"Patah hati di usia matang bukanlah hal yang mudah."
Meski dikenal sebagai wanita dengan karir yang cemerlang, Im Yoona tetap tak luput dari rasa 'kasihan' orang di sekitar karena tak kunjung menikah. Namun tak ada yang bisa dilakukan oleh Yoona unt...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Yoona menoleh ke sekelilingnya begitu memasuki kamar yang dimiliki Kyuhyun di dalam studionya. Dalam kamar itu hanya cukup menampung ranjang, rak buku, dapur minimalis dan kamar mandi. Walaupun tidak luas, tapi Yoona cukup terpukau dengan cara Kyuhyun menata kamarnya hingga semuanya terlihat rapi dan masih terdapat ruang yang cukup untuk duduk melantai di atas karpet.
"Maaf kamarku terlalu kecil." Kyuhyun tampak menggaruk tengkuknya, merasa tak enak melihat Yoona duduk di atas karpet tanpa kursi atau sofa.
Yoona tersenyum menatap Kyuhyun yang sedang menyiapkan minuman untuknya, "Aku suka, kok. Kamarmu rapi, ya."
Sudah lima bulan berlalu sejak Yoona datang sebagai pelanggan menyebalkan. Sejak saat itu, mereka jadi cukup sering bertemu dan akhirnya memutuskan untuk berpacaran dua bulan yang lalu.
Malam ini adalah malam natal dan mereka berencana untuk makan malam bersama. Sayangnya karena keduanya sibuk, mereka terlambat melakukan reservasi yang berakibat semua restoran penuh oleh pengunjung. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk makan malam di studio Kyuhyun, tepatnya kamar pria itu.
Sebenarnya rumah Yoona adalah pilihan terbaik karena ruangannya cukup besar dan dapurnya pun cukup lengkap. Namun Yoona bersikeras ingin mengunjungi 'rumah' Kyuhyun karena penasaran saja.
Setelah memberi Yoona teh lemon hangat, Kyuhyun pun duduk di samping Yoona. "Tak ada banyak bahan makanan di kulkas. Hanya ada bahan untuk tteokbokki. Kamu mau?"
Yoona mengangguk dengan cepat. Dia tampak antusias. Walau bukan makanan mewah, tetap saja ini adalah kali pertama ia akan mencoba masakan pacarnya. Itu lebih berharga dari makanan mahal manapun.
Kyuhyun pun tersenyum lalu beranjak.
"Kamu perlu bantuan?" tanya Yoona yang dijawab gelengan kepala Kyuhyun.
"Malam ini kamu kan baru selesai deadline, jadi kamu santai saja. Cukup duduk dan minum lemon tea hangat yang kusajikan. Kamu juga bisa baca buku yang ada di rak buku kalau mau."
Yoona tertawa kecil melihat pacarnya yang begitu perhatian itu. Sesuai yang dikatakan Kyuhyun, Yoona menikmati waktunya meminum teh lemon hangat buatan Kyuhyun. Saat sudah mulai bosan, dia pun beranjak untuk melihat-lihat isi rak buku pria itu.
Kyuhyun menata bukunya dengan sangat rapi di rak yang memiliki delapan ruang itu, empat di sisi kiri dan empat di sisi kanan. Kyuhyun mengurutkan bukunya berdasarkan warna. Warna yang mirip disatukan sehingga warnanya terlihat rapi dan tidak saling bertabrakan.
Namun, tatapan Yoona jatuh di rak paling bawah sebelah kanan. Rak itu berisi buku yang warnanya berbeda-beda, tidak disatukan dengan warna sesamanya seperti rak lainnya. Dia pun berjongkok untuk menatap rak itu dengan seksama.
Yoona menganga saat menatap belasan buku yang sangat familiar di matanya tersusun di sana. Semua buku itu adalah buku yang ditulisnya. Bahkan novel pertama yang ia terbitkan saat dia masih di bangku sekolah pun ada, padahal novel itu sudah berhenti dicetak dan sudah tak ada di toko buku manapun, kecuali orang yang membeli dulu menjualnya kembali.
"Yoona, kamu mau tteokbokki-nya pedas atau tidak?" Kyuhyun yang sejak tadi membelakangi Yoona karena memasak kini menoleh ke arah perempuan yang sedang berjongkok di depan rak bukunya. Ia tampak bingung saat mendapati Yoona yang terpaku menatap buku-buku di sana.
"Sejak kapan kamu mulai baca buku yang aku tulis?" Yoona pun beranjak dan melangkah mendekat ke arah Kyuhyun, menatap pria itu dengan tatapan penasaran. Dalam hati dia sangat senang. Bahkan mantan pacarnya dulu saja tidak melakukan hal itu.
"Oh..." Kyuhyun tampak menggaruk lehernya yang tidak gatal. Dia tampak salah tingkah karena ketahuan mengoleksi buku Yoona. "Sebenarnya baru-baru ini, kok. Aku penasaran buku seperti apa yang kamu tulis, jadi aku membeli semua buku yang ada namamu. Bahkan aku mencari juga di toko yang menjual buku bekas."
Kyuhyun yang sedang menggenggam mangkuk yang berisi campuran saus berwarna merah untuk tteokbokki dibuat terkejut saat Yoona tiba-tiba memeluknya. Dia pun menaruh mangkuk yang digenggamnya dan mematikan kompor, lalu membalas pelukan Yoona. "Kamu kenapa sih?" tanyanya gemas.
Yoona yang tak kalah gemas tampak mengeratkan pelukannya dan membuat Kyuhyun berpura-pura sesak. "Terima kasih sudah datang ke hidupku."
Kyuhyun terdiam sejenak saat mendengar kalimat Yoona. Perlahan dia tersenyum sembari menaruh telapak tangannya di rambut perempuan itu. "Aku mencintaimu." ucapnya.
"Aku juga."
•end•
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hahahahahahaha. Gimana gimana. Udah end nih.
Terima kasih buat yang udah menyempatkan diri untuk baca ceritaku ini. Maaf kalau sering telat update, soalnya ada kesibukan lain juga. Aku gak tau ke depannya bakal bikin fanfic KyuNa lagi atau nggak, soalnya untuk saat ini belum ada rencana, hehe.