prolog

5 2 0
                                        

tok tok tok....
terdengar suara ketukan pintu yang terus menerus berbunyi sambil memanggil-manggil nama cowok yang ada didalam kamarnya itu.
   "haruki... ayolah nak, turuti saja perkataan ayahmu ya" bujuk yuuko, ibunya haruki. namun tidak ada respon dari sang anak—hening—pintu hitam itu masih tertutup rapat.

   walaupun tidak ada respon, yuuko tetap mengetuk pintu itu berkali kali sampai orang yang dipanggil keluar dari kamarnya.
   "haru–" tiba tiba pintu hitam itupun terbuka dan berdirilah seorang cowok tinggi berkulit putih, memakai baju kaos hitam dan celana hitam pendek sambil menyender dipintu.

   "turuti saja perkataan ayahmu itu ya? " bujuk yuuko dengan memasang wajah memohon. haruki yang melihat wajah ibunya itu sebenarnya tidak tega dan mau saja menurutinya, tapi ini diluar sepengetahuannya dan cukup mendadak. jadi hatinya agak berat untuk menerimanya.

   "maaf Bu, aku tidak bisa menurutinya" jawab haruki dengan sopan. yuuko hanya bisa memasang wajah sedih setelah mendengar jawaban haruki.
   "aku tidak bisa ik–"
   "APA YANG KAU KATAKAN?!! " yuukopun kaget mendengar suara berat itu, sedangkan haruki langsung memasang wajah kesal.

   terlihat seorang laki laki berumur 40-an berada di hadapan mereka berdua dengan wajah marah. haruki pun berdiri dihadapan laki laki itu dengan berani sedangkan yuuko memeluk lengan berotot laki laki itu.
   "satoru jangan marahi dia" bujuk yuuko. orang yang bernama satoru itupun tidak merespon.

   "coba ulangi apa yang kamu katakan tadi" perintah satoru sambil mengontrol amarahnya agar tidak melewati batas.
   "aku, tidak, bisa, menurutinya" ucap haruki dengan santai namun penuh penekanan pada setiap katanya.

   "apa kamu tidak memikirkan pekerjaan Ayah?!"
   "kinishinai" jawab haruki singkat sambil sedekap dada. nampak urat di pelipisnya satoru menonjol karna menahan amarahnya. sebenarnya satoru ingin saja memukul anaknya saat ini juga  tapi karna yuuko memeluk lengannya seakan memohon dengan sangat agar tidak melakukan kekerasan pada haruki. dia pun mengembus napas gusar.

   "baik, jika kamu tidak menurutinya, semua alat alat elektronikmu akan ayah HANCURKAN" ancam satoru.
                               DEG!!
   seketika haruki terdiam mendengar ancaman itu. dari wajahnya memang terlihat santai, namun pikirannya bekerja.
bagaimana ini?jika aku menurutinya, aku akan meninggalkan sahabat sahabatku, jika aku menolak semua alat alatku akan dihancurkan, apa aku memang ditakdirkan seperti ini?kakak.... apa yang harus kulakukan? semenjak kamu pergi sikap ayah jadi berubah. pikir haruki sambil melihat kearah kamarnya yang dihiasi bintang bintang dan planet planet bak diluar angkasa. terlalu banyak memory yang akan dia tinggalkan jika menuruti ayahnya. diapun menghembus napas gusar. ini terlalu sulit.

   "bagaimana? ini tergantung pilihanmu sekarang. " ucap satoru sambil senyum smirk. sedangkan yuuko tau apa yang sedang dikhawatirkan anaknya saat ini. dia juga melihat kearah kamarnya haruki dengan wajah yang sendu.

   "baiklah, jika itu maumu. " satoru pun tersenyum penuh kemenangan.
   "jangan senang dulu, tentu saja ini ada syaratnya. " tukas haruki sambil mengangkat sebelah alisnya seakan bertanya 'baiklah, apa syaratnya?.'

                            —————

the streamer's Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora