"Jadi gimana audisi model mu?"

"Aku lolos ke audisi selanjutnya! Makanya sekarang aku lagi diet."

Seulgi ikut senang karena Yeri terlihat sangat bahagia. "Good job, Yeri. Boleh diet tapi bukan berarti gak makan sama sekali. Aku belakangan ini lagi ikut gym, kamu kalau mau join boleh sekalian tuh Kyung."

"Dia mana ada waktu buat olahraga. Belakangan ini aku seringnya lari doang sih, palingan yoga di rumah. Nanti aku hubungin kamu ya kalau aku mau join."

Beberapa menit kemudian Kyung ikut bergabung sembari membawa nampan makanan yang sudah dia hangatkan.

"Looks yummy!" Yeri duduk dengan tidak sabar menunggu bagiannya.

"Thank you, Kyung."

"Jadi gimana progres belajar mu?"

"Aman, sebagian besar materi udah ku review, ternyata masih ada beberapa yang ku inget pas dulu sekolah."

"Masih mau kedokteran, Seul?" Yeri bertanya dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"I don't know. Aku agak ragu buat masuk kedokteran, I mean look at me. A mess. Aku gak yakin bisa fokus dan sembuhin orang, kalau aku nya aja begini."

Kyung menyodorkan satu kartu nama berwarna putih. "Mamah punya kenalan, katanya dia bagus. Siapa tau kamu butuh."

Seulgi mengambil kartu nama tersebut, terpampang nama dan profesi-nya, seorang psikolog. Seulgi menatap lekat Kyung yang mencoba menghindari kontak mata.

"Kalau butuh temen bisa hubungin aku atau Yeri."

"Makasih."

Langit sudah gelap, bulan keluar melakukan tugasnya menggantikan matahari yang ingin beristirahat. Yeri menginap di apartemen Kyung, jadi Seulgi keluar dari apartemen sendiri. Headphone kembali terpasang di kepala, jari jemarinya memainkan kartu nama yang ada di kantung jaket. Masuk ke dalam mini market membeli sebotol minuman berenergi, kakinya berjalan ke tempat yang tidak asing. Yang lagi-lagi mengingatkannya kepada Jaeyi.

Tempat skate dimana Jaeyi sering memainkan skateboard-nya. Seulgi duduk di salah satu tempat yang kosong, sesekali menyesap minuman. Matanya mengikuti seseorang yang sedang memainkan skate-nya, lebih jago dari Jaeyi namun jika boleh memilih Seulgi memilih jika Jaeyi yang sekarang ada.

Seulgi sangat ingat jelas bagaimana Jaeyi menggenggam tangannya untuk membantunya menyeimbangkan badan di atas skateboard, mengajari Seulgi bermain skateboard. Bagaimana tawa mereka berdua mengenggema saat Seulgi terjatuh dari skateboard.

Untung saat ini ia sedang memakai topi sehingga air mata yang terjatuh dari kedua matanya tidak terlihat oleh orang-orang. Mungkin memang Seulgi membutuhkan orang yang profesional untuk membicarakan perihal Jaeyi, bagaimana perasaannya selama ini.

💙🤍💛

Sembilan bulan semenjak hilangnya Jaeyi dari kehidupan Seulgi. Satu hari semenjak pengumuman ujian masuk kuliah, sudah dipastikan Seulgi mendapatkan nilai yang hampir sempurna, berhasil masuk ke salah satu perguruan tinggi ternama di jurusan kedokteran. Setelah berbicara dengan profesional psikolog kenalan orang tua Kyung, Seulgi belajar mengatur emosinya, dia tahu bagaimana meng-handle perasaannya terkait Jaeyi. Ini pun berkat Mamah-nya yang dengan sabar selalu berada di dekatnya, Kyung dan Yeri yang terus main dan menghiburnya.

Seulgi pun mendapatkan beasiswa full untuk melanjutkan pendidikannya di kedokteran. Sekarang dia hanya perlu memikirkan untuk tempat tinggal dan makan sehari-hari, mungkin dia akan melakukan part time seperti Yeri dulu.

Sekarang Yeri sudah punya beberapa pekerjaan model, dia beberapa model untuk suatu brand, kadang iklan, kadang menjadi cameo di suatu film. Perlahan Yeri menemukan jalan hidupnya, kalau sedang kosong dia akan kembali melakukan part time. Kyung masih sama seperti dulu namun yang membedakan dia agak sedikit soft kepada orang lain, apalagi Yeri. Masih berkutat dengan kuliah hukumnya, terkadang ketika Seulgi mampir ke apartemen Kyung terlihat sangat stress ketika belajar.

Hari ini Seulgi memiliki janji dengan Kyung dan Yeri untuk merayakan berhasilnya Seulgi dalam ujian. Saat sedang memakai baju, terdengar suara bel. Setelah memastikan sudah rapih, Seulgi membuka pintu yang tidak ada orang. Namun ada satu kotak tersimpan di depan pintu.

Seulgi berjongkok dan membuka perlahan kotak tersebut dan di dalamnya terdapat sepasang sepatu dan secarik kertas. Seulgi tahu betul sepatu itu, sepatu yang dulu ingin Jaeyi berikan kepada Seulgi namun tidak sempat dan kertas tersebut ternyata sebuah foto suatu pemandangan dan terdapat satu punggung yang Seulgi kenal betul. Dibalik foto tersebut ada tulisan simpel.

Congratulation, Seulgi

-YJ

Dengan foto tersebut digenggaman, Seulgi berlari keluar dari pekarangan rumah dengan kaki yang tidak menggunakan alas sama sekali. Kepalanya menengok kanan dan kiri, tidak mau kemungkinan kehilangan jejak Jaeyi. Tubuhnya berlari ke ujung jalan, mencari sosok Jaeyi. Dipeluknya foto tersebut, dia sangat yakin bahwa ini adalah dari Jaeyi. Seulgi sangat ingat betul bahwa itu adalah punggung Jaeyi, ia sangat ingat jaket tersebut ada di lemari Jaeyi.

Jaeyi masih hidup di luar sana, Jaeyi mengundangnya untuk datang menghampirinya, Jaeyi mengajaknya untuk kabur bersama. Dan Seulgi tidak akan menyia-nyiakan hal ini.

"Aku rindu, Jaeyi.

💙🤍💛

~ © t3hxozro_2nd ~

Lagu apa lagi yang cocok sama JaeSeulgi? Apalagi lagu Indonesia

~ © t3hxozro_2nd ~

Every Universe | Seulgi X JaeyiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt