13 bunny is mine🐇

ابدأ من البداية
                                        

Jisoo sudah duduk di sofa besar, rambutnya berantakan, piyamanya masih kusut, dan selimut yang tadi menyelimutinya sudah terlempar ke lantai. Ia merengut sambil mengusap tangan kirinya yang tampak lemas.

"Kenapa kau tidak membangunkan aku, huh? Tangan kiriku mati rasa karena tidur di sini! Sofa ini keras!" protesnya, setengah merengek.

Taehyung mendekat, meletakkan botol jus di meja kecil dan langsung duduk di samping Jisoo. Ia mengambil tangan istrinya dan memijatnya perlahan.

"Kau yang tertidur sendiri saat aku sedang mencuci baju. Mana mungkin aku tega membangunkanmu, hm?" ujarnya lembut.

"Aku tidak suka bangun dengan rasa kebas di tanganku!" balas Jisoo galak, namun tak menolak saat tangan suaminya dengan telaten memijat ujung-ujung jarinya.

"Lain kali tidur di kamar. Aku sudah merapikan semuanya tadi malam," jawab Taehyung sambil menyentuh perut istrinya. "Bagaimana? Kau merasa mual hari ini?"

Jisoo menggeleng lemah, ekspresinya seketika berubah jadi lebih lembut.

"Tidak... Tapi perutku seperti kosong. Aku lapar."

"Tentu saja kosong, kau belum makan apa pun sejak semalam," sahut Taehyung, berdiri. "Aku buatkan roti panggang dan buah potong, sebentar, ya?"

Namun Jisoo menarik ujung baju Taehyung sebelum pria itu benar-benar berdiri.

"Tunggu, ajossiiii..." katanya lebih pelan, matanya mengerjap. "Aku mau yang dingin... es krim. Es krim stroberi, bisa tidak?"

Taehyung mengerutkan dahi.

"Es krim? Sekarang?"

"Iya! Ini ngidam, tau!" Jisoo langsung berseru. "Kalau tidak dikabulkan, nanti bayi kita keluar protes!"

Taehyung menatap istrinya yang kini sudah memasang wajah manja, tangan masih lemas tapi semangat meminta es krim.

"Baiklah... tunggu di sini. Tapi jangan tidur di sofa lagi. Duduk yang benar, ya?"

"Cepat yaaaaa!" teriak Jisoo, senyum lebarnya kembali muncul.

Taehyung hanya menggeleng pelan, lalu mengambil kunci mobil sambil tersenyum sendiri.

"Ngidam pagi-pagi buta... Kau benar-benar sedang hamil, Kim Jisoo..."

Dan seperti itu, pagi mereka kembali berjalan—penuh drama, penuh suara, tapi juga penuh cinta yang tidak pernah padam.

---




Matahari sudah tenggelam saat mereka akhirnya tiba kembali di apartemen. Aroma sore yang lembab masih tersisa di pakaian mereka, tapi suasana hatinya terasa hangat. Jisoo segera melepas kardigan panjangnya dan berjalan pelan ke kamar, lalu berdiri di depan cermin besar yang menggantung di sisi lemari.

Ia menatap refleksinya dengan seksama. Perutnya yang semula hanya terlihat sedikit membuncit kini sudah mulai menunjukkan lekuk yang jelas. Jisoo memiringkan tubuhnya ke kanan, lalu ke kiri, seakan tak percaya bahwa dalam waktu beberapa bulan lagi, hidupnya akan berubah selamanya.

"Hah…" gumamnya sambil mengangkat kaos tipis yang ia kenakan, "lihatlah, kau mulai muncul, ya."

Tak lama, suara air dari dapur terdengar samar. Taehyung tengah mencuci kotak bekas buah dan merapikan mangkuk kecil bekas piknik tadi. Tapi fokus Jisoo belum lepas dari perutnya. Ia melangkah ke pintu kamar yang terbuka dan memanggil pelan.

"Ajoshiiii...."

"Hmm?" sahut Taehyung dari dapur tanpa menoleh.

"Cepat ke sini..." Jisoo menyeringai kecil, lalu kembali berdiri di depan cermin, masih mengamati tubuhnya sendiri.

✨My husband my ajoshii ✨ (vsoo) 18++حيث تعيش القصص. اكتشف الآن