Bab 4

504 71 18
                                        

Setelah mendapatkan laporan dari Navero, jika istrinya kembali membuat ulah di rumah sakit, Arlanzo langsung bersiap-siap pergi sebelum istri kembali melakukan hal gila lainnya.

Arlanzo baru saja keluar dari lift dengan penampilan yang sudah rapih, terlihat sangat tampan, gagah dan berwibawa.

Supir pribadi keluarga Cassanova, Pak Hendri. Langsung mengangguk pelan saat menyadari kehadiran tuan nya "Mobil sudah siap, Tuan."

Arlanzo mengangguk, melonggarkan sedikit dasi di leher nya, membuka beberapa kancing kemeja yang terkait lalu masuk ke dalam mobil, setelah memastikan tuan nya masuk pak Hendri hendak langsung menutup pintu mobil.

Namun detik-detik berikut nya suara seseorang membuat pak Hendri menghentikan pergerakan nya.

"Tuan Arlanzo."

Mendengar nama nya si panggil, Arlanzo yang tengah sibuk berkutat dengan ponsel dan beberapa berkas di tangannya melirik sekilas ke arah luar mobil lalu kembali fokus pada kegiatan nya.

Lily yang memanggil tuan nya langsung tertunduk memainkan jemari nya gugup "I-Itu tuan, Tuan mau kemana? apa tuan mau ke rumah sakit."

Arlanzo tak menjawab pertanyaan dari pengasuh anak nya, lagi pula apa penting nya, mau dia kemana pun bukan urusan nya, untuk apa bertanya segala.

Pak Hendri yang melihat tuan nya diam berinisiatif menjawab "Iya neng, saya mau mengantar tuan ke rumah sakit menemui, Nyonya. Mewakili tuan kalo boleh tahu, ada apa ya neng?"

Lily tersentak pelan mendengar Pak Hendri yang menjawab pertanyaan yang di lontarkan nya, dia tersenyum kecil penuh kelembutan

"Gapapa pak Hendri, saya cuman mau menyampaikan jika anak-anak sudah tidur saja." Pak Hendri mengangguk mengerti.

"Yasudah kalo gitu, neng. Kalo ga terlalu penting, saya mau mengantar tuan dulu atuh ya. " Lily langsung mengangguk cepat, dia tersenyum lembut.

"Tuan hati-hati di jalan ya. " Pak Hendri yang mendengar itu seketika mengernyit, dia menggeleng pelan lalu menutup pintu dan langsung menjalankan mobil nya menuju rumah sakit.

"Ly, kamu ngapain disini ngeliatin mobil tuan terus?"

...

Arlanzo melangkah menelusuri lorong rumah sakit menuju ruangan istrinya di rawat, pria itu bisa melihat ada Navero dan beberapa Bodyguard yang berjaga di depan ruangan.

Navero berdiri dari duduk nya saat menyadari kedatangan bos nya.

"Tuan." Arlanzo mengangguk membalas sapaan asisten nya.

"Bagaimana keadaan istri saya, Navero?"

Navero menghela nafas "Nyonya tidak mau makan, Tuan. Nyonya kekeuh ingin pulang, kalo tuan tidak mau menuruti kemauan Nyonya katanya Nyonya mau mogok makan saja."

Arlanzo meraup wajah nya kasar, pusing melihat kelakuan istri nya, tapi tak urung merasa lucu hingga tanpa sadar terkekeh pelan, istrinya ini ada-ada saja, tapi tumben sekali dia tidak langsung kabur dan malah menunggu persetujuan nya terlebih dahulu, tak urung hati pria itu sedikit menghangat menyadari itu.

"Terimakasih, Navero. Kamu boleh pergi."

"Sama-Sama tuan. Hubungi saya jika anda memerlukan sesuatu, permisi." Arlanzo mengangguk lalu masuk ke dalam ruangan istri nya yang katanya sedang mogok makan.

Arlanzo membuka pintu secara spontan, saat pintu terbuka pria itu bisa melihat istri nya yang terlihat kelabakan menyembunyikan cemilan yang dia makan dengan mulut penuh makanan, Arlanzo membuang muka menutup mulut nya menahan tawa.

Life After DeathWhere stories live. Discover now