▶ 5 ◀

22.9K 1.2K 55
                                    

Aku menatap takjub pada Roland yang sedang berpose bak model di bibir pantai dengan fotografer yang selalu memfotonya kapan pun dengan angel kamera yang pas.

Roland yang hanya menggunakan celana jeans panjang dan half naked itu menyita pandangan pengunjung lain. Para wanita-wanita yang bermain di pantai pun berlomba-lomba menarik perhatiannya, yang sebenarnya tidak di lirik sama sekali oleh Roland.

Aku tidak tau ada apa denganku, tapi ada perasaan senang saat Roland tidak memperdulikan wanita-wanita itu.

"Hara, giliranmu." Jessica menepuk pundakku pelan. Dia memberikan senyumnya yang menawan.

Tentang dia yang menyuruhku melepas pakaianku hanya gurauan. Aku hanya di suruh mengganti baju yang sudah di siapkan oleh staff. Tapi kembali menatap Jessica saat melihat pakaian apa yang akan aku kenakan.

#flashback on

"Kau bercanda lagi kan?" Tanyaku sambil menatap ngeri pada pakaian yang menurutku sangat minim itu.

Jessica tertawa sebentar lalu menatapku serius. "Kali ini aku serius"

Aku mendesah pelan. "Lebih baik aku half naked saja seperti Roland." Tunjukku pada Roland yang sedang di dandani oleh make up artist.

"Boleh, tapi kau juga harus melepas celanamu. Terserah kau mau pilih yang mana"

APA?

Itu bahkan lebih parah.

Aku mengambil pakaian yang di berikan staff yang dari tadi menungguku dengan sabar dan mengikutinya ketenda ganti (bayangin kayak di film Spongebob Squarepants). Aku masih bisa mendengar Jessica berteriak.

"Pilihan yang bagus, sayang."

Aku mendengus pasrah. Setelah sampai di tenda, aku masuk dan cepat-cepat menutup hordennya. Ku buka baju ku dan mulai memperhatikan pakaian yang akan aku gunakan. Pakaian ini sangat membingungkan

"Bagaimana memakainya?"

Seorang staff perempuan masuk secara tiba-tiba yang membuatku reflek menutupi tubuhku yang hanya menggunakan celana.

"Apa yang kau lakukan?!" Teriakku panik.

Wanita itu menatapku heran lalu menarik baju yang menutupi tubuhku. Aku langsung menutupi tubuhku dengan kedua tanganku.

"Tentu saja membantumu, ini pekerjaan ku. Sekarang, cepatlah buka celanamu." Aku hanya menurut sambil menatap malu-malu pada wanita itu. Tentu saja aku malu, wanita cantik itu terus menatapku tanpa berkedip.

"Kau tau, kau akan menjadi kesayangan mereka." Gumam wanita itu yang masih bisa aku dengar dengan jelas, secara hanya ada kami berdua di dalam tenda ini.

Apa yang dia bilang barusan kesayangan mereka? Maksudnya apa?

"Hey, cepatlah. Sebentar lagi giliranmu"

Setelah aku gantung celana dan baju waiters ku, wanita itu memberikan celana pendek di atas lutut. Aku memakainya dengan berat hati. Lalu wanita itu membantuku menggunakan bajunya.

"Sudah selesai. Ayo cepat." Aku bahkan belum melihat penampilanku sendiri, tapi wanita itu menyeretku keluar dengan paksa.

Aku disuruh duduk di tempat Roland duduk tadi. Oke, aku tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Seorang yang aku bingung apa gendernya mendatangiku dengan tas seperti koper kecil itu. Ia memperhatikan wajahku dengan detail lalu mengelus kulit pipiku.

"Kulitmu bagus, bahkan wajahmu tidak perlu pake make up lagi, hanya perlu di poles sedikit. Wah~ ini mempermudah kerjaku" ternyata wanita bergaya tomboy ini adalah tukang make up. Ia tersenyum senang dan membuka tasnya yang ternyata berisi alat dandan. Dia memoleskan sesuatu pada pipiku.

Please, Be My Lord [BOYXBOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang