🌷will u 15

118 19 4
                                        

Hey chinggu
Im back

Maaf ya ga up kemarin kemarin
Soalnya,jari tangan kanan aku(jempol ,telunjuk) tuh kaya keseleo atau apalah dan sakitt ,sebenernya masih bisa ngetik cuman ga enak aja kalo sebelah dan lama jadinya tuh

Sekarang udah aga mendingan jadi aku bisa nulis lagi deh...

Jangan lupa vote ya komentar juga

Happy reading

.
.
.

Keesokan sorenya tepat meeting di agensi hybe

Jisoo hanya bisa diam mendengarkan evaluasi dari para staff lain juga

Dia hanya berfikir setelah ini semua selesai

Namun tanpa di sangka ceo hybe menarik jisoo kembali karna menyelamatkan jin

Keesokan sorenya, gedung HYBE dipenuhi atmosfer serius. Di ruang meeting lantai 8, para staff duduk berjajar, sebagian memegang laptop, sebagian lainnya memegang berkas laporan konser tur dunia yang baru saja selesai. Di ujung meja, CEO HYBE duduk dengan ekspresi tegas namun terkendali.

Jisoo duduk di antara barisan staff, mengenakan pakaian formal hitam dengan jas panjang. Ia menunduk sopan, tidak banyak bicara. Hanya mendengarkan.

“Penampilan bagus, tapi...”
“Koordinasi backstage sedikit kacau saat konser Tokyo.”
“Manajer Jisoo, terlalu banyak pergerakan tanpa laporan.”

Suara-suara evaluasi terdengar seperti gemuruh di kepalanya. Jisoo hanya mengangguk pelan. Dalam hati, ia berpikir: setelah ini selesai, aku akan mundur...

Namun kemudian CEO berdiri dan menatap ke arah Jisoo secara langsung. Suasana ruangan tiba-tiba hening.

“Manager Jisoo,” ucapnya perlahan.

Semua mata tertuju padanya.

“Saya pribadi menonton ulang insiden konser di Paris kemarin.”
“Jika bukan karena tindakan cepatmu, Kim Seokjin mungkin mengalami cedera serius.”
“Dan karena keberanian itu...”

Ia berhenti sebentar, lalu tersenyum kecil.
“Kami memutuskan untuk tidak hanya membatalkan pemutusan kontrakmu... tapi juga menawarkanmu posisi khusus sebagai manajer senior untuk proyek mendatang.”

Mata Jisoo membulat. Ia benar-benar tidak menyangka.

Suasana di ruang meeting langsung berubah. Beberapa staff tampak terkejut, yang lain mengangguk setuju.

CEO melanjutkan, “Kau telah menunjukkan dedikasi yang lebih dari cukup. Dan... sebagai manajer, kau tidak hanya bekerja. Kau melindungi.”

Jisoo menunduk dalam, menahan perasaan haru yang perlahan muncul di dadanya.

Jadi aku tidak akan pergi...?
Aku masih punya tempat di sini...?

Sambil menggenggam tangan di pangkuan, Jisoo membisik pelan dalam hati:

Terima kasih...

Malam itu, angin Seoul berhembus dingin menyentuh kulit Jisoo yang masih mengenakan jas panjang hitamnya. Langkahnya perlahan menyusuri trotoar depan gedung HYBE. Lampu kota menyala temaram, menciptakan bayangan panjang di belakang tubuhnya.

Ia berhenti sejenak di depan pintu kaca otomatis, menoleh ke belakang melihat gedung yang baru saja ia tinggalkan.

Gedung itu…
Gedung yang sempat ia pikir akan menjadi titik akhir, kini justru memberinya awal baru.

just your manager (vsoo)Where stories live. Discover now