{17}: Acara Reuni

43.8K 5.7K 88
                                    

"Oh, kalian. Ayo, masuk," kata Om Rafa setelah membuka pintu dan melihat siapa yang datang. Luna dan Arga.

Luna dan Arga pun mengikuti Om Rafa masuk ke ruang keluarga. Di sana, sudah ada Tante Rina, Om Andrei, dan Tante Fiona, mereka sedang duduk di sofa sambil mengamati layar laptop yang menyala di tengah-tengah mereka.

Begitu Luna dan Arga memasuki ruangan, kepala mereka semua langsung terangkat.

"Ada kabar," kata Tante Rina.

"Baik atau buruk?" tanya Arga sambil duduk di salah satu kursi di ruang keluarga. Luna mengikuti dan duduk di sebelah Arga.

"Tergantung," jawab Tante Rina.

"Jadi ini bisa berarti kabar baik, tapi juga bisa berarti kabar buruk?" tanya Luna.

Tante Rina mengangguk.

"Memangnya ada kabar apa?" tanya Luna lagi.

Tante Fiona memutar laptop yang ada di meja ke arah Luna dan Arga sambil berkata. "Ada reuni akbar SMA Sriwijaya angkatan Rina dan Andrei. Semua orang diundang, termasuk Jamal," jelas Tante Fiona sambil menunjukkan undangan yang dikirim melalui email itu.

"Dan tadi siang, Jamal mengirimkan email ke Rina, dan dia bilang bahwa ia akan menghabisi semua orang dalam daftarnya di acara reuni itu--berhubung semua orang sepertinya akan membawa anak mereka masing-masing," lanjut Om Andrei.

"Kabar baiknya, kita bisa nyelamatin semua orang di daftar itu sekaligus--tanpa perlu repot-repot nemuin mereka satu-satu," jelas Tante Rina. "Kabar buruknya, yah, kalau kita gagal."

Mereka semua terdiam.

"Raga ikut kan?" tanya Arga tiba-tiba.

Tante Rina mengangguk. "Dia harus ikut. Gimana pun juga, ini reuni. Dan dalam hal Raga ikut atau tidak, Mama harus menyingkirkan masalah supernatural dan bertindak seperti layaknya orangtua normal--memaksa anaknya mengikuti suatu acara," jawab Tante Rina sambil tersenyum.

"Kapan acaranya?" tanya Luna.

"Minggu depan," jawab Om Andrei. "Kita bisa bersiap-siap dulu."

"Persiapan seperti apa yang harus dilakukan untuk membunuh Kanima?" tanya Arga.

"Kanima tidak harus dibunuh, iya kan?" tanya Luna. "Di Teen Wolf season dua, waktu majikannya mati, si Kanima pindah ke majikan lainnya."

Tante Rina menggangguk. "Pak Dani tidak bersalah, tidak perlu dibunuh. Dia bisa dibawa ke salah satu kenalan Tante yang ahli soal Kanima," katanya.

"Berarti kita harus bunuh Pak Jamal?" tanya Arga tidak percaya.

"Kalau kita bisa mengambil alih kepemilikkan Kanima dengan cara lain--tanpa membunuh dia, ya kita pasti tidak akan membunuhnya," jawab Om Rafa. "Tapi sayangnya, cara lain itu adalah Pak Jamal harus menyerahkan sendiri Kanimanya ke tangan orang lain--yang sepertinya tidak mungkin dilakukan olehnya."

{~~}

Setelah satu minggu penuh mempersiapkan berbagai rencana, akhirnya hari itu datang juga. Hari di mana Pak Jamal akan menghabisi semua targetnya. Hari di mana Luna akan menyelamatkan banyak nyawa--atau kalau ia gagal--mengakhirnya.

Luna akan ikut ke acara itu sebagai sepupu Arga dan Raga yang ceritanya sedang menginap di rumah keluarga Gentar.

Jadi sekarang, Luna sudah berada di rumah keluarga Gentar. Bersiap-siap untuk berangkat ke acara reuni yang diadakan di salah satu restoran ternama di Jakarta.

Raga sudah berangkat lebih dulu. Tadi ia sempat menawarkan tumpangan kepada Luna, namun gadis itu menolaknya.

"Lo masih marah sama gue?" tanya Raga kepada Luna sebelum ia memasuki mobilnya.

BansheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang