Seulgi menenangkan tubuhnya menjadi lebih santai, tawa pahit sedikit keluar dari bibirnya. Menatap Jaeyi tepat dimatanya.

"Let's take a break."

Perkataan Jaeyi beberapa minggu lalu kembali lewat dipikirannya. Seulgi pikir Jaeyi hanya butuh waktu sendiri, ia pikir hubungan mereka berdua hanya butuh waktu. Tidak menyangka bahwa Jaeyi meninggalkannya begitu saja dan dengan gampangnya mendapatkan pasangan baru.

Seulgi menaruh dagunya di telapak tangannya, menatap dengan penuh cinta Jaeyi yang sedang berbicara.

"Aku sih maunya mostly warna biru laut ya, rasanya tenang aja liat warna itu." Jaeyi berbicara dengan semangat. "Kamu kan udah ada anjing juga, kalau kita adopsi kucing aman gak? Aku takut nanti mereka berantem."

Masih dengan senyum yang lebar, Seulgi menjawab. "Banyak di luar sana anjing dan kucing hidup di rumah yang sama." Seulgi mendekatkan wajahnya kepada Jaeyi, mencuri ciuman dari bibirnya.

Momen lainnya bersama Jaeyi kembali muncul di kepalanya, membuat semuanya semakin miris bagi Seulgi. Jika orang-orang yang ada di kereta ini mengetahui cerita mereka berdua, ia sangat percaya bahwa mereka semua akan menertawakan dirinya yang terlihat sangat menyedihkan. Diputuskan oleh orang yang sangat ia cintai dan sekarang orang tersebut sudah memiliki pasangan yang baru dan terlihat bahagia.

Semuanya jelas bagi Seulgi, bagaimana Jaeyi tidak membalas pesan dan menjawab telpon darinya, bagaimana Kyung dan Yeri tidak memberikan jawaban yang jelas kepadanya tentang Jaeyi. Mungkin sebagai teman dekat Jaeyi mereka berdua pun merahasiakan hal ini darinya. Seulgi pikir ia dan mereka berdua sudah menjadi teman yang cukup baik, cukup baik untuk memberitahunya bahwa Jaeyi sudah memiliki pasangan yang baru.

Tidak ingat sudah berapa lama mereka berdua saling bertatapan, tak terasa kereta sudah berhenti dan sampai di stasiun tujuan Seulgi. Dengan pikiran yang ringan karena sudah tahu keadaan dan kabar Jaeyi, langkah ringan dapat Seulgi ambil. Menggendong tas ransel hitam yang sudah ia gunakan dari jaman sekolah. Mengabaikan pandangan yang masih melekat pada punggungnya dari Jaeyi.

Sesampainya di apartemen, tanpa mengganti pakaian dan membersihkan tubuhnya, Seulgi langsung jatuh di atas kasur. Mencoba melupakan kejadian yang baru saja terjadi di kereta, mengabaikan ponselnya yang terus berdering semalaman.

💙💔💛

Hari selanjutnya berjalan dengan normal, setidaknya Seulgi berusaha menganggap semuanya normal. Bangun tidur, pergi berangkat kerja, bersosialisasi dengan rekan kerjanya, beberapa kali hang out dengan Byeong Jin, pulang kembali ke apartemen, dan mengulang semuanya dari awal keesokan harinya.

Saat semua pekerjaan sudah selesai, dengan cepat Seulgi membereskan meja dan bersiap pulang ke apartemen, menghindari Byeong Jin yang terus memaksanya untuk hang out bersama. Seulgi paham maksud baik Byeong Jin, namun ia sangat perlu waktu sendiri.

Berjalan tanpa tujuan, tidak sadar langkah tersebut menuju sungai yang dulu biasanya ia dan Jaeyi datangi saat butuh udara segar. Duduk di pinggir sungai masih dengan memakai baju kantor, membuka ponselnya untuk mengecek pesan-pesan yang tidak ia balas dari beberapa hari yang lalu.

 Duduk di pinggir sungai masih dengan memakai baju kantor, membuka ponselnya untuk mengecek pesan-pesan yang tidak ia balas dari beberapa hari yang lalu

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

Berdecak kesal saat melihat ada chatroom Jaeyi. Seulgi merasa sedang dipermainkan oleh Jaeyi dan teman-temannya, seharusnya ia sadar bahwa Jaeyi sama sekali tidak serius dengannya. Siapa yang mau hidup bersama seorang pekerja biasa yang hanya mendapatkan gaji UMR, tidak mungkin seorang Jaeyi ingin membangun keluarga dengannya.

Seulgi merasa sangat bodoh mengingat semua momen-momen bersama Jaeyi, merasa bodoh berharap banyak dari Jaeyi, tidak mungkin anak sekaya Jaeyi bersedia hidup susah bersamanya. Sudah pasti Jaeyi memilih seseorang yang lebih pantas baginya, seperti seorang pria yang bersamanya di kereta beberapa hari yang lalu. Dari cara berpakaiannya pun sangat sepadan dengan Jaeyi, berbeda dengan Seulgi yang hanya punya kaus-kaus tak bermerek.

Bulir air mata satu persatu jatuh dari mata indahnya, semakin lama semakin deras. Seulgi kembali mematikan ponselnya tanpa menjawab pesan dari siapapun, menutup mulutnya untuk meredam suara tangisannya yang semakin lama semakin keras dan dadanya terasa sesak.

Salah dia apa, apa yang kurang dari dirinya, ia sudah berusaha memberikan semuanya untuk Jaeyi tapi kenapa ia meninggalkannya begitu saja tanpa penjelasan.

Apa karena Seulgi tidak kaya sehingga Jaeyi meinggalkanny?

Apa karena Seulgi seorang wanita sehingga Jaeyi tidak mau menata hidup bersama?

Apa karena Seulgi seorang pekerja kantoran biasa sehingga Jaeyi merasa malu berdampingan dengannya?

Apa karena Seulgi kurang perhatian sehingga Jaeyi mencari orang lain yang lebih baik?

Kenapa Jaeyi tega melakukan hal ini kepadanya. Kenapa Yeri dan Kyung baru menghubunginya sekarang. Sekarang mungkin Seulgi belum ikhlas untuk melepaskan Jaeyi memiliki hubungan dengan orang lain. Saat ini Seulgi hanya bisa fokus dengan dirinya sendiri, dan mungkin di masa depan ia akan kembali menghubungkan Jaeyi atau Yeri dan Kyung untuk mendapatkan kepastian. Tapi yang sudah pasti hubungan mereka sudah selesai sampai sini, semua impian mereka berdua dimana mereka akan hidup bersama selamanya sudah terkubur dalam-dalam.

"Kamu licik!" Jaeyi memukul pelan tangan Seulgi.

"Kamu aja yang gak jago." Seulgi tertawa senang karena berhasil mengalahkan Jaeyi pada game Mario Kart. "Nanti kalau kita punya anak, aku mau ajarin dia di Mario Kart biar bisa ngalahin Bunda-nya."

"Gak ada main game. Aku bakal ajarin anak kita make up."

Seulgi menyimpan kontroler game di atas meja dan memeluk tubuh Jaeyi dari belakang, menyimpan dagunya di atas bahu Jaeyi dengan hati yang senang. "Anak kita."

💙💔💛

~ © t3hxozro_2nd ~

Terinspirasi dari rumor yang lalu

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Jul 23 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

Every Universe | Seulgi X JaeyiOù les histoires vivent. Découvrez maintenant