Maybe, I Love Him

3.1K 62 0
                                    

Gue dibangunkan dengan suara teriakan kasih sayang abang gue.

"Ashaaa, bangun lo sekolah atau engga???!!!!" Gracio dateng dan mencoba memukul badan gue biar gue bangun

"Iya gue sekolah. berisik banget sih" Gue mencoba mukul Gracio Balik

"Yaudah cepetan mandi" Gracio langsung menyuruh gue mandi, dan seperti biasa dia berantakin rambut gue dulu

Gue mandi dan kali ini gue berangkat kesekolah dengan t-shirt ukuran badan anak cowo bertulis "I'm Single" celana jeans hitam dan sepatu converse galaxy. Gimana? kece kan? em... 

"Grac, gue gak usah sarapan ya. Gue langsung berangkat aja" Teriak gue sambil masang sepatu

"Asha lo kok gini sih entar lo sakit tauk, makan ini ajadeh." Gracio hampirin gue dengan sandwich 

"Grac, bawel banget sih. Gue berangkat dulu ya. eh Luckyy manaaa?"

"Lagi mba kasih makan tuh" 

"Oh yaudah, entar bilang ke Lucky gue udah berangkat oke? byeee muaahhhh" Gue cium pipinya Grac. Dan gue langsung dianter ke sekolah sama Pak Jody.

Disekolah

"Ashaaa..."

"Liam... HI" Gue tebarin senyum manis gue ke Liam

"Lo udah gak marah kan sama gue?" 

"Iyadeh iya. eh hari ini jam pertama sama Mam Char kan?"

"Duh-_- lo kesiangan sih. liat tuh pengumuman. Mam Char lgi gak masuk terus kita ditugasin sama kelompok hari ini ngerjain klipping tentang SCIENCE " Liam elus-elus rambut gueee

"Gue sekelompok sama siapa?" 

"Nah... kebetulan lo sama gue. Jadi ngerjainnya dirumah gue aja ya" 

"Kok dirumah lo? bukannya ngerjainnya di sini?" Gue coba minta penjelasan ke Liam

"Engga, boleh di luar sekolah kok Sha. kemaren lo bilang lo mau main kerumah gue?"

"Iyadeh... " Tangan gue langsung di tarik Liam ke mobilnya

Gue sama Liam langsung otw kerumah dia. Waktu itu tiba-tiba hujan deres banget.

"Kerumah lo nya gimana nih? deres bangeettt" Gue coba berteriak karena suara gue kalah sama suara hujan

"Apaan Sha? gue gak denggeeerrr" Liam mencoba mematikan mesin mobilnya.

"INI HUJAAAN KITA KERUMAH LO NYA GIMANAA?" 

"Lo pake jaket gue nih." Liam ngasih jaket nya ke gue

"Lo nya gimana?" Gue coba peduli sama dia

"Gak apa kok. satu...dua...tiga... keluar SHAAA" 

Gue sama Liam lari-lari dari depan rumah Liam ke rumah dia. terus gue ke kamar Liam. dan Liam... buka... baju... nya.... 

"Minjem baju dong dingin nih, baju gue basah" Sambil melepaskan sepatu gue

"Nih... tangkap Sha! keringin dulu rambut lo gih." Gue gak tau kenapa tiba tiba Liam baik banget sama gue... terus mamanya Liam masuk ke kamar Liam

"Kamu? ngapain disini? Liam ngapain kamu ngajak dia kerumah?" Sapa Mama Liam, yang tiba-tiba membuka pintu kamar Liam

"Ma, gak boleh gitu Liam mau ngerjain tugas sama Asha."

"Oke. Untuk kali ini aja. Jangan pernah bawa dia kerumah lagi ngerti?" Mama Liam masang muka marah didepan gue 

"Ma, apaan sih. udah deh mama keluar aja dulu." Liam secara halus mengusir mamanya dari kamar.

