Setiap cinta pasti ada ceritanya sendiri, beda beda.
Mereka yang diluar sana punya ceritanya, begitupun gue.
Gue mungkin punya rasa sakit yang lo semua belum pernah rasain.
Mungkin kebahagiaan yang lo semua rasain, beda sama kebahagiaan yang gue rasain.
Kalo ditanya, "Nyesel gak?"
"Gue gapernah nyesel. Even itu nyakitin gue, atau itu udah buat gue terluka yang cukup dalem dan ninggalin banyak kenangan di otak dan hati gue. Gue gamau, bahkan gaakan nyesel karena menurut gue, kita bisa jatuh cinta aja itu udah anugerah dari Tuhan."
'Kalo lo lebih bahagia sama dia gapapa kok, gun seneng'. Yaelah, gausah bohong lah. Lo itu gabisa bohongin perasaan sendiri. Sakit ya, sakit. Seneng ya, seneng. Gabisa di campur seenaknya.
-unknown
Author's note :
Halo! This is my very first teenfiction. Jadi, gua butuh banget saran dari kalian semua. Jangan lupa vote(s) and comment(s) ya! Gua usahain nanti malem gue post chapter 1-nya:)
-av
YOU ARE READING
ABELLA
Teen FictionAwalnya sih berjalan biasa aja. Lurus, datar. tapi lama kelamaan salah satu dari mereka mulai ada rasa. Mau ungkapin tapi malu. Takut persahabatan jadi rusak. Kata orang kan derajat sahabat lebih tinggi daripada pacaran. Banyak sih yang percaya deng...