Angin dingin berhembus pelan di kota sibuk yang berdiri. Di sebuah kota yang sibuk dan penuh dengan gedung pencakar langit, di mana kehidupan berdenyut dengan cepat dan setiap detik seperti berlomba dengan waktu, Hilde berjalan melewati lorong marmer yang luas menuju ruang pertemuan yang tersembunyi di salah satu sudut gedung tinggi. Lampu-lampu menciptakan kilau dingin di sepanjang lantai, dan di luar jendela kaca besar, kota itu terhampar bagaikan hutan beton yang tak ada habisnya.
Pintu ruangan terbuka dengan lembut. Di dalam, seorang pria duduk di meja besar dengan berbagai gulungan dokumen dan buku-buku tua berserakan di sekitarnya. Pria itu, kepala keluarga Ferixvalcalf yang memiliki pengetahuan tentang sejarah dan ramalan tentang mata The All-Seeing Eyes of God, mengangkat pandangannya saat Hilde masuk.
Hilde duduk di dalam ruang pertemuan utama, sebuah ruangan gelap dengan dinding penuh rak buku dan gulungan naskah yang berusia ratusan tahun. Di hadapannya duduk seorang pria yang memiliki sorot mata tajam, seperti mata yang sudah melihat terlalu banyak kebenaran.
"Jadi dia telah keluar dari tempat itu," Pria itu berkata, suaranya berat dan dalam. "Dan kau yang membawanya ke sini."
Hilde mengangguk. "Dia tidak lagi menjadi ancaman. Tidak seperti dulu."
"Tidak ada yang pernah 'tidak menjadi ancaman' jika mereka memiliki mata itu, Hilde," kata pria itu sambil membuka naskah tua di depannya. Di atasnya terdapat lukisan mata yang sama-pusaran cahaya yang hidup, dengan tulisan kuno mengelilinginya.
Hening sejenak.
Pria dari pemimpin keluarga itu menatap Hilde dengan tajam. "Kita tahu kekuatan mata itu. Kami telah menelitinya selama ratusan tahun. Namun, apa yang terjadi padanya 300 tahun lalu... sangat misterius. Tidak ada yang tahu dengan pasti mengapa mata itu memilihnya. Dan lebih penting lagi... mengapa ia begitu berbahaya."
"Apakah itu... ramalan?" Hilde bertanya.
"Bukan sekadar ramalan," jawab pria itu dengan mantap. "Tapi peringatan. Mata All-Seeing Eyes of God tidak hanya melihat masa depan-ia bisa menciptakan dunia baru, membentuk takdir, meruntuhkan segala yang ada. Namun, jika seseorang yang memegangnya tidak tahu bagaimana mengendalikannya, kekuatan itu bisa menjadi malapetaka."
Hilde menatap lurus ke arah pria itu. "Mungkin dia bukan bagian dari sejarah kita... tapi bukan berarti dia tidak bisa menjadi bagian dari masa depan kita."
Pria itu memejamkan mata. "Ramalan menyebutkan bahwa mata itu akan memilih satu jiwa... bukan untuk menghancurkan dunia, tapi untuk melihat sesuatu yang bahkan dewa-dewa pun tak mampu lihat."
Hilde mengangkat alis. "Melihat apa?"
"Celah antara dunia." Lalu pria itu membuka halaman lain. "Dunia kita... dan dunia yang bersembunyi di baliknya. Mata itu bukan senjata. Itu penjaga gerbang."
Dia menatap Hilde, dalam dan penuh beban. "Jika gerbang itu terbuka... maka dunia ini akan berubah selamanya. Dan jika Asakame masih hidup saat itu terjadi, kita harus pastikan dia memilih sisi yang benar."
Hilde mengangguk perlahan, memproses semuanya.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
Eldric menutup naskah dengan suara pelan. "Kita pantau dia, kita latih dia, dan bila perlu... kita lindungi dia dari dirinya sendiri."
Hilde menunduk, merenungkan kata-kata itu. "Dan jika dia gagal?"
"Jika dia gagal, maka kita harus siap," jawab pria itu dengan suara berat, namun tegas. "Karena sejarah menunjukkan bahwa mata itu tidak hanya bisa menciptakan, tetapi juga menghapus segalanya dalam sekejap."
Lalu dia melanjutkan. "Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Tetapi kita tidak akan membiarkan sejarah mengulang dirinya sendiri. Kita akan memonitor Asakame, membimbingnya. Tidak ada jalan yang mudah."
Di luar jendela ruangan, salju mulai turun tipis, menutupi atap gedung.
Sementara itu, di salah satu kamar lantai atas, Asakame sedang tertidur lelap diruangan barunya. Dalam mimpinya, ia berdiri di antara dua langit-satu penuh cahaya, satu penuh bayangan. Dan di tengahnya... sebuah pintu gerbang perlahan terbuka.
Dunia mungkin telah lupa siapa dia. Tapi matanya... tidak pernah lupa.
ESTÁS LEYENDO
Light From Within [End] √
Historia CortaCerita ini... hanya menceritakan tentang seorang gadis yang dikurung dalam sel tahanan bersama dengan perpustakaan kecilnya... Bagaimana jika kekuatan yang kau miliki bukan untuk menghancurkan, tapi untuk menyelamatkan dunia yang tak kau pahami? Se...
![Light From Within [End] √](https://img.wattpad.com/cover/394336410-64-k647890.jpg)