Chapter 6 ~ Awaken

439 51 10
                                    

Jogjakarta, Indonesia

Sri Sultan Hamengkubowono XXIII, sang penguasa kerajaan Ngayogyokarto dan pemimpin tertinggi aliansi Mahadewa, menuju aula pertemuan karena dirinya harus menemui beberapa orang penting yang datang hari ini. Dengan pakaian adat kebesaran, Sri Sultan berjalan menyusuri koridor Kraton, istana kerajaan, dengan diikuti beberapa pelayan.

Dua penjaga pintu membungkuk hormat lalu membukakan pintu aula pertemuan untuk Sri Sultan. Di meja persegi panjang yang terletak di tengah aula, telah hadir beberapa orang yang jelas Sri Sultan kenal dengan baik, salah satunya seorang pria berkacamata yang beranjak dari kursinya setelah Sri Sultan masuk.

"Maafkan saya atas kedatangan yang mendadak ini, Sri Sultan-dono," pria berambut cukup panjang yang dikuncir belakang itu menunduk hormat ala Jepang, cara bicaranya dengan bahasa Inggris sangat formal.

"Tenang saja Lord Kiryuu. Maafkan saya juga yang tidak bisa menyambut anda dengan layak," Sri Sultan membalas penghormatan itu dengan setara. Sri Sultan langsung duduk karena tahu jika saat ini ada sesuatu yang harus secepatnya dibahas.

"Maaf sebelumnya karena memanggil para hadirin secara mendadak di sini," seorang lelaki yang sudah cukup berumur berdiri. Jenggot tebalnya tentu membuatnya sangat dikenal, apalagi kekuatan Zeus yang diwarisinya, dialah pemimpin aliansi terbesar Olympia, Lord Gradine Arthams.

"Saya ingin meminta tolong, sesuatu yang sangat buruk terjadi beberapa hari lalu," Gradine bicara langsung ke intinya, "putra dari Ikou Chandra diculik oleh Harsh Raevath."

Semua yang ada di tempat itu langsung diselimuti suasana tegang, mereka tidak bicara untuk mendengar perkataan Gradine selanjutnya.

"Saya telah membicarakan ini dengan Sir Bradley dan Lord Kiryuu," Gradine memandang satu orang yang disebut namanya.

"Dan perlu saya tambahkan," Naoe Kiryuu, sang pemimpin Imperial Regalia saat ini, ikut bicara, "sang Ksatria Timur yang tidak diketahui keberadaannya sejak berakhirnya perang gerhana lima tahun lalu, muncul bersama Harsh Raevath. Ksatria Timur yang kita kenal, Akira Mitsurugi, berusaha membunuh putri Olympia, Sophie Justitia."

Semua informasi itu menambah ketegangan, tidak ada yang menyangka jika hal seperti ini terjadi, apalagi dalam waktu yang singkat dan sangat mendadak. Sri Sultan mengangguk lalu bertanya.

"Apakah anda sudah mengetahui motif dari penculikan itu, Lord Gradine?"

"Kemungkinan besar karena dendam," Gradine mengepalkan tangannya erat, alasan yang paling masuk akal namun membuatnya marah besar. Bagaimana tidak? Cucunya diculik setelah putrinya dibunuh, meski masih bisa diselamatkan berkat Time Paradox.

"Alasan yang terlalu klise," Desusha Pachi alias Shemhazai, salah satu dari tiga First Fallen akhirnya berkomentar.

"Kurasa Shemhazai benar, alasan itu terlalu kecil jika menyangkut putra sang malaikat jatuh," Refoiles Tera mengangguk setuju. Seorang wanita berambut pirang emas di sebelahnya ikut mengangguk, dialah wanita berjuluk Golden Heart pemegang Excalibur, Rainy Arthas. Satu lagi yang berada di sebelah Rainy adalah seorang pria kekar berbaju militer tanpa ekspresi, seorang pria yang dikabarkan menjadi Esper terkuat, Van Rider.

"Pasti ada sesuatu yang dimiliki Schveir, sesuatu yang sangat besar," ucap Rainy enteng, dengan mudahnya Rainy menembus batas formal dan menyebut nama anak First Fallen.

"Apa anda mengetahui sesuatu itu, Lord Gradine?" Sri Sultan melempar pertanyaan pada orang yang menjadi kakek Eir.

"Aku tidak mengetahui apapun tentang cucuku, aku sendiri baru mengetahuinya karena istriku yang memberitahu," Gradine merasa bersalah karena ke-tidak tahu-annya.

Chain of Eclipse: Sacrifice BoyWhere stories live. Discover now