"Hukum tuh berhubungan banget sama kehidupan orang, kalau kita salah membela kehidupan orang bakal jadi berantakan."
Kyung menatap Seulgi dengan teliti, mengangguk kan kepalanya. "Bener sih, tapi gajinya belum pasti. Kalau teknik sudah dipastikan income nya gede."
"Kalau perusahaan yang dimasukin besar sih uangnya gede juga, itu juga kalau dapet kerjaan." Seulgi membagi perhatiannya kepada Kyung dan laporan yang deadline-nya sudah dekat. "Aku mau ajak kamu jalan, tapi takut ganggu."
"Ajak aja padahal, aku nungguin." Dengan berani Kyung melemparkan flirting yang semoga ditangkap oleh Seulgi.
Mendapatkan lampu hijau, Seulgi tersenyum sumringah. "Okay, next aku ajak jalan-jalan naik motor kesayanganku. Hari ini kita study date dulu, deadline ku hampir bikin mati."
Menahan tawa karena ingat masih di dalam perpustakaan, Kyung menggelengkan kepalanya. "How can you be so cute like this?"
Setelah tiga jam menghabiskan waktu di perpustakaan, langit sudah menggelap sepertinya akan turun hujan. Jaeyi membereskan buku-buku dan memeriksa meja Kyung yang ternyata masih asik mengobrol. Sebelum mengembalikan buku dan meninggalkan Kyung, is mengeluarkan ponsel untuk memastikan keadaan Kyung.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Menggelengkan kepala tidak percaya, tidak aneh Kyung akan bertindak seperti ini jika sedang jatuh cinta. Sekali lagi Jaeyi memperhatikan meja Kyung dan kali ini ia dapat melihat dengan jelas wajah dari wanita yang duduk di depan Kyung.
Dahinya berkerut sangat dalam, ia ingat dimana ia pernah melihat wajah tersebut. Wanita yang bersama Yeri kemarin, yang pergi date bersama Yeri, yang menjemput dan mengantarkan Yeri ke apartemennya.
Jika dia tidak salah ingat, namanya adalah Seulgi.
💙💛
Jaeyi duduk sendiri di taman kampus, membaca materi yang akan dibahas siang nanti. Kyung dan Yeri sudah ada kelas terlebih dahulu tadi pagi, meninggalkan Jaeyi menunggu sendiri. Perut sudah terisi dari apartemen dan merasa bosan jika pergi ke perpustakaan, jadi Jaeyi lebih memilih berdiam diri di taman sembari menghirup udara segar.