"Sha, lo nangis?" Liam nyamperin gue dengan handuk putih ditangannya

"Kenapa sih mama lo gak suka sama gue Liam?"

Liam langsung duduk samping gue dan hapus air mata gue

"Gak usah dengerin kata mama gue Sha. biarin aja."

"Tapi gue sakit banget digituin sama mama lo"

"Maafin ya Sha". (Liam meluk gue) "Sha, gue gak peduli apa kata mama gue. Gue sayang sama lo, gue mau sama lo. Mama gue terlalu protektif sama gue Sha, karena penyakit ini"

"Maksud lo Liam?" Gue ngelepas pelukan Liam

"Maaf, tentang hari pertama disekolahan itu. dan sekarang, gue... gue suka sama lo Sha. Lo ciuman pertama gue dan gue mau lo jadi cinta pertama gue juga."

"Liam? lo ngomong apa sih." Gue pura-pura gak ngerti sama apa yang Liam bilang

"Lo mau jadi pacar gue?" Liam megang tangan gue dan coba memastikan.

"Gue gak pernah pacaran sebelumnya, dan gue gak tau cinta itu apa. Terus gimana sama mama lo yang gak pernah suka sama gue?"

"Sama kayak gue. untuk itu gue mau lo sama gue ngerasain apa itu cinta."

"Maksud lo? Apa yang lo bilang itu cinta dari mata? Terus gimana dengan mama lo yang gak suka gue deket-deket sama lo"

"Engga, untuk kali ini, ini cinta dari hati Sha.... Gue gak peduli mama gue ngomong apa yang penting gue suka sama lo. gue sayang sama lo"

"Gue mau jadi pacar lo." 

Setelah gue terima Liam. Kita kissing lagi, untuk kali ini cukup lama. iya. cukup lama. Terus selama gue dirumah Liam, kita gak ngerjain apa-apa tapi becandaan terus. hehe. Kata Liam tugasnya biar dia aja yang kerjain.-.

Waktu itu udah sore. Gue dianter Liam pulang. waktu didepan rumah gue...

"Ini rumah lo Sha?"

"Iya, kenapa?" 

"Sepi banget Sha..."

"Abang gue lagi ngurusin pernikahannya, Mama gue lagi di Indo buat..."

"Buat apa?" Liam memotong omongan gue

"Buat nguburin papa gue Liam..." Gue tertunduk sedih 

"Papa lo meninggal?"

"Iya, kemaren papa kecelakaan terus nyawa papa udah gak ada lagi"

"Hei, cantik! Jangan nunduk dong. Sekarang gue pacar lo, kalau ada apa-apa lo bilang ya sama gue. Terus, lo gak boleh sedih sedih terus ada gue disini. Lo gak sendiri. oke?" Liam coba ngebuat gue tersenyum

"Iya..." jawab gue yang membalas senyuman manis itu.

"Itu anjing kamu?" Liam nunjuk ke Luckyy yang udah nunggu gue di depan gerbang rumah

"Iya, haha. cuman dia yang nemenin gue"

"Nanti deh kapan-kapan gue main kesini ya."

"Iya byeee." Gue cium pipi Liam dan keluar dari mobil dia, gue ngedadain Liam dan Liam pun pergi

Dirumah gue senyum-senyum sendiri. Ini namanya cinta. Iya cinta. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Gue cerita ke Louis lewat Kik

"Louiiiisss, gue jadiaaaan." 

"hah? jadian? sama siapa?" Balasan Kik dari Louis

"Sama Liam, ini rasanya cintaaaa:') gue baru ngerasain ini Louis..."

"Cie, selamat ya. longlast sama Liam nya" Ini datar banget kan balesnya?

"Hehe. iya, makasih yaaaa"

"Iya sama-sama"

Gue gak tau, kenapa Louis jadi aneh gini. gak asik gini... Tapi, gak apa. yang penting gue seneng sekarang:)))<3<3<3

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Love With The Heart Not The EyesHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin