"Tidak masalah tuan Tigor. Mungkin lain kali kita bisa melakukan makan malam bersama"
Mereka saling berpamitan hingga akhirnya Tigor pergi dari lobi perusahaannya.
Dengan rahang mengeras, Dimas melangkah menuju ruangannya dengan pikiran yang tak menentu.
Apa sebenernya hubungan Rosa dan Tigor? Apakah mereka benar-benar sepasang kekasih? Walaupun dirinya juga telah memiliki seorang istri.
Namun memikirkan Rosa telah memiliki seseorang di sampingnya membuat Dimas merasa gelisah.
Bagaimana jika suatu saat nanti Rosa memutuskan hubungan mereka dan lebih memilih Tigor?
Sepanjang hari itu, Dimas benar-benar tak bisa tenang. Apalagi saat mendengar jika malam ini mereka memiliki janji.
Tidak bisa di biarkan. Dirinya harus segera mendatangi Rosa terlebih dahulu sebelum Tigor!!
****
Waktu masih menunjukkan pukul 5 sore namun Dimas telah meninggalkan kantornya dan bergegas menuju rumah Rosa.
Saat sampai di pekarangan rumah sang kekasih, Dimas dapat melihat mobil Rosa yang terparkir di samping rumah.
Membunyikan bel pintu membabi buta, hingga akhirnya sang pemilik rumah membuka pintu tersebut.
"Loh, mas?" Kaget Rosa.
Dimas menatap tajam pada Rosa dari atas kebawah, pakaian yang ia kenakan terbilang sexy dan elegan.
Sekali lihat Dimas dapat melihat jika Rosa pasti akan pergi. Membayangkan ia berdandan secantik ini untuk pria lain, berhasil membuat emosi Dimas tersulut.
Dengan dingin, ia mendorong Rosa kedalam dan menutup juga mengunci pintu rumah.
"M-mas?"
Rosa mendadak gugup saat melihat ekspresi kekasihnya. Entah apa yang terjadi ia tak tau.
Datang-datang Dimas bahkan tak mengucapkan sapatah katapun.
"Mau kemana?" Dinginnya.
Rosa terdiam, menunduk bingung bagaimana harus menjawab.
"Mau kemana?!" Tekannya lagi.
"Mau keluar mas, ada acara" lirihnya gugup.
"Benarkah?" Smirknya.
Rosa mengangguk cepat saat melihat sosok Dimas yang terlihat mengerikan.
Rosa adalah wanita yang paling memahami Dimas melebihi siapapun, bahkan Asela sekalipun pasti tak akan memahami Dimas melebihi dirinya.
Dan saat ini Rosa tau betul, jika pria di hadapannya ini tengah marah besar. Namun apa yang membuatnya marah Rosa tak tau.
Apa iya karna dirinya yang ingin pergi keluar?
Cup
Slurppp slurppp
"Mphhhh!! M-mashhh!"
Rosa meronta saat bibirnya tiba-tiba di lahap habis oleh Dimas, bagaikan binatang buas, Dimas memakan habis bibirnya hingga membuat Rosa lemas.
"Kau hanya milikku Rosa! Milikku!!" Patennya.
Dimas meremas kasar pantat sintal Rosa yang tercetak jelas oleh gaun yang ia kenakan.
"Nghhhhh, m-mashhhh" Desahnya bergetar.
Kakinya melemas saat tangan-tangan nakal Dimas mulai menjamah seluruh tubuhnya.
Gaun yang awalnya terlihat rapi kini berantakan dan tersingkap hingga pinggang rampingnya.
Memamerkan pantat sintalnya yang terbungkus celana dalam renda sexy berwarna hitam.
Dimas menguleni pantat sintal tersebut melalui sela-sela celana dalam tersebut.
Membuat Rosa meremang di buatnya.
"Nghhhhh, m-mas p-pleaseee. Lepas ya" mohonnya, menatap sayu pada Dimas.
Sedangkan sang pria hanya menatap tajam pada Rosa yang tak berdaya di rengkuhannya.
"M-mashhhhhh, aku janji setelah ini mas bebas ngelakuin apa aja ke aku. Tapi aku mohonhhh jangan hari ini!" Ucapnya susah payah.
Dimas semakin berang mendengar hal tersebut. Apakah Tigor benar-benar lebih penting di bandingkan dirinya?
"Tidak akan kubiarkan kau keluar hari ini!" Dinginnya tak ingin di bantah.
Tanpa peringatan, Dimas membalik tubuh Rosa hingga menempel pada dinding di belakangnya.
"Ahhhhh! M-mashhhhhh sakithhh" pekiknya saat Dimas melesakan kejantanannya tanpa pemanasan.
Mengabaikan tangisan Rosa, Dimas terus menghentakkan pinggulnya untuk memperdalam penisnya.
"Anghh, hiks mass" tangisnya di iringi desahan.
Sedangkan Dimas hanya terus menggenjot Rosa dari belakang dan mempermainkan seluruh tubuh Rosa.
Saat ini Dimas hanya ingin membuat Rosa tak berdaya di bawah kendalinya. Hingga ia bahkan tak akan sempat memikirkan sosok Tigor di luar sana!
TBC~
Jangan lupa vote dan komennya!!
MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN SEMUANYA ,🙏 yang bagi-bagi THR bisalah bagi juga ke Flo hahahahaha 😘 bercanda
YOU ARE READING
Lotus ⚠️ End
Romance"Nghhh, t-tuan apa yang anda lakukan" Remasan sensual ia rasakan di bongkahan pantat sexy miliknya. "Rosa, maafkan aku. Sepertinya aku tak bisa lagi menahan keinginan binatangku" Seraknya. Dimas tak mengerti, ia masih sangat yakin betapa dirinya m...
Lotus || 24 ⚠️
Start from the beginning
