Ⓗ︎Ⓐ︎Ⓟ︎Ⓟ︎Ⓨ︎ Ⓡ︎Ⓔ︎Ⓐ︎Ⓓ︎Ⓘ︎Ⓝ︎Ⓖ︎!!
Haii!
Makasii uda mampir, enjoy yaa🌷
•
•
•
Pukul 01:05 dini hari.
Seorang gadis berpiyama biru nampak masih terjaga. Dengan posisi tengkurap, matanya terus bergerak mengikuti setiap kata yang tertulis di lembar buku yang ia pegang.
Cewek bermata sipit──Lyra sesekali memekik atau senyum-senyum sendiri saat membaca part yang membuatnya gemas.
"Aaaa so sweet!"
"Beruntung banget sih si Acha."
"Evander modus banget."
"Gila, haha!"
"Gak pernah se-iri ini," keluhnya setelah menaruh novel tadi ke tepian ranjang.
Lyra merubah posisi tidurnya menjadi terlentang. Ia menatap langit-langit kamar dengan senyuman yang belum pudar.
"Natasha di manjain banget sama penulisnya, apapun yang dia mau pasti dia dapat. Bener-bener definisi dari kata I want it, i get it."
"Gak kebayang bakal se-happy apa kalo gue jadi dia," mendadak tatapannya menjadi kosong.
"Ih apaan sih! Itu kan cuma cerita fiksi, novel, gak nyata. Lagian kalo di real life, gak mungkin tuh ada orang yang se-lucky itu, haha." Lyra terkekeh pelan, merasa konyol dengan kalimat yang sebelumnya ia lontarkan.
Gadis itu menguap, kemudian menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut dan mulai menjelajahi alam mimpi.
Novel yang dibaca Lyra adalah cerita klasik anak SMA yang menyuguhkan beberapa adegan romantis, pun konflik ringan yang tak membuat pembacanya harus berpikir keras.
Novel tersebut juga diambil dari sudut pandang tokoh utama, yang hidupnya selalu dilimpahi oleh keberuntungan.
•••
Brakk
"Woi kutu, bangun lo!! Udah pagi masih molor aja lo! Bangun woii, bunda sama ayah udah nungguin buat sarapan itu!"
Dobrakan pintu disusul teriakan dari seorang remaja lelaki barusan membuat Lyra tersentak dalam tidurnya.
Ia mengucek matanya beberapa kali untuk melihat orang didepannya agar lebih jelas. "Siapa sih? Ganggu," ujarnya dengan suara serak.
"Baru bangun langsung berlagak amnesia lo, jing?" bukannya mendapat jawaban, Lyra malah mendapat kalimat tak mengenakan dan tatapan tajam dari si cowok.
Gadis itu terdiam sejenak. Terlihat berpikir keras, terbukti dari dahinya yang mengerut.
"Jadi cowok kok kasar banget," cibirnya setelah menetralkan kembali raut wajah.
Orang itu bersidekap, "Bacot. Dah cepetan turun lu, dasar lelet!" ketusnya seraya berjalan menuju pintu.
Brakk!
"Anj!" Lyra berjengit kaget.
"Dia kayaknya suka bikin orang lain jantungan, ya?" terkanya sambil mengelus-elus dada.
Ia beranjak, kakinya melangkah menuju meja rias yang berada tepat di samping ranjang.
Lyra bercermin, seketika bibirnya terasa kelu. Menatap tak percaya pada wajah yang terpantul disana.
Sekali lagi, ia meneliti penampilannya lamat-lamat. Jantungnya berdebar kencang, seketika tubuhnya terasa lemas. Ini──bukan tubuhnya!
"Aakhh! Shh..."
Lyra reflek memegangi kepalanya saat ingatan-ingatan asing memaksa masuk kedalam memori otaknya.
Hatinya mencelos, "J-jadi tubuh ini──Serena Fanegar. Antagonis yang bucin setengah mampus sama Evander itu? Beneran? G-gue jadi dia?"
"Fuck! Dari banyaknya tokoh, kenapa harus dia?!" jeritnya sambil memukul-mukul kepalanya sendiri.
Lyra menghela nafas, menghentikan aksi barusan. Matanya berkilat penuh tekad. "Oke, udah gue putusin. Gue bakal menghindari para tokoh, dan jadi cewek baik yang gak akan ngacauin kisah mereka." monolognya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐫𝐚𝐩𝐩𝐞𝐝 𝐒𝐨𝐮𝐥
Teen Fiction˒˒ ׅ⸼ ׄ ׅ🎀 ᥥ ᥥ ˒˒ ׅ ⊹ 𓆡 ׅ ׄ ׅ૮꒰ -᷅ ˕ -᷄ ྀི꒱ა ˢⁱˡᵃᵏᵃⁿ ᵈⁱᵇᵃᶜᵃ ───────⇣⇣⇣⇣⇣─────── Terbangun dalam tubuh dan dimensi yang berbeda, tentu membuat siapapun panik. Gadis itu─Lyra Menyadari jika dirinya merasuk kedalam tokoh antagonis dalam nov...
