Viona akan membuka semua yang di simpan ke Arsa . Dia akan menceritakan semua dari awal. Mungkin hanya penyakit nya akan selalu dia sembunyikan dari semua orang. Hanya dia dan dokter Citra yang tahu.
Viona tak mau semua menaruh rasa kasihan karena dia sakit. Dia ingin mereka peduli bukan karena Viona sakit. Dia tak mau itu terjadi.
Tak lama Viona sudah sampai di sekolah. "Makasih Mang" ucap Viona turun dari mobil.
Terlihat suasana sekolah masih sepi. Belum terlalu banyak siswa-siswi yang datang. Viona berjalan memasuki sekolah.
"Sepi banget" gumam Viona sampai di kelas.
Viona meletakkan tas nya di bangku.
"DOR...".
Jantung Viona seakan keluar. "Daniel!" Pekik Viona terkejut.
Untung suasana masih sepi. Bisa malu Viona kalau ada yang melihat nya.
"Hahaha... Muka Lo komuk banget" ejek Daniel tertawa terbahak-bahak.
"Ga lucu" seru Viona kesal.
"Sorry...".
"Nih". Daniel menyodorkan sebuah coklat.
"Cieee... Pagi-pagi udah di kasih manis-manis nihh" goda Ana di ambang pintu kelas.
"Gue juga mau dong" sahut Ayyara di samping Ana.
"Enak aja... Yang di kasih kan gue" ujar Viona tidak terima. Dengan cepat dia mengambil coklat di tangan sepupu nya.
"Sepupu rasa pacar ga tuh" lontar Ayyara menyenggol lengan Ana.
"Gue juga mau dong punya sepupu kaya Daniel" tambah Ana menggoda mereka berdua.
"Gue cepuin ke Harsa ya Lo" ancam Viona ikut menggoda.
"Cepuin Vi... Biar di garuk si Harsa" tambah Ayyara .
"Jangan marah sayang" terus Harsa baru saja sampai.
"Huekk... Najis gue liat orang bucin". Ayyara sudah muak dengan ke bucinan mereka.
"Mending gue bareng Viona". Ayyara berlari menghampiri Viona.
"Udah masuk ege" perintah Farrel yang mengantri di belakang Harsa. Bukan hanya Farrel. Tapi siswa-siswi IPA4 juga ingin masuk kelas.
"Ayo masuk sayang" ajak Harsa menggandeng tangan Ana.
"Belum muhrim" seru Gilang menampar tangan Harsa.
Tak lama bell masuk berbunyi. Semua sudah ada di dalam kelas. Sekarang adalah pelajaran Matematika. Pelajaran membuat semua mengantuk.
"Oh iya... Ada yang tau Ifan kemana ya?" Tanya Pak Dewa guru matematika.
"Ga tau pak" balas Farrel.
"Kamu kan teman nya... Masa ga tau kemana teman mu".
"Kan saya bukan saudara kandung pak" protes Farrel.
YOU ARE READING
365 Days With Arsa [On Going]
Teen Fiction⚠️HARAP FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ ⚠️DAN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN⚠️ Bagaimana Viona yang dulu adalah anak bungsu yang sangat di sayang oleh seluruh anggota keluarga nya,harus merasakan kehilangan semua kasih sayang itu?. Cerita tentang gadis yang suka...
PLOT TWIST
Start from the beginning
![365 Days With Arsa [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/375198073-64-k948057.jpg)