(4)

262 34 7
                                        

~ © t3hxozro_2nd ~

LGBT+, Lesbian, Queer

~ © t3hxozro_2nd ~

-----------------------------------------------

Congratulations

-----------------------------------------------

"Let's take a break."

Seulgi mengusap wajahnya dengan kasar, mengingat ucapan jahat yang keluar dari bibir lembut Jaeyi beberapa minggu yang lalu. Tidak tahu apa yang salah dari hubungan mereka berdua, ia merasa selama ini semuanya baik-baik saja. Mereka sedang tidak ada masalah dan tidak berantem. Kalimat tersebut diucapkan tiba-tiba oleh kekasihnya, atau mantan kekasihnya, Jaeyi.

Seulgi sudah tidak tahu apa hubungan mereka berdua saat ini. Ia tidak tahu break yang dimaksud Jaeyi itu apa. Apakah break hanya untuk beberapa waktu sesaat atau break yang benar-benar menyelesaikan hubungan mereka. Seulgi sudah berusaha untuk menghubungi Jaeyi tetapi tidak mendapatkan jawaban. Ia pun sudah berusaha untuk menghampiri tempat tinggal Jaeyi, namun ia sudah tidak diperbolehkan masuk tanpa izin Jaeyi. Padahal dulu ia dapat masuk dengan leluasa, satpamnya pun sudah mengenal baik dirinya.

Ia sudah berusaha untuk menghubungi teman-teman Jaeyi, seperti Yeri dan Kyung. Mereka berdua pun sama sekali tidak tahu dengan keadaan Jaeyi saat ini. Seulgi merasa tidak yakin karena Yeri dan Kyung teman dekat Jaeyi, tidak mungkin mereka tidak dengan apa yang sedang terjadi di kehidupan Jaeyi.

Dengan lesu Seulgi bangkit dari kasur dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan bersiap-siap untuk pergi ke tempat kerja. Setiap sudut ruang tempat tinggal yang tidak terlalu besar ini, Seulgi teringat dengan Jaeyi.

Kasur yang baru saja ia tiduri, ia ingat dengan jelas Jaeyi yang tertidur di atas lengannya. Wajah tenangnya saat tertidur, nafasnya yang teratur, rambutnya yang berantakan.

Tangan Seulgi dengan pelan mengusap dan merapihkan rambut Jaeyi dari wajahnya agar terlihat jelas. Dengan pelan ia cium dahi Jaeyi agar tidak menggangu tidurnya.

"Hm." Jaeyi bergumam dan mengeratkan pelukannya pada pinggang Seulgi.

"Maaf, kebangun ya?"

"Kamu kenapa gak tidur?"

"Kamu cantik kalau lagi tidur gini, sayang kalau gak dinikmati."

"Males." Jaeyi menyembunyikan wajahnya yang terasa panas di leher Seulgi.

Berjalan dengan malas ke kamar mandi, berdecak kesal karena Seulgi kembali mengingat momen indahnya bersama Jaeyi yang membuang nya dengan gampang. Di kamar mandi pun tidak luput oleh bayang-bayang Jaeyi.

Dengan manja Seulgi memeluk tubuh Jaeyi dari belakang seperti seekor koala yang bertengger di pohon dengan erat. Keduanya sibuk menggosok gigi sehingga menyebabkan busa-busa putih yang dihasilkan dari odol memenuhi mulut mereka.

Senyum tipis terbit dibibir ranumnya yang tidak terlihat jelas oleh Seulgi akibat busa odol. Ia sandarkan kepalanya dengan manja di bahu Seulgi. Tangannya mengusap lengan Seulgi yang dengan leluasa memeluk pinggul rampingnya.

Menatap dirinya dan Seulgi dari pantulan cermin di depan. Dengan jelas ia melihat mata belo Seulgi yang indah terpejam berusaha melawan rasa kantuk. Namun tangannya masih bergerak menggerakkan sikat gigi.

"Bangun, heh." Ucap Jaeyi dengan lembut.

"I don't want to go to work." Rengek Seulgi yang terdengar menggemaskan bagi Jaeyi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 23 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Every Universe | Seulgi X JaeyiWhere stories live. Discover now