31. Our First Night

5.5K 198 27
                                    

Hey hey! Enjoy the next part and don't forget to give your vomment guys. Have a nice day! -XOXO

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PART 31

Nice to meet you, where you've been?

I can show you incredible things

Magic, madness, haven, sin

Saw you there and I thought

Oh My God, look at that face

You look like my nice mistake

Love's a game, wanna play?

Music Blank Space milik Taylor Swift menjadi lagu pertama yang mengisi perjalanan mereka. Adine yang memang menyukai lagu ini begitu menikmati lagunya, sedangkan Khamal terus terfokus pada jalanan yang ada di depannya.

"Yang, kita ke salon kamu aja nih?" Tanya Khamal ragu. "Iya ke salon yang waktu itu aja. Kenapa emangnya?" jawab Adine sambil terus berkutik dengan handponenya. "Mas-masnya centil aku males." Jawab Khamal lanngsung. "Nanti kamu dipotong rambutnya sama dia loh." Ujar Adine sambil tertawa puas dan dibalas Khamal dengan memutarkan kedua bola matanya. "Hahaha gapapa kok dia baik. Udah jinak dia. Awas aja kalo dia berani-berani centil sama suami aku." Ujar Adine sambil mengacak acak rambut Khamal. "Ih rambut kamu kasar banget sih." Protes Adine. "Kan makanya aku harus ke salon." Jawab Khamal sambil memegangi rambutnya.

Khamal kembli terfokus pada jalanan yang ada di depannya. Setelah sekitar setengah jam perjalanan akhirnya Khamal menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah boutique. "Loh? Kok ke sini? Mau ngapain?" Tanya Adine heran. "Kamu di sini aja ya aku masuk bentar." Ujar Khamal kemudian turun dari mobilnya dan masuk ke dalam boutique tersebut.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, kemudian Khamal keluar dari boutique sambil membawa dua buah tas putih besar dan memasukkannya ke kursi belakang mobilnya. "Itu apaan sih Mal?" Tanya Adine heran. "Nanti kamu juga tau." Jawab Khamal kemudian kembali ke kursinya. "Nah sekarang baru kita ke salon." Ujar Khamal yang membuat Adine penasaran. Khamal mulai mengemudikan mobilnya dan kali ini dia benar-benar mengarahkan mobilnya ke salon langganan Adine.

"Selamat siang Mba Adine Mas Khamal. Mau perawatan apa?" Tanya receptionist salon saat mereka baru saja memasuki salon. "Saya mau hair spa mba terus dia mau cuci sama potong katanya." Jawab Adine. "Oke. Mbanya dulu atau masnya dulu?" Tanya receptionist itu sambil memanggil seorang pegawainya. "Kamu dulu aja yang." Ujar Khamal kemudian disetujui Adine. "Mba di sini ada ruang ganti kan?" Tanya Khamal setelah Adine pergi. "Ada mas di sebelah sana." Jawab receptionist itu sambil menunjuk ke sebuah ruangan. "Oke kalo gitu nanti dia ...." Setelah beberapa lama Khamal berbicara dengan receptionist itu, saatnya dia untuk masuk ke ruang cuci rambut.

Sambil menunggu Adine yang harus di hair spa hingga 1 jam lamanya, Khamal mulai membuka foto-foto kiriman dari teman-teman mereka dan menunjukkan fotonya pada Adine. "Liat deh ini Andres ngapain coba." Ujar Khamal kemudian Adine tertawa. "Iya ih ngapain coba dia. Ih itu akunya aib banget sih mukanya awkward banget." Ujar Adine sambil menunjuk pada sebuah foto. "Mana sih? Cantik gini juga. Gak aib kok." Jawab Khamal sambil melihat ke foto yang lain. "Mas Khamal, mau dipotong model apa?" Tanya Andre hair stylist salon tersebut. "Minta dirapihin pake model yang biasa tapi jangan kependekan ya." Jawab Khamal. "Siap mas." Jawab Andre cepat.

Andre mulai mengutik utik rambut tebal milik Khamal sambil mengeluarkan keahliannya dalam memotong rambut. "Duh mas rambutnya tebel banget sih bagus banget."ujar Andre dengan suara ala bencong mulai membuat Khamal geli. "Mas gausah centil deh!" celetuk Adine. "Duh Mba Adine sekarang protective banget ya ke Mas Khamal." Ujar Andre kemudian tertawa. Tidak lama seorang pegawai menghampiri Adine, "Dicuci dulu ya mba." Ujarnya kemudian membawa Adine ke ruang cuci rambut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 19, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Playboy and I [ON PROGRESS]Where stories live. Discover now