chapter 96

96K 2K 5
                                    

Prilly berlari dengan cepat menuju kamar mandi.

Ia mengeluarkan semua yang ada dalam perutnya.

"Loh sayang kamu kenapa,sakit? Nah gimana? Ke dokter ya? Duh aku nggak ngerti lagi harus di obatin pake apa,kenapa dulu nggak kuliah bidan aja ya aduh prilly". Ucap Ali heboh sendiri di depan kamar mandi.

*toktoktok*

"Nah,siapa lagi tuh di depan nggak tau istri gue muntah-muntah apa".

Ali ngoceh tanpa henti membuat Prilly semakin pusing.

"Aku nggak apa-apa honey. Cepet bukain pintu sana !". Ucap Prilly masih di dalam kamar mandi memegangi perutku yang terasa sangat mual.

Ali pun dengan cepat bergegas menuju pintu depan sesuai permintaan Prilly.

Masih dengan wajahnya yang kebingungan ia membuka pintu.

"Ada ap..hehehe". Ucap Ali mengurungkan niatnya untuk membentak seseorang yang mengganggu dirinya yang di sibukkan dengan mual-mual nya prilly.

Ia tersenyum melihat ternyata Nenek Sri yang datang berkunjung.

"Ada apa Nak Ali". Tanya Nenek Sri yang menangkap wajah Ali berantakan dan panik.

"Anu Nek,Prilly. Ayo masuk Nek masuk". Kata Ali mengajak nenek Sri masuk menuju kamar mandi.

"Prilly,dari tadi dia mual muntah Nek,Ali nggak ngerti harus di obatin apa". Ucap Ali menunjuk sang istri yang masih berada di dalam kamar mandi.

Bukannya menjawab,Nenek Sri malah tersenyum.

"Dia nggak apa-apa Nak Ali". Kata nenek Sri masuk ke kamar mandi dan menuntun Prilly yang sedikit pucat.

Prilly tersenyum,Nenek Sri menuntun dirinya menuju kamar.

Ia merasakan kasih sayang yang besar dari Nenek Sri.

"Prilly kan sedang mengandung. Masih hamil muda jadi wajar kalau dia muntah kayak gini". Kata Nenek Sri yang duduk di samping Prilly.

Ali yang tidak tahu sama sekali tentang hal seperti itu hanya bisa tersenyum menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Nenek kok bisa tahu Prilly hamil?". Tanya Ali dengan pertanyaan bodohnya.

"Honey...Nenek sri juga pernah muda kali. Kamu gimana sih". Sahut Prilly berdecak heran.

"Nenek buatkan kamu teh hangat dulu ya,Nak Ali jagain istri kamu".

"Siap!". Jawab Ali tegas layaknya sedang bertugas.

Nenek Sri bergegas menuju dapur membuatkan teh untuk Prilly.

Ali terdiam,ia teringat bahwa dirinya harus meninggalkan Prilly untuk bertugas ke luar kota.

Ia semakin berat,di saat kabar gembira menghampiri keluarganya tapi ia harus pergi.

"Honey nanti beli susu ya,terus beli martabak,yang manis sama asin,buah juga yang seger-seger,ice cream. Terus....". Ucapan Prilly terhenti saat melihat Ali yang diam dan melamun.

"Kamu kenapa? ". Tanya Prilly bersandar pada bahu Ali.

"Bilang aja ada apa,nggak boleh bohong inget". Lanjut Prilly sebelum Ali mengelak.

"Aku...aku ada tugas ke luar kota". Jawab Ali pelan tanpa menatap Prilly.

Prilly terkekeh,"terus kenapa kamu jadi diem gitu kan emang tugas kamu honey,itu pekerjaan kamu".

Kali ini Ali menatap istrinya tersebut.

"Kamu nggak apa-apa aku tinggal?".

Prilly tersenyum dan mengangguk mantap.

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang