Part 26 Kebenaran (part 2)

Start from the beginning
                                    

"Aisshhh kemana sih Nino dari tadi di telfonin gak diangkat-angkat. Gak tau apa orang lagi khawatir" cercaunya.

Sudah dari sejak siang tadi setelah makan siang mereka,Nino sama sekali belum mengabarinya. Padahal sebelumnya dia tak pernah seperti ini. Setiap satu jam sekali Nino selalu mengabarinya,baik lewat telpon atau sekedar sms tapi sekarang sudah hampir sepuluh jam lebih tak ada kabar apapun darinya,itu membuat Carmel uring-uringan sendiri dikamarnya.

Suara ketukan diluar pintu kamar Carmel membuatnya menghentikan langkahnya.
"Mel lo udah tidur belum..??

"Belom kak,kenapa..?? teriak Carmel dari dalam.

"Gua mau ngomong sama lo bentar aja bisa..??" Buka dulu dong pintunya" pinta Jody.

Dengan berat hati Carmel melangkah menuju pintu,tangannya memegang handle dan memutarnya. Terlihat senyuman terukir diwajah Jody. Ini lah saatnya mengatur rencana pertama. Pokoknya secepat mungkin ia ingin adik perempuan nya ini putus dengan lelaki itu,bagaimana pun caranya.

"Masuklah. Ada apa,.??? Mengganggu saja" cibir Carmel.

"Hei hei beginikah cara lo menyambut kakak tercinta lo ini..?? Dimana sopan santun lo sama orang yang lebih tua" sindir Jody.

Carmel menghembuskan nafasnya kasar,kedua bola matanya bergerak memutar ketika mendengar ucapan kakaknya itu. Ini sungguh sangat menyebalkan untuknya,setiap kali berbicara dengan Jody selalu saja seperti ini. Belum juga rasa kesalnya hilang karena kekasihnya mengacuhkan dirinya,kakak satu-satunya itu malah membuat suasana hatinya tambah keruh.

"Baiklah baiklah,masuk dan bicara lah setelah selesai cepat lah keluar" Carmel menyuruh Jody masuk. Dia mengambil tempat duduk di pinggir tempat tidur Carmel.

"Sebenernya gue mau minta tolong sama lo. Cuma gue gak tau lo mau apa gak nolongin guenya" Jody memulai sandiwaranya,dia memasang tampang melas di wajahnya. Tekhnik ini sering berhasil jika Jody menginginkan sesuatu dari adiknya itu,maka tak akan pernah bisa Carmel menolak permintaan kakak nya itu.

"Mulai lagi deh. Kali ini apa yang harus gue lakuin buat lo kak..??" Benar saja kan ini akan berhasil,dalam hatinya Jody tertawa gembira akhirnya adiknya itu mau menuruti permintaannya.

"Jadi gini,dua hari lagi gue ada acara kantor. Semacam party light gitu,gue mau lo temenin gue kesana."

"Tumben ada acara seperti itu di kantor lo. Dalam rangka apa..??" tanya Carmel penasaran.

"Itu ulang tahun perusahaan gue yang ke sepuluh tahun Mel. Makanya kantor nyiapin acara semacam itu,dan lo tau sendiri kan selama ini gue belum punya pacar,kalau gue dateng sendiri lagi ke acara kaya gitu yang ada temen-temen kantor gue bakal ngebully gue." Lo mau kan temenin gue ke acara itu. Please.." Rajuk Jody.

"Kalau gue gak mau gimana..??" Ucap Carmel.

Sejenak Jody terdiam,dia seperti memikirkan langkah selanjutnya. Jawaban apa yang harus ia gunakan pada saat seperti ini,tapi bukan Jody namanya jika tak memiliki seribu satu alasan untuk dapat mewujudkan keinginannya.

"Oh jadi lo gak mau ngebantuin kakak lo ini..?? Oke baik gak apa-apa kalau gak mau ngebantuin gue,palingan juga gue bakal ngelama-lamain cari pacar buat dijadiin calon istri. Dengan begitu lo juga bakal lama nikahnya kan,karena mama ngelarang lo ngelangkahin gue"

Sekarang Carmel yang terdiam,dia merasa perkataan kakaknya barusan adalah ancaman bagi dirinya. Semua ini karena kesepakatan yang telah dibuat oleh keluarga mereka dimana anak tertua harus menikah terlebih dahulu ketimbang anak kedua. Ancaman itu benar-benar membuatnya tak bisa menolak lagi permintaan Jody.

"Lo emang pinter kak,lo tau apa yang harus lo lakuin buat ngedapetin yang lo mau. Sekarang lo menang lagi kak" gerutu Carmel.

"Kalau gue gak pinter,gue gak akan jadi kakak lo Mel" Jody menyungging kan senyumnya. Senyum mengejek dari kakaknya itu membuat Carmel kesal.

Pacar Ku Berondong..Where stories live. Discover now