What...... Dia kan si pemeran utama, Fera dan Defza! Ngapain dia kesini, semoga aja gak terjadi perang dunia.
Nao pun melirik Elzana, terlihat Elzana sedang menahan emosinya karena melihat orang yang ia benci sedang berpegangan tangan dengan sang pujaan hatinya.
Nao pun segera memegang tangan Elzana supaya sang empu tidak marah, karena ia kini sedang ada di tempat ramai loh.
"Eh.... Kamu yang anak baru itu ya? Salken aku Fera. " Fera pun tersenyum kepada Nao.
"Hmm...... Nao. " ujar Nao dengan nada cuek.
"Lo bisa gak jawabnya itu baik-baik. " terdengar suara lelaki dengan nada kesalnya, siapa lagi kalau bukan Defza, si heroin bagaikan sang pangeran berkuda putih bagi si Fera.
"Terus gw harus jawab apa? 'Hallo Fera aku Nao salken ya' gak mungkin kayak gitu kan? Kalau iya kayak gitu bagi gw 'alay banget' sih ." ujar Nao sambil menekan kata alay nya.
Terlihat di wajah Defza kini sudah merah karena menahan amarah, ia marah karena baru sekali ini ada wanita yang berani melawannya.
"Lo..... " belum selesai Defza bicara ada seseorang yang memotong pembicaraannya.
"Ngapain kalian berdua masih di sini? Cepet masuk udah ditunggu mommy. " ujar si laki-laki, siapa lagi kalau bukan Elvano, sebenarnya ia sudah mendengar pembicaraan mereka berempat, tetapi ia memilih diam melihat apa yang akan terjadi.
"Oh iya lupa, soalnya tadi jalan gw sama Zana di halang sama ular jadi gw berhenti dulu. " ujar Nao sambil menarik tangan Elzana yang masih diam.
Nao pun pergi bersama Elzana meninggalkan mereka bertiga, *Elvano, Defza, Fera.
Elvano yang melihat dua gadis itu sudah pergi, ia pun melihat sepasang kekasih yang masih berdiam diri. Fera yang ditatap seperti itu segera melepaskan genggaman tangan nya dengan Defza.
"Ha.... Hallo Vano. " ujar Fera dengan malu malu.
Elvano tidak membalas sapaannya Fera, ia malah langsung pergi menuju ruangan yang telah di pesan sang mommy untuk makan malamnya.
Saat Nao tiba di ruangan itu, sudh terlihat sang mommy Letina, mommy Charlotte, daddy Zefano, dan daddy Reyza yang sedang mengobrol kecuali Zerdan sang abang yang masih berada di luar kota.
"Eh daddy juga datang ke sini? "Tanya Nao kepada daddy Reyza dan juga memberi salam kepada daddy Zefano yang mendapatkan anggukan. Nao pun duduk di bangku yang kosong sedangkan Elzana duduk di sebelah mommy Letina.
"Iya, tadi daddy di telfon sama mommy mu untuk makan malam bersama dengan keluarga tunangan mu. " ujar daddy Reyza. Yang mendapatkan oh saja dari sang putri.
Tak lama setelah itu Elvano datang dan langsung duduk di sebelah Nao.
"Baiklah karena semuanya sudah datang jadi kita langsung saja makan makanannya. " ujar daddy Zefano untuk memulai makannya. Semua orang pun makan tanpa ada yang mengeluarkan suara.
Selesai makan semua orang mengobrol, Nao yang tiba-tiba pusing meminta izin untuk pulang lebih dulu.
"Baiklah, kamu pulangnya diantar Vano ya. " ujar mommy Letina yang mendapatkan gelengan dari Nao.
"Gak perlu mom, aku bisa pesen taksi kok. "
"Gak ada penolakan, pokoknya kamu pulang sama Vano saja biar aman. " ujar mommy Letina yang tidak ingin dibantah.
Nao pun akhirnya pasrah dan pergi bersama Elvano setelah berpamitan. Di sepanjang jalan tidak ada yang bersuara, saat ingin tiba di mobil tiba-tiba kepala nao terasa berat.
"Va.... Vano" mendengar suara lirih Nao, Elvano pun langsung melihat Nao yang kini sudah memegang tiang yang ada di sampingnya dengan satu tangan, dan tangan lainnya memegang kepalanya yang terasa pusing.
Elvano yang melihat itu langsung menghampiri Nao dan langsung menggendong Nao karena khwatir.
Nao hanya pasrah saat di gendong oleh Elvano karena kepalanya yang sudah berat dan tenaganya yang sudah habis, saat didalam gendongan Elvano tiba-tiba Nao pingsan, Elvano yang melihat tidak ada respon dari Nao pun langsung melihat ke arah Nao.
Terlihat Nao yang kini sudah pingsan di gendongan nya, Elvano pun buru-buru memasuki mobil dan membawa Nao ke rumah sakit karena khawatir.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Transmigrasi: Tunangan Antagonis
Подростковая литератураbagaimana jadinya lagi enak-enakan duduk malah diracunin sama sahabat sendiri, bukannya pulang ke rahmatullah eh malah nyangkut ke tubuh figuran, dan apa ini!? Kenapa malah masuk ke tunangannya si antagonis? Lalu kenapa alurnya berubah? "𝒃𝒂𝒃𝒚 j...
