Voodoo Doll

844 26 2
                                    

Inspired by

VIXX - Voodoo Doll

Published @ 2013 at my personal blog

.

.

.

If I can't have you, I will just live for you
If it's you, I'm ready to get hurt as much as I can

Sojin menatap lelaki yang berdiri di balik jeruji—di ruang tengahnya—sambil menyeringai, sementara sang lelaki membalas seringainya dengan senyuman tulus, meskipun seluruh kulit arinya tertusuk oleh kawat besi. Bergerak sedikit saja mampu menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Lelaki itu pun enggan melangkahkan kaki untuk pergi dari Sojin.

"Taekwon-a..." Sojin memanggil lelaki itu sambil menelengkan kepalanya. Dan sekali lagi, lelaki bernama Taekwon itu hanya membalas dengan senyuman. Saat melihat gadis di depannya, ia enggan pergi, meskipun rasa sakit yang mendera tubuhnya tak terkira rasanya. Yang penting Sojin ada di dekatnya dan tersenyum padanya, itu cukup.

"Pasti sakit ada di sana..." gadis itu memasang wajah iba yang dibuat-buat, namun tak lama kemudian, ia kembali menyeringai, "itu salahmu sendiri."

.

.

.

Dengan kacamata besarnya, Sojin melangkah pasti ke ruang kelas 9 A. Kompleks sekolahnya memungkinkan siswa kelas 12 seperti dirinya keluar masuk wilayah SMP yang hanya terpisahkan oleh lapangan sepakbola. Sekolah tempat ia mencari ilmu memang terkenal dengan kompleks gedung yang amat luas, hingga tak heran jika siswanya kerap kali tersasar dan tak tahu jalan yang jelas untuk pergi ke perpustakaan atau sekedar ke kamar kecil. Hanya Sojin yang tak pernah tersesat di antara siswa yang lain. Ia patut bersyukur karena daya ingatnya yang lebih kuat daripada siswa lain.

Yah, lupakan soal tersesat atau tidak tersesat itu.

Kali in, Sojin memberanikan diri menemui Taekwon, adik kelas yang sangat ia kagumi. Suaranya yang merdu sangat menyejukkan bak angin musim semi, menenangkan seperti kicauan burung di pagi hari. Sangat menyenangkan begitu Sojin membayangkan Taekwon mau bernyanyi untuknya.

.

.

.

"Saat itu, kau menolakku 'kan?"

Taekwon ragu menjawab.

"Kau bilang, kau ingin fokus pada pelajaranmu, kau juga menyuruhku untuk serius pada ujian masuk perguruan tinggi..." Sojin memandang sinis Taekwon yang kini menunduk, menyesal atas apa yang ia lakukan 10 tahun lalu.

"Yang benar saja?! Lelaki ingusan sepertimu berani menasihati kakak kelasnya! Kau tak tahu apa-apa, honey..."

Sojin begitu gembira melihat ekspresi kesakitan di wajah Taekwon kembali terlihat. "Jujur saja, saat itu kau menolakku karena aku jelek 'kan? Buktinya, 5 tahun setelah itu, kau menyatakan cinta padaku yang telah berubah menjadi cantik. Kau tak menyadari siapa aku."

"Nuna... aku tak bermaksud..."

Sojin tak memiliki gairah untuk mendengar ucapan pembelaan diri dari Taekwon. Dendamnya tak tertahankan, hingga ia memutuskan untuk menyiksa Taekwon sejadi-jadinya. Ia raih boneka Voodoo yang telah ia persiapkan jauh-jauh hari.

"Nuna..."

Dengan besi tajam berkarat yang ia genggam, ia menusuk kepala boneka itu sambil menyeringai.

Nightmare MakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang