Rumah baru dan Kabar duka

11.2K 830 65
                                    

G-I-T-A

Alvin mengajakku pergi kesebuah tempat, dia tak memberitahuku dan dia menutup mataku dengan kain...

"kita mau kemana alvin??"

"menepati janjiku..."

"janji??"

"Ya... sedikit lagi kita sampai..."

tak lama aku dan alvin berjalan...

Alvin menyuruhku berhenti dan perlahan membuka ikatan kain yang menutupi mataku

"jangan dulu dibuka ya matanya... sebelum aku minta.." ucap alvin

aku memanggut, alvin menyingkirkan kain itu tapi aku masih menutup mataku sesuai permintaan alvin...

"dalan itungan ke3 kamu buka mata kamu ya..." intruksi alvin

lagi-lagi aku mengangguk

"satu... dua... tiga!!"

aku membuka mataku

"Kejutannnn.... Gimana kamu suka??" ucap Alvin

aku masih terkejut Karna aku mini berada disebuah rumah berlantai 2 dengan warna Putih Dan Hitam yang mendominasi rumah ini...

"Alvin... kau--

"membelikan rumah hanya untukmu sesuai janjiku"

"kau mendapatkan uang dari mana??"

"kau lupa kalau aku ini pemilik saham LavianGrup yang Ayahku bangun dan kau juga memiliki harta warisan dari keluargamu gita..."

"tapikan kita sudah dianggap--

"mati??"

aku memanggut

"aku sudah merencanakan semuanya... kau tak usah banyak berfikir"

senyumku mengembang dan segera memeluk lelaki tampan nan gagah dihadapanku

"Aku sangat amat mencintaimu Suamiku..."

"Tapi cintaku padamu lebih besar dari cintamu padaku Istriku"

-*-*-

S-H-E-R-L-Y

Jantungku berdetak lebih cepat dan Pikiranku melayang kemana-mana...

Aku berjalan melewati garis polisi dan melewati para petugas yang sedang memeriksa rumah orang tuaku

Mayat Satpam rumah orang tuaku dan seorang gadis dipost satpam menyambut kedatanganku dan mayat biinah yang sedang dibenahi masih mengiang-ngiang dibenakku

Refan?? kepalanya bocor dan hampir putus, banyak Sarah dimana-mana membuatku sedikit mual

"mayat yang didalam sedikit susah untuk dibawa" bisik seorang petugas kepada komandannya

aku melewati mereka berdua dan masuk kedalam kamar ibu...

"Ibu!!" teriakku dan air mataku tak bisa dibendung lagi

aku melihat tubuh ibuku yang hampir hancur, dengan banyak pecahan kaca yang menancap ditubuhnya... wajahnya terlihat sangat ketakutan...

Siapa yang tega membunuh semua keluargaku, Inspektur juga membisikanku kalau anak buahnya menemukan ayahku yang juga sudah tak bernyawa dengan luka sayat hampir diseluruh tubuhnya, mati membiru dikolamrenang

lututku lemas Dan aku tak mampu lagi menjaga keseimbanganku, aku hampir jatuh tapi Dwi berhasil menangkapku

"ayah wi... ibu juga revan... semuanya pergi!! semuanya pergi ninggalin aku..." isakku menenggelamkan wajahku didada bidang suamiku

A Psychopat 2  (I'm Come Back)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang