"Woy! Itu yang belakang lurusin," perintah perempuan itu lantang.

"Lencang depan grak! Tegap grak!" Audy tersenyum simpul, barisannya sudah rapih sekarang.

"Udah rapih kak, saya balik ke barisan ya," Audy melangkahkan kakinya tapi di tahan oleh tangan kekar milik Ghifary.

"Suruh siapa balik? Berdiri sini dulu!" Perintah Ghifary agak terkesan kasar.

'Sial' umpat Audy.

"Okay. Selamat pagi semuanya," Ghifary mulai bersuara dan siap memberikan arahan kepada pasukan Merpati hitam.

"Nama gue Ghifary Faridya Pratama. Kalian bisa manggil gue Kak Egy atau Egy aja biar gak terlalu formal. Selama seminggu ke depan gue akan menjadi kakak ruang kalian atau bisa disebut sebagai wali kelas saat MOS walaupun gue bukan guru," Egy menjeda ucapannya sebentar.

"Selama seminggu itu kalian gak boleh ada yang telat dan membantah yang gue perintah," sambung Egy dengan penekanan di kata telat.

Audy yang menyadari dirinya sedang disindir langsung menundukkan kepala sambil komat-kamit tidak karuan.

"Selama masa Orientasi, kalian bakalan diajak keliling sekolah agar lebih menghapal seluk-beluk sekolah ini. Di hari Jumat kita akan senam dan bersih-bersih, hari sabtu nya akan ada kegiatan pramuka yang wajib bagi siswa kelas X. Paham?"

Semua murid menganggukan kepala mereka.

"Sekarang ada pertanyaan?" Egy memulai sesi pertanyaan.

Seorang pria yang berbaris di paling depan mengangkat tangannya.

"Ya lo kumis mau nanya apa?"

"Kakak di OSIS jabatannya apa?" Tanya cowok itu.

"Gue wakil ketua OSIS, wakil nya Panji. Jadi kalo ada apa-apa, kalian bisa langsung kontak gua, Panji, atau anggota OSIS lainnya," jawabnya singkat padat dan jelas.

"Ada pertanyaan lain?"

Kali ini seorang perempuan imut nan menarik menunjuk tangan.

"Itu lo yang manis, mau nanyain apa?"

Rombongan anak cowok bersorak-sorai dan Audy memutar bola matanya. Perempuan itu terlihat salah tingkah.

"Kak, saya boleh minta pin BBM nya gak? atau id line gitu? Biar enak kalo mau nanya-nanya," Tanya cewek itu malu-malu.

'Ni cewek main nyosor aja. Gak ada malu kali ya' Audy membatin.

"Dasar lo gatel! Menel! Genit! Cabe-cabean!" Ucap seorang cowok yang berdiri tepat di sebelah cewek imut tadi.

"Ihh, terserah gue dong!" Cewek itu mengibaskan rambutnya. Badai.

"Kalo untuk masalah itu kita omongin nanti di kelas sambil perkenalan, Sekarang ada lagi yang mau nanya?"

Krikkk......krikk.

"Okay, kalo gak ada pertanyaan lagi. Kalian silahkan masuk ke kelas ya. Bawa tasnya dan langsung ambil tempat duduk masing-masing."

'Akhirnya' Audy bersyukur dalam hati dan ikut melangkah kan kaki menuju kelas.

"Eh dek sini dulu, ada yang mau gue omongin sama lo," Egy memanggil Audy, kontan Audy berbalik dan berjalan mendekat.

"Kenapa lagi kak?"

'Ini cewek yang gue tabrak waktu itu bukan sih?' Batin Egy bingung, sambil terus menerka-nerka.

"Lo yang waktu itu kena kopi panas gue kan?" Tanya nya.

"Hmm...gak tau kak, saya lupa. Iya deh kayaknya," Audy terlihat linglung, kejadian tidak penting sebulan yang lalu tidak memiliki cukup ruang diingatannya.

"Gimana tangannya? Gak papa kan? Gue takutnya kenapa-kenapa lagi sama tangan lo."

"Enggak kok kak, gak papa."

'Cuma melepuh aja' lanjut Audy dalam hati.

"Yaudah kalo gitu, sekali lagi gue minta maaf ya. Maaf banget dek."

"Biasa aja kali kak. Udah saya maafin kok," Audy merasa tidak enak hati dengan Egy.

"Yaudah, saya masuk kelas dulu ya kak."

"Bareng aja dek, gue juga mau ke ruangan lo," Egy menyusul Audy yang sudah berjarak satu langkah darinya, menyamakan langkah mereka dan berjalan berdampingan menuju ruang Merpati Hitam.

Semua murid sudah duduk rapih di tempatnya, tersisa dua tempat duduk kosong. Satu di sebelah cewek imut tadi dan satunya di sebelah cowok dengan tampang yang tidak meyakinkan.

Audy bergidik ngeri melihat siswa lelaki itu tersenyum padanya, tanpa bepikir dua kali. Audy langsung mengambil tempat duduk di sebelah si cewek manis.

"Ini tempatnya kosong kan? Boleh gue duduk sini?" Tanya Audy.

"Iya kosong. Duduk aja," ucap si cewek manis

"Thanks."

Audy menaruh tas di pangkuannya dan mengeluarkan sebuah buku kosong dan kotak pensil dengan isi yang masih lengkap dan baru. Masih bau toko.

Terlihat Egy menuliskan sesuatu di papan tulis. Username Twitter, nomor hape dan pin BBM nya lengkap tercantum di papan tulis.

Audy mengambil handphone nya di tas dan membuka aplikasi Twitter.

"Kok gak ada sinyal sih? Ini kelas apa hutan coba," Audy berdecak kesal.

Alhasil ia menuliskan username dan pin Egy di bukunya. Akan ia follow sesudah sampai di rumah nanti.

⚫⚫⚫

Setelah selesai membersihkan tubuh dan mengeringkan rambutnya, Audy bergegas menuju tempat tidur sambil mengambil buku catatan milik nya dari dalam tas.

Kembali membuka aplikasi Twitter dan mengetikkan username Twitter Egy, @GhifaryFP, follow.

"Follback kak :)" send tweet.

Beralih ke BBM dan menuliskan pin Egy, 5354c55fcde.

Invitation sent.

Tidak lama kemudian Audy mengecek recent updates di BBM dan Notifications di Twitter nya.

Ghifary Faridya is now a contact.

@GhifaryFP followed you.

@GhifaryFP : "Done dek"

***

a/n : don't forget leave ur vote and comment

Love!

Amateuraconteur-

Naive [slow update]Where stories live. Discover now