Selama langkah Jeena bergerak begitupula siulan dan pujian sudah jadi makanannya sehari-hari sampai ia tiap bertemu anak cowok pasti memutar badan dan memutar mata malas.
Banyak dan terhitung fans Jeeena ini sampai lokernya selalu dibanjiri bunga bunga dan chocholate yang selalu ia bagi ke Rebecca.
Sahabat beda vibesnya
Rebecca Liora cewek lucu yang suka ngintilin Jeena saat masih kelas X.
Rebecca anak home schooling tentu saat tiba tiba diminta ayahnya bersekolah di Luminara High
Ia mencoba untuk bersosialisasi tapi selalu ditatap sinis
Saat kelas X(Sepuluh)
Semua masih sedikit damai belum ada perseturuan Ipa dan Ips
Disitulah letak pertemuan unik Jeena dan Rebecca hingga ia sampai sekarang masih bersahabat
Jeena yang nolongin Rebecca dari permen karet Seraphine
Saat kelas X dulu Seraphine paling tidak suka ada yang menonjol dari dirinya
Semua harus tentangnya
Semua harus menyukainya
Dia yang terhebat
Dari apapun dan siapapun namun respectfullynya tetap ada untuk gurunya.
Seraphine paling tidka suka dengan rambut panjang Rebecca yang dianggap iklan tresemme ini
Sehingga di sana lah Jeena
Menempelkan balik permen karet itu ke rambut Seraphine
"Hei cewek gila!!" Pekik Seraphine
Tapi jeena hanya berkacak pinggang dan membawa cermin mengarahkannya ke arah Seraphine
"Maksud lo ?" Sinis Seraphine
"Aduh masa gue harus jelasin lagi sih, lo kan udah pasti pintar ya harus banget gue jelasin maksudnya apa?" sinis balik Jeena
Seraphine mengeram iaa tentu tahu maksud tersirat Jeena tapi ia memilih pergi dengan membawa kekesalannya.
Walaupun bersekolah di sekolah elite sekalipun perlakuan pembullyan selalu ada di mana saja.
And here jeena dan rebecca.
Jeen memang saingan sejati Seraphine
Jeena yang cantik sejagat dan sangat fashionstyl begini tetap ada yang tidak suka tapi dia tidak perduli
Dia tidak hidup untuk menghabiskan waktu seperti itu
Hari harinya terlalu beharga
Tapi belum sampai di ruang aula Jeena bertemu dengan Rebecca
Ia tersenyum lebar dan mendekat menyapa rebecca dengan teriakan menggelegarny
"REBECCAAAAAA!!!!"
Rebecca yang diteriaki spontan latah dengan gaya robot di dinding kemudian ia mendesah kesal
"Bisa gak sih gak usah pakai teriak." Kesal rebecca
Jeena hanya menyengir tertawa lucu melihat ekspresi sahabatnya ini
""Ada apaan, Jeen?"
Jeena langsung manyun sambil nunjuk rambutnya sendiri.
"INI LOH... rambut gue! Tadi keluar rumah masih sempurna. Sampai lorong ini jadi BADAI PUTING BELIUNG gini!!"
Padahal blow-nya masih mulus.
Cuma sedikit geser.
Sangat tidak selevel tragedi nasional yang Jeena rasakan.
Rebecca hanya ngedip
"Jeen, itu rambut lo masih lebih bagus dari rambut gue waktu wisuda."
"ITU NAMANYA STANDAR HIDUP, Bec. Lo tau sendiri gue anak desainer."
Jeena menyibak rambutnya dramatis, seakan kamera slow-motion mengikuti.
Anak-anak lewat melirik.
Bukan karena heran—tapi karena sudah terbiasa Jeena datang dengan energi level 200% setiap hari.
Sambil jalan menuju gedung utama, Jeena sibuk ngoceh
"Gue sumpah yaa... kalau hari ini kelas rame, gue pulang. Kalau Pak Adi mulai ngomongin puisi 30 menit lagi, gue pulang. Kalau ada cowok yang coba deketin gue, gue—"
"—ghosting?" Rebecca nyeletuk datar.
Jeena senyum bangga.
"At least gue konsisten, kan?"
Rebecca tepuk jidat.
"Jeen, lo tuh ketua kelas. Harusnya..."
"Harus apa? Harus anggun? Harus kalem? Harus jaim?"
Jeena mendengus sambil mengayunkan tasnya.
"Nggak cocok, sayang. Bakat gue chaos aja."
Mereka tertawa bersama
Suasana sekolah elite itu terasa mewah, tapi kehadiran Jeena membuatnya jadi hidup—kadang terlalu hidup.
Belum sempat Jeena selesai curhat tentang tragedi rambutnya, pengeras suara mendadak menyala.
"SELURUH KETUA KELAS XII HARAP BERKUMPUL DI AULA DALAM 10 MENIT.
Rebecca langsung melotot dramatis.
"JEEN. Itu Pak Adi. Gue yakin lo bakal kena dampaknya."
Jeena memutar bola mata.
"Lupa gue dari tadi pak Adi emang nyuruh kumpul...."
"Tck gara gara elo nih." Ujar jeena memanyunkan bibirnya
"Yeee dia yang ngagetin gue dia juga yang nyalahin gue.... Iadah iadah tuan putri." Heran Becca dengan mempergakan layaknya berpose menunduk untuk memberi hormat
Jeena hanya tertawa nyengir dan memberikan kiss bye nya ke becca bergegas masuk ke ruangan aula
Di sana sudah ada para ketua kelas angkatan XII
Seraphine Arum si ketus dari kelas XII-IPA-1
Darian Selwyn si manis buaya dari kelas XII-IPA-2
Ezran Vallerin sang model majalah sekolah maupun luar dari kelas XII-IPA-3
Raven Damaris cowok ajaib yang suka bawa barang aneh ke sekolah dari kelas XII-IPS-1
Terakhir tak lain
Jeena Rebathare Alusia cewek kepercayaan sekolah aset sekolah yang cikal bakal menjadi politikus dari kelas XII-IPS-2
Jeena menarik nafas berat
Seruangan dengan Seraphine benar benar membuatnya mual
.
.
.
YOU ARE READING
Not My Type 'Sayangnya'
RomanceLuminara High, batas antara gengsi dan ambisi adalah segalanya. Dan di tengah dunia itu Jeena Reathare Alusia, siswi XII IPS-2 yang cantik, diplomatis, dan humanis, selalu jadi pusat perhatian-terutama karena ia berbeda dari stereotype keras anak-a...
✨Prolog
Start from the beginning
