14/ New College

3.1K 104 0
                                    

I've fallen in love so many times... But always with you - Nathavia A.R

Via P.O.V

"Hei, kok melamun?" Aku baru sadar dari lamunanku saat sepasang lengan melingkari perutku dari belakang. Aku menggeleng lemah lalu menatap langit yang dipenuhi banyak bintang.

"Kamu gak seneng ya sama pertunangan kita?" Nero memutar tubuhku menjadi berhadapan dengannya lalu tangannya menggenggam tangan ku.

"Ish, kamu ini.. aku seneng, banget malah, tapi apa ini gak kecepetan? Kita aja belum lulus sekolah" ujarku sambil menunduk, tidak berani melihat matanya.

Aku merasakan sesuatu yang hangat menyentuh keningku, yang aku tau nero sedang menciumku sekarang.

Aku memeluk tubuhnya erat. Aku hirup dalam dalam wangi tubuhnya yang sangat aku suka, "kan masih tungangan, belom nikah, masuk yuk, anginnya dingin, kita tidur aja ya" ujarnya lalu menarikku masuk ke dalam kamar. Aku duduk di pinggiran kasurku saat dia menutup pintu yang menghubungkan kamarku dengan balkon.

Acara pertunangan tadi berjalan sangat lancar, fira, audrey, josh dan jo membantu aku dan nero saat acara tadi. Ya, sekarang aku sudah resmi menjadi tunangan seorang Nathan Nero Haris, huh, how lucky i am..

"Heiii, kamu ganti baju dulu gih, aku mau ke kamar mandi sebentar ya" huh..lagi lagi aku melamun..

aku mengganti pakaianku dengan piyama dan langsung rebahan dikasur, huftt... hari yang sangat melelahkan~ aku memejamkan mataku sebentar saat nero keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk di lingkaran lehernya, celana boxer selutut dan rambut yang masih basah

"Kamu mandi jam segini? Nanti sakit, sini aku bantu keringin rambutnya" aku menepuk nepuk kasurku, tanda agar dia duduk disebelahku.

Nero mengambil posisi di sebelah kananku, aku terduduk lalu mengambil handuk yang ada ditangannya. Aku mulai membantu mengeringkan rambutnya, "thank you" ujarnya, aku mengerutkan keningku "for what?" Tanyaku. Nero mengubah posisinya dari memunggungiku menjadi berhadapan denganku, dia tersenyum lalu mencium bibirku sekilas. "Thank you for loving me baby, i love you" ujarnya, belum sempat aku membalas ucapannya, bibirnya telah membungkam bibirku terlebih dahulu.

Aku membalas ciumannya yang sangat lembut, penuh cinta. Tanganku melingkar di lehernya, Aku merasakan dia yang tersenyum disela sela ciuman kami.

Tok tok tok

Nero masih menciumku, sekarang posisiku sudah berada dibawahnya dengan tanganku yang masih setia di lehernya, aku menekan tengkuknya agar memperdalam ciuman kami.

Tok tok tok

Makin lama, ciuman yang tadinya lembut, menjadi agak kasar dan terburu buru. "Ahh" Aku melepas pangutannya saat nero menggigit bibir bawahku dengan gemas.

Nero mencium bibirku lagi, tapi sekarang ciumannya lebih lembut dari tadi,

Ceklek.

"ASTAGA NATHAN!" hoaaaa.. nero melepaskan pangutannya lalu terduduk di pinggir kasur ku. Aku membenarkan bajuku yang agak berantakan. Aihh aku maluuuu....

Bunda menghampiri kami lalu "aduududuhh bun ampun.. sakit bun aawwww--" hfttt.. aku menahan tawaku melihat ekspresi nero saat bunda menarik kupingnya hingga merah.

"Kamu ini ya, anak orang jangan diapa apain, belom juga nikah"omel bunda kepada nero.

"Aduh Iya bun ampunn,, aku gak apa apain dianya, cuma cium doang dikit, awww lepasin bun, aduh sakit nih"

Bunda melepas tangannya dari telinga nero, nero langsung mengusap telinganya yang terlihat merah.

"Awas kamu ya kalo sampe apa apain via, nanti punyamu bunda potong"

PROMISESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang