⚘️u name is bby14

180 21 13
                                        

Di Voteeeee komenn....yakkk

Happy reading

.
.
.

Di hotel malam itu…

Hujan rintik tipis membasahi kaca jendela kamar hotel Jisoo. Tirai tak sepenuhnya ditutup, membiarkan kelap-kelip lampu jalanan kota Osaka menyelinap masuk.

Jisoo duduk di sofa kecil di dekat meja bundar, memeluk lutut dengan piyama tipis dan rambut yang dikuncir asal. Di atas meja, satu piring kosong dengan sendok yang diletakkan rapi. Sisa saus salad masih terlihat, dan gelas air mineral tinggal setengah.

Dia menunggu.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Biasanya, pada jam-jam seperti ini, Taehyung akan mengetuk pintunya dengan buah atau es krim, lalu melihat apakah ia sudah makan atau tidak.

Tapi malam ini...
Tidak ada ketukan.
Tidak ada pesan.
Bahkan tidak ada panggilan video singkat seperti biasanya.

Jisoo menatap piring itu dan tersenyum lemah.

“Tuh kan... aku makan…” bisiknya sendiri, seolah berbicara pada seseorang yang tak datang.

Ia memeluk bantal sofa lebih erat, mencoba menenangkan hati yang diam-diam kecewa.

"Kenapa sih jadi seperti ini?" pikirnya.

Ponselnya ia raih, dibuka. Tak ada pesan dari Taehyung.
Padahal sebelum konser mereka masih bercanda. Tapi sejak kejadian kemarin—sejak surat itu ditemukan—semuanya terasa jauh.

Perlahan, Jisoo berdiri dan membawa piring itu ke atas meja dapur kecil di kamar.

Lalu ia kembali ke kasur, menarik selimut, namun mata tetap terbuka.

Dan di kamar lain, Taehyung duduk sendiri di balkon, mengenakan jaket tipis dan menatap langit Osaka yang mendung.

Ponselnya bergetar.
Sebuah notifikasi dari chat grup staff. Bukan dari Jisoo.

Ia membuka galeri. Tersimpan satu foto Jisoo—sedang tersenyum konyol dengan mulut penuh makanan, yang ia ambil diam-diam waktu di Seoul.

Taehyung mengusap wajahnya kasar.

“Kenapa aku yang malah jadi pengecut…” gumamnya.

Tak ada yang tertidur nyenyak malam itu.

Dua hati, dua kamar hotel,
sama-sama menahan rindu... tapi tak tahu bagaimana memulai kembali.

Pagi harinya…

Sinar matahari lembut menembus tirai tipis kamar hotel Jisoo. Udara kamar masih sejuk, aroma parfum lembutnya samar-samar terasa. Ia mengerjapkan mata pelan, membalikkan tubuh sedikit dan…

“Ha!!... yaa!!” bisik Jisoo terkejut setengah berteriak kecil saat menyadari ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

Tubuhnya menegang.
Napasnya tercekat.
Namun suara itu… terlalu familiar.

Taehyung hanya tertawa kecil, bibirnya membentuk senyum malas. Ia menempelkan wajahnya ke leher Jisoo, menyusupkan napas hangatnya yang membuat bulu kuduk wanita itu berdiri.

"Kau lupa... kunci cadanganmu masih ada padaku." bisiknya pelan, suaranya dalam dan manja.

Jisoo mencoba menarik diri, tapi lengannya malah ditahan lebih erat.

“Taehyung, ya ampun…” ucap Jisoo setengah sebal, setengah malu.
“Kau masuk seperti pencuri!”

“Kalau begitu, aku pencuri hati managernim.”
Taehyung terkekeh pelan di belakangnya, nada suaranya genit tapi juga penuh rindu.

just your manager (vsoo)Where stories live. Discover now