Prolog

1 0 0
                                        

Langit Washington D.C cerah pagi itu. Bendera Star Spangled Banner berkibar megah di halaman depan Gedung Putih. Pemain marching band memainkan irama lagu yang terdengar khidmat dan patriotis. Para tamu-tamu undangan telah duduk rapi : kepala agensi FBI Owen Smith beserta jajaran, dan pasangan Westwood beserta putrinya yang baru diselamatkan - Olivia Westwood.

Upaya penyelamatan Olivia Westwood berlangsung lancar dan sukses. Empat minggu kemudian, atas jasa-jasa Frank dan Monica : dalam kasus uang palsu di Nevada beberapa waktu lalu dan keberhasilan penyelamatan Olivia Westwood dari penyanderaan Macheteros. Pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk memberi penghargaan kepada dua agen itu.

Di tengah podium yang berbalut bendera Amerika. Presiden Amerika Serikat - Ronald Reagan, berdiri dengan tegap, mengenakan setelan jas hitam eksekutifnya seperti biasa. Di sampingnya, dua kotak kecil dari beludru hitam berisi medali kehormatan tertinggi untuk jasa dalam penegakan hukum sipil : Presidential Medal Of Valor.

"Tuan Frank Chester, silahkan maju ke depan," ucap Presiden.

Frank melangkah maju, wajahnya tenang dan langkahnya pasti seperti biasa. Mengenakan jas hitam rapi dan dasi biru gelap melingkar di leher. Saat Presiden mengalungkan medali di lehernya, tepuk tangan membahana memenuhi udara. Frank menjabat tangan Presiden, melempar senyum sekilas pada Monica, lalu mengangguk dengan hormat kepada tamu yang hadir.

Lalu giliran Monica.

Ia melangkah dengan anggun namun penuh wibawa. Rambut merah pendek sebahunya terlihat berkilauan disorot matahari pagi. Blus putih berpadu blazer hitam yang ia kenakan, semakin menambah keanggunan aura Monica. Saat Presiden mengalungkan medali di lehernya, Monica memejamkan mata sejenak, lalu melempar senyum kecil pada Presiden dan menjabat tangannya. Ia mengangguk dan melempar senyum pada Frank, lalu mengangguk dengan hormat kepada tamu yang hadir.

Presiden Reagan lalu berpidato singkat.

"Di saat negara kita mengalami masalah, baik itu secara finansial maupun kejahatan terorisme. Dua agen ini berdiri di garis depan, melindungi nilai-nilai yang kita junjung : hukum, kebebasan, dan kemanusiaan. Kedua agen FBI ini, mereka bukan hanya menjalankan tugas, mereka mewakili yang terbaik bagi bangsa ini. Semoga dari kedua agen ini, kita bisa memetik teladan dari mereka."

Tepuk tangan kembali pecah, lebih panjang kali ini.

Olivia Westwood, duduk di baris depan bersama kedua orang tuanya : William Westwood dan Julia Westwood. Ekspresi wajahnya polos seperti biasa, namun penuh rasa syukur. Tangannya terlihat disampirkan pada sang ibu, tanda anak yang polos dan manja.

Pengalaman disandera oleh kelompok Macheteros masih segar di ingatannya. Satu hal yang pasti, pengalaman itu, telah mengubah cara pandang hidupnya terhadap dunia. Kini, ia tahu apa arti dari keberanian dari dua agen FBI yang menyelamatkannya.

Setelah upacara penganugerahan selesai, keluarga Westwood menghampiri kedua agen itu.

"Keluarga Westwood berhutang budi pada anda berdua," ucap William Westwood.

"Terimakasih banyak Agen Monica, dan Agen Frank," ucap Olivia.

Frank mengangguk. "Sama-sama. Itu sudah bagian dari tugas kami."

Olivia tiba-tiba memeluk Frank, membenamkan wajah dan dadanya pada dada agen FBI itu. Frank hanya bisa tersenyum maklum, sambil mengusap-usap punggung putri multi-jutawan itu.

Monica yang melihat adegan itu merasa cemburu, ia memisahkan Frank dari Olivia. "Okay okay, sama-sama ya gadis manis."

Olivia melepas pelukannya sambil menatap Monica dengan heran.

Double Chase (Volume 2) Where stories live. Discover now