1; Bertemu Lagi

35 2 0
                                        

Tuhan selalu punya cara untuk mempertemukan manusia dengan takdirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tuhan selalu punya cara untuk mempertemukan manusia dengan takdirnya. Di antara ratusan orang yang aku temui, bertemu denganmu adalah takdir paling buruk.

***

“Wah, nggak gue sangka bakal sekelas sama Ghifary. Anak paling pintar di sekolah. Juara umum dari SD. Udah gitu ganteng banget. Gila, gila. Semalam mimpi apaan ya gue? Kayaknya semua mimpi indah gue sama Oppa-oppa selama ini nggak ada apa-apanya deh kalau udah lihat Ghifary! Ganteng banget! Masih jomblo kan, yak?” celetukan itu terdengar keras untuk ukuran orang bergosip—ketika lelaki yang disebutkan namanya memasuki ruang kelas 2-1.

Ini hari pertamanya kembali bersekolah setelah liburan kenaikan kelas.

Hari-hari yang damai selalu Ghifary panjatkan setiap harinya. Dia ingin bersekolah dengan tenang dengan beasiswa yang dia terima. Ia akan belajar dengan tekun untuk mempertahankan prestasinya. Dia juga akan fokus mengikuti kompetisi Archery yang akan berlangsung beberapa bulan lagi. Namanya lolos untuk mengikuti kompetisi bersama kakak kelasnya yang terkenal sangat hebat. Tentu saja itu adalah kesempatan baginya melebarkan sayap untuk menggapai cita-citanya.

Di dalam kelas ada wajah-wajah asing yang belum dia kenal. Karena setiap kenaikan kelas, sekolah akan mengacak kembali formasi siswa untuk lebih meningkatkan rasa peduli antar siswa. Mereka bisa saling mengenal dengan jangkauan lebih luas.

Ada beberapa murid dari kelas lamanya juga.

Ghifary memandang luar jendela. Langit begitu cerah. Padahal, tadi pagi ketika ia berangkat terlihat mendung.

“Eeey Bro! Seperti biasa lo udah datang! Nggak heran seorang Ghifary gitu loh. Berangkat selalu pagi, tapi pulang selalu paling akhir!” Rio menepuk bahu Ghifary. Seperti biasa, dia akan duduk di sebelah teman satu-satunya itu.

“Pagi-pagi udah heboh banget di luar dah. Nggak bisa lewat anak-anak. Banyak mobil mewah. Apa mungkin ada pejabat mau survei sekolah?” gerutu Rio.

“Oh ya? Siapa?” Melinda, salah satu cewek yang sejak tadi bergosip menarik kursi duduk di depan mereka. Mencuri pandang ke arah Ghifary yang nampak tidak tertarik dengan obrolan itu.

“Anu, nama gue Melinda. Dulunya kelas 1-3.” Melinda menjabat tangan Rio. Namun, matanya tak lepas dari Ghifary yang begitu tampan dan keren di matanya.

Sepertinya dia jatuh hati pada pandangan pertama.

“Rioney Sinaga. Panggil Rio aja. Melinda cantik ya?” Rio tersenyum.

Menggelikan. Batin Ghifary.

Melinda bergantian menjabat tangan Ghifary, yang dibalas dengan anggukan.

In My MemoryWhere stories live. Discover now