Aku mengajaknya masuk. Ia duduk di bangku ruang tamu. Aku heran kenapa dia jadi begini ? Manis sekali sikapnya. Sungguh.

"Mau minum apa lo ?"

"Apa aja deh. Asal gw ngga lo kasih air mentah aja hahaha."

"Ngga kok, air kolam renang pake es nanti gw kasih khusus buat lo. Hahaha udah ah bentar yaa."

"Pril."

Ketika aku hendak pergi ke dapur, Ali memanggil dan otomatis aku menengok, namun tiba-tiba Ali memeluk ku. Aku terdiam. Seketika badanku kaku. Hey kenapa seperti ini ? Ada apa dengan nya ?

"Gw suka sama lo." ucapnya yg masih memeluk tubuhku.

"Li lepas deh gw takut ada orang yg liat."

"Gw suka sama lo Pril."

"Oke oke tapi lepas dulu. Lo kenapa sih Li ?"

Ali melepas pelukannya dan ia seketika menunduk. Ia seperti tidak berani menatap mataku. Aku tangkup kedua pipi nya dan menaikan kepala nya menghadap wajah ku.

"Lo kenapa ? Lo serius sama yg lo bilang barusan ?" ucapku lembut.

"Iyaa, gw serius suka sama lo Pril."

Aku menghela nafas panjang, dan perlahan berjalan menuju dapur.

"Kita baru ketemu beberapa kali masa lo udah suka sama gw ?" ucapku sambil menyiapkan segelas air minum untuknya.

"Lo percaya akan teori cinta pada pandangan pertama ga Pril?" ucap Ali yg ternyata sudah menyusul aku ke dapur.

"Hmmm entahlah Li"

"Kenapa jawabnya gitu ? Gw serius jatuh cinta pada pandangan pertama sama lo. Berawal dari insiden gw ngga sengaja nabrak mobil lo yg akhirnya kita ketemu lagi di galeri lo. Dan ditambah lagi diri lo ketangkep sama kamera gw itu juga bukan sebuah kebetulan Pril."

"Ali, mungkin lo bukan cinta, lo cuma kagum sama gw. Bukan bermaksud gw kepedean tapi..."

"Oke kalo lo ngga punya rasa yg sama kayak gw, gw bakal buktiin sama lo seberapa seriusnya gw dan gw akan buat lo suka bahkan cinta sama gw."

"Gw ngga butuh omongan Li, gw cuma butuh bukti aja. Kita saling kenal satu sama lain dulu yaa."

"Jadi ?"

"Iyaaa jadi gw mau kenal sama lo lebih jauh lagi." ucapku dengan senyum.

Ada rona kebahagiaan yg terpancar dari tatapan mata teduhnya. Ah bunda, sejujurnya putri mu sedang jatuh cinta pada lelaki satu ini. Lagi-lagi Ali memeluk ku, tapi kini aku membalas pelukannya.

"Diminum dulu Li. Oh iya kenapa lo ngga telfon atau sms gw dulu sih kalo mau ketemu?" ucapku seraya melepas pelukannya.

"Sengaja, gw mau nyulik lo lagi sebenernya tadi eh kata bunda lo ada dirumah."

"Pantes bunda telpon gw tadi. Hehe."

"Besok ikut gw yuk. Kita hunting sekalian lo bisa nglukis juga disana."

"Besok mau kemana? Tapi galeri?"

"Gw jemput lo pas jam makan siang, jadi lo masih bisa bantu bunda dulu."

"Okedeh."

"Yaudah Pril gw balik yaa ? Udah mau sore ga enak lama-lama. Salam yaa buat bunda lo sama om Tommy."

"Oke gw salamin Li. Salam juga yaa buat nyokap bokap lo."

Aku mengantarnya sampai depan pintu, ia masuk kedalam mobil dan melajukan mobil nya pergi dari rumahku.

PhotographWhere stories live. Discover now