20 first snow 🌨️

125 12 1
                                        

Vote vote and komentar komentar Oky 😉

Happy reading 📖
.
.
.




Sore hari turun perlahan menyelimuti langit kota, menciptakan cahaya jingga keemasan yang menyusup masuk melalui kaca mobil. Di dalamnya, suasana terasa hangat. Bell tertidur pulas di pelukan Jisoo, wajahnya yang masih sembap karena tangisan tadi tampak damai. Sesekali tubuh kecilnya bergerak pelan, mengejar mimpi dalam lelapnya.

Taehyung menyetir dengan satu tangan, sementara matanya beberapa kali melirik ke kaca spion, memastikan keduanya nyaman di belakang.

"Dia gak mau duduk sendiri katanya," gumam Jisoo sambil membelai rambut Bell lembut. "Katanya mobil ini milik penyihir dan penyihir tak boleh duduk sendirian..."

Taehyung tersenyum. "Dia pinter bikin alasan, ya."

Jisoo mendekap tubuh putrinya lebih erat, lalu bersandar ke jendela mobil, membiarkan matanya menatap lalu lintas yang mulai padat. Dengan suara lirih, ia berkata pelan,

"Oppa... kapan sih aku mulai memanggilmu ajoshii..." gumamnya sambil menunduk melihat Bell. “Sambil menggendong bayi besar ini... yang dulu kecil... merah... keriput, dan cuma bisa nangis.”

Taehyung tersenyum lebar tapi matanya sedikit berkaca.

"Kau mulai memanggilku ajoshii saat kita kehilangan waktu tidur karena dia," sahutnya pelan.

Jisoo terkekeh. "Dan sekarang dia malah memanggilku penyihir..."

“Anak dari penyihir dan ajoshii... berarti dia princess dengan kekuatan gabungan,” timpal Taehyung.

Jisoo hanya tertawa kecil sambil mencium kepala Bell. “Dan senjatanya dot dan boneka Boo...”

Mobil pun terus melaju menuju apartemen mereka, membawa satu keluarga kecil dengan kisah yang tak pernah sepi dari perang kecil dan cinta besar.

"Sttt... mommy di sini sayang..." bisik Jisoo lembut, saat Bell yang tertidur di pelukannya menggeliat kecil dan mulai mengerutkan dahi, seolah tak nyaman dengan suara luar atau gerakan mobil yang mulai berhenti.

Jisoo menunduk dan mencium pelipis Bell pelan, membenarkan selimut tipis yang tadi ia ambil dari dalam mobil. Ia tahu betul, meski keras kepala seperti ratu kecil, Bell tetap anak manja yang butuh pelukan mommy-nya setiap saat.

Taehyung mematikan mesin mobil dengan pelan, tak ingin membangunkan siapa pun di kursi belakang. Ia menoleh dan memperhatikan istri serta anaknya dalam diam. Suasana ini... terlalu berharga untuk dipecah dengan kata-kata.

Jisoo perlahan membuka pintu mobil, bersiap turun. Tapi tangan kecil Bell dengan refleks mencengkram bagian bajunya, membuatnya tersentak sedikit.

"Mommy di sini, baby... mommy gak kemana-mana," bisik Jisoo lagi sambil mengelus punggung putrinya.

Bell hanya menggeliat dan mendesah pelan, lalu kembali tenang di pelukannya. Taehyung diam-diam tersenyum melihat momen itu dari kaca spion.

“Jangan pernah pergi dari sisinya, ya,” ujar Taehyung lirih sambil turun dan membukakan pintu belakang.

“Ajoshii juga jangan,” balas Jisoo dengan senyum lelah tapi hangat.

Taehyung mengangguk sambil meraih tas dan membiarkan Jisoo tetap menggendong Bell.

Mereka berjalan masuk ke dalam apartemen dengan pelan, seperti dua orang tua baru yang tak ingin membangunkan dunia mereka yang kecil—dunia bernama Bell.

Setelah berhasil menidurkan Bell di kamar penuh boneka, bantal karakter, dan stiker unicorn di dinding yang mulai mengelupas, Jisoo menghela napas panjang. Ia menarik selimut putrinya perlahan, memastikan tidak ada celah udara dingin yang masuk ke tubuh mungil itu.

✨My husband my ajoshii ✨ (vsoo) 18++Where stories live. Discover now