Seulgi hanya mampu menyanyikan beberapa lirik sebelum dirinya break down. Air mata mengalir dengan deras dari kedua mata, tangannya menutup wajah, suara tangisannya tertutup oleh suara musik yang masih berjalan.
Seulgi ingat bagaimana mereka berdua bernyanyi bersama pada lagu yang sama, berdiri bersebelahan, Seulgi ingat bagaimana Jaeyi memuji suaranya, bagaimana tangannya menyentuh lututnya. Senyum indahnya terbayang di kepalanya.
"Jaeyi."
💙🤍💛
Enam bulan semenjak hilangnya Jaeyi dari hidup Seulgi. Kehidupan Seulgi masih monoton, tidur, bangun, makan, belajar, terkadang bermain dengan Kyung dan Yeri jika mereka tidur sibuk, jika mereka sibuk biasanya Seulgi berdiam diri di taman dekat rumah. Seperti saat ini, kuping ditutupi dengan headphone, musik menutupi suara dari luar. Rasanya sangat menyenangkan bagi Seulgi untuk memperhatikan orang-orang bersosialisasi dan berlalu-lalang di depannya, kadang Seulgi ingin tahu apakah kehidupan orang-orag tersebut mulus atau mereka juga sedang memiliki masalah sepertinya.
Saat sedang asik mendengarkan musik, suara notifikasi mengganggunya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Berdiri bersandar di luar gerbang kampus, sesekali mengecek ponsel dengan masih mengenakan headphone. Mengabaikan mata-mata yang penasaran menatap dirinya.
"Seul!"
Yeri berlari menghampiri Seulgi dan langsung melingkarkan tangannya memeluk lengan Seulgi. Kyung seperti biasa berjalan dengan santai di belakang Yeri, masih dengan setelan dirinya yang terlihat kaku.
"Hey." Seulgi tersenyum ke Yeri dan mengalihkan pandangannya kepada Kyung. "So how the test?"
"Aku hampir botak narikin rambut selama tes."
"Jangan botak, aku suka rambut bob mu."
Pipi Kyung terlihat memerah. "Berisik. Ayo."
Seulgi dan Yeri tertawa dengan senang di belakang Kyung yang berjalan dengan cepat menyebrangi jalan besar menuju apartemen-nya. Sesampainya di apartemen, Yeri langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa seperti apartemen ini miliknya sendiri sedangkan Kyung langsung memasak makan siang. Seulgi bersandar di dinding dekat dapur dimana Kyung berada.
"Aku gak tau kamu bisa masak."
"I can't. Aku cuma ngangetin doang, ada orang yang masak tadi pagi."
Seulgi menganggukkan kepalanya meskipun Kyung saat ini sedang tidak melihat kearahnya. Meninggalkan Kyung agar tidak menganggu, Seulgi duduk di sofa bergabung dengan Yeri.