"Oh, hai."

Jaeyi dapat melihat tingkah laku Yeri yang menjadi malu-malu dihadapan wanita tersebut. Dari bagaimana wanita tersebut berpakaian, Jaeyi sangat tahu bahwa ia adalah Kyung yang dimaksud oleh Yeri.

"Kamu dateng."

"Hm." Pipi Yeri memerah. "Kan udah janji."

"Bentar lagi mereka tampil, lagi pada siap-siap di belakang."

Jaeyi ikut bangkit, berdiri di samping Yeri dan menghadap Kyung yang lebih pendek darinya. "Isinya anak-anak mana?"

"Kyung." Ia mengulurkan tangannya dan disambut baik oleh Jaeyi. "Jaeyi."

"Campur, ada yang dari kedokteran, teknik, hukum kayak gue, makanya gue bisa jadi 'manajer' mereka."

"Ayo, sini." Kyung mengajak Yeri dan Jaeyi berdiri lebih dekat dengan panggung, dikelilingi oleh anak-anak lain. Jaeyi sedikit merasa risih apalagi banyak mata yang memperhatikannya, tetapi demi Yeri dia akan bertahan.

Di sana, di panggung, Jaeyi kembali melihat wajah wanita tersebut. Wajah yang membayangi dna memenuhi mimpinya. "Band ini?" Ia berbisik namun matanya tetap melihat ke arah panggung, seseorang yang memegang gitar.

"Yes. They are really good, for college students."

Tanpa ber basa-basi, mereka langsung memainkan musik yang terdengar asing di telinga Jaeyi. Ia sama sekali tidak peduli dengan musik dan suara, matanya menempel kepada wanita tersebut. Saat lagu pertama selesai, Jaeyi memalingkan wajahnya ke Kyung dan bertanya.

"Who is she?"

"Yang mana?"

"Gitar."

Yeri memperhatikan seksama Jaeyi. "Kenapa lu?"

"Kepo banget lu."

Kyung tersenyum. "Seulgi, anak kedokteran. Pasti pernah denger, Woo Seulgi, terkenal karena anaknya pinter. Gue sama dia pernah satu tim buat wakilin kampus."

"Wow." Yeri terlihat kagum mendengar hal tersebut, bukan kepada Seulgi tetapi Kyung. "You really smart, huh?"

Malu-malu seperti kucing. "Biasa aja."

Yeri berbicara kepada Jaeyi. "Lu kan anak kedokteran juga, masa gak tau dia."

"Gue cuma sering denger namanya, mukanya gak tau."

"Anaknya emang tertutup, gak banyak orang yang tau dia Woo Seulgi." Kyung menjelaskan.

"Terus kenapa dia suka manggung gini? Nanti orang-orang tau kan?"

"Tuh liat aja anaknya." Mereka bertiga kembali memusatkan perhatiannya ke panggung, dimana Seulgi dan kawan-kawan mulai memainkan lagu selanjutnya. "Dia sering pake tudung hoodie atau gak topi buat nutupin wajahnya. Dia juga gak nyanyi, jadi gak terlalu narik perhatian orang-orang yang nonton."

💙🤍💛

Keempat kalinya Jaeyi melihat Seulgi adalah di kelas. Entah Jaeyi yang tidak terlalu memperhatikan orang-orang ada di kelas sebelumnya atau Seulgi memang baru masuk ke kelas yang sama dengannya. Yang pasti saat ini Jaeyi seperti stalker, memperhatikan gerak-gerik Seulgi yang duduk beberapa row di depan Jaeyi. Anaknya memang tertutup, menggunakan hoodie berwarna gelap, topi yang dipakainya disimpan di atas meja untuk menghormati Professor yang akan mengisi kelas, jari jemarinya yang sibuk mencatat materi.

Selesai kelas, dengan cepat Seulgi memasukan catatan ke dalam tasnya dan keluar dari kelas dengan topi yang sudah bertengger di kepalanya, menyulitkan Jaeyi untuk melihat wajahnya dengan jelas.

Every Universe | Seulgi X JaeyiOù les histoires vivent. Découvrez maintenant