{0}: Prolog

124K 9.5K 226
                                    

"Kamu harus bersyukur, Nak. Tidak semua orang memiliki kemampuan seperti dirimu," kata Arita. Ia menepuk bahu cucunya pelan. "Kamu beruntung, ingat itu."

Luna memutar kedua bola matanya. "Tapi Luna nggak merasa seperti itu, Nek," aku Luna. "Luna merasa seperti ini kutukan. Semua ini--menjadi Banshee. Bisa mengetaui kematian, mendengar suara-suara aneh, bahkan berteriak sampai bisa menarik binatang buas dari hutan. Luna nggak pernah minta jadi seperti ini."

Neneknya tersenyum. "Tunggu sampai kemampuan itu membantu orang yang kamu sayang."

Luna menggeleng tidak mengerti.

"Ah, kamu akan mengerti, Nak. Suatu hari nanti, cepat atau lambat." []

a.n woa halo. Setelah ditelantarkan selama kurang lebih satu tahun agak lebihan dikit, akhirnya akun wattpad ini tersentuh juga:")
Gak janji apa-apa sama cerita ini. Cerita ini hanya dibuat berdasarkan kegabutan yang amat sangat dan inspirasi dari Teen Wolf lol. Tapi ini bukan fanfiction, ok.
Jadi ya, gak janji juga bakal update rutin atau apa. Tapi ya udahlah. Semoga suka!

BansheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang