Vote koment banyak banyak yaaa...
.
.
.
Setelah Jisoo selesai makan dan meletakkan sendoknya, Taehyung dengan santai menggeser kursinya mendekat. Ia menatap pergelangan tangan Jisoo yang kini terlihat jelas karena lengan bajunya tersingkap.
Ia meraih tangan itu dengan lembut dan mengangkatnya pelan.
“Ckh…” gumam Taehyung sambil mengernyit, ekspresinya serius setengah bercanda.
“Masih kecil banget… pergelangan tanganmu ini harusnya setebal ini…” katanya sambil membentuk lingkaran sedikit lebih besar dengan jari-jarinya.
Jisoo meliriknya tajam.
“Kau mengukur aku kayak batang sate, ya?”
“Batang sate juga bisa patah kalau kekurusan,” balas Taehyung ringan. “Aku serius. Kamu harus makan lebih banyak. Kamu jaga orang lain, tapi siapa yang jaga kamu?”
Jisoo mengalihkan pandangan, suaranya pelan.
“Aku nggak suka jadi pusat perhatian, tahu.”
“Sayangnya, kamu pacar Kim Taehyung. Kamu udah otomatis pusat semesta.” jawabnya santai, sambil tetap memegang tangan Jisoo.
“Dan pusat semesta harus punya tenaga buat terus muter. Jadi... janji ya, jangan tinggalin makan.”
Jisoo menghela napas panjang, lalu menatap Taehyung sebentar.
“Kalau aku gemuk, jangan komplain ya.”
“Kalau kamu gemuk, aku bakal beli cincin ukuran dua kali lebih besar. Jadi tenang aja.”
Wajah Jisoo memerah. Ia cepat-cepat menarik tangannya kembali.
“Aish, bisa nggak sih kamu diem lima menit aja?”
Taehyung tertawa sambil bersandar ke sandaran kursinya.
“Bisa. Tapi nggak kalau kamu duduk di depanku kayak gini.”
Taehyung yang tadinya masih tersenyum-senyum melihat reaksi Jisoo, langsung sedikit menunduk saat mendengar pertanyaan itu. Suasana seketika berubah lebih tenang.
"Oh ya... kau jadi ke Busan besok?" tanya Jisoo sambil menyeruput teh yang dibawakan eommanya tadi.
**"Ke rumah eomma dan appamu… sebelum world tour dimulai?"
Taehyung mengangguk pelan.
"Iya… harusnya pagi-pagi sekali aku berangkat. Sudah lama juga nggak pulang. Appa sempat sakit beberapa waktu lalu."
Jisoo langsung menatapnya, sedikit terkejut.
"Sakit? Kenapa kau nggak bilang waktu itu?"
"Nggak serius… katanya cuma kelelahan dan tekanan darah turun," jelas Taehyung sambil memainkan sendok di gelas es batunya.
"Tapi eomma sempat panik, jadi aku janji mau mampir sebelum tur. Meskipun cuma semalam, dia pasti senang."
Jisoo mengangguk mengerti. Lalu dengan nada lembut ia berkata,
"Bawa oleh-oleh ya. Aku titip salam juga buat eomma dan appamu. Bilang... anak manager-mu yang cerewet ini bilang jangan suka bikin anaknya kepikiran."
Taehyung tersenyum, tapi kali ini lebih hangat.
"Kau tahu nggak? Eomma-ku bahkan pengen ketemu kamu. Katanya... dia penasaran siapa wanita yang bisa bikin Taehyung nurut kayak anak ayam."
"Yaa!" Jisoo menahan senyum sambil menyikut pelan lengannya.
"Aku ini atasanmu, ingat!"
"Dan calon menantu kesayangan, ingat juga itu," bisik Taehyung dengan nada menggoda.
Jisoo langsung berdiri dari kursinya sambil menahan wajahnya yang sudah merah.
"Sudah, sudah. Sana siapin barang, jangan bikin aku nyesel nyuruh kau pulang kampung!"
Taehyung hanya tertawa sambil mengikuti dari belakang, senang melihat sisi Jisoo yang malu-malu tapi perhatian. Dalam diam, ia tahu… ada bagian dari hatinya yang sudah tak bisa kembali lagi ke masa sebelum Jisoo.
YOU ARE READING
just your manager (vsoo)
Romance~july on going~ jangan tanya kim jisoo soal idol karna dia hanya seorang manager anggota yang harus membuatnya terus menaik turunkan suaranya demi satu idol menyebalkan ini "V" "sudah ku bilang aku tak suka lagu kau walaupun aku dengar tiap hari" ji...
