Apa Itu Non-Binary?
Non-binary (kadang ditulis enby atau NB) adalah identitas gender di luar kategori laki-laki dan perempuan.
Jadi, seseorang yang non-binary bisa merasa dirinya bukan laki-laki atau perempuan, kombinasi keduanya, atau sesuatu yang berbeda sama sekali.
Non-binary bukan orientasi seksual (kayak gay atau pansexual), tapi lebih ke bagaimana seseorang memahami dan merasakan gender mereka.
Non-Binary Itu Gender, Bukan “Gak Mau Milih”
Ada miskonsepsi yang sering muncul, kayak:
❌ "Non-binary itu orang yang bingung sama gendernya." → Nope. Mereka gak bingung, mereka cuma gak cocok dengan konsep gender biner (laki-laki vs. perempuan).
❌ "Non-binary itu sama dengan transgender." → Sebagian non-binary merasa diri mereka transgender karena gender mereka beda dari yang ditetapkan saat lahir, tapi gak semua non-binary identifikasi sebagai trans.
❌ "Non-binary itu artinya androgini." → Gak selalu! Beberapa enby mungkin tampil androgini, tapi yang lain bisa maskulin, feminin, atau campuran.
Macam-Macam Identitas Non-Binary
Non-binary itu payung besar, dan ada banyak cara orang mengidentifikasi dirinya:
1. Genderfluid → Gender yang berubah-ubah seiring waktu (kadang maskulin, kadang feminin, kadang di luar itu).
2. Bigender → Merasa punya dua gender sekaligus atau berpindah di antara dua gender.
3. Agender → Tidak merasa punya gender sama sekali (bisa juga disebut genderless).
4. Demi-boy / Demi-girl → Merasa sebagian laki-laki/perempuan, tapi tidak sepenuhnya.
5. Neutrois → Identitas gender yang netral, gak condong ke maskulin atau feminin.
6. Androgynous → Bisa merujuk ke ekspresi gender yang mencampurkan unsur maskulin dan feminin.
Ada banyak istilah lain yang berkembang karena gender itu spektrum, bukan kotak-kotak yang kaku!
Bagaimana Cara Menghormati Orang Non-Binary?
1. Gunakan Pronoun yang Mereka Pilih
Beberapa non-binary pakai they/them (dia dalam bentuk netral).
Ada juga yang tetap nyaman pakai he/him atau she/her, atau kombinasi (misalnya they/he atau they/she).
Kalau gak yakin, tanya dengan sopan!
2. Jangan Paksa Mereka Memilih "Laki-Laki atau Perempuan"
Misalnya, formulir yang cuma punya pilihan "Mr." dan "Ms." bisa bikin non-binary gak nyaman.
Alternatifnya? Pakai "Mx." atau kasih opsi "Other" di form.
3. Hormati Identitas Mereka Tanpa Debat
Jangan tanya "Emang beneran ada gender di luar laki/perempuan?" atau "Tapi lo kan punya kromosom ini, berarti lo harusnya…"
Gender bukan cuma soal biologi, tapi juga pengalaman hidup seseorang.
4. Jangan Komentar Soal Penampilan Mereka
"Kok lo non-binary tapi masih feminin/maskulin?" → Gender ≠ ekspresi gender.
Non-binary gak harus terlihat "netral" atau "androgini."
Non-Binary di Dunia Nyata
Banyak tokoh publik yang openly non-binary, misalnya:
Sam Smith (penyanyi) → Pakai they/them
Emma Corrin (pemeran Princess Diana di The Crown) → Pakai they/them
Demi Lovato → Pernah identifikasi sebagai non-binary dan pakai they/them, lalu kembali ke she/her, menunjukkan bahwa gender itu bisa berubah
Kesimpulan: Non-Binary Itu Valid!
Gender bukan cuma "laki-laki atau perempuan," dan non-binary adalah bagian alami dari keberagaman manusia.
Gak harus paham 100% buat menghormati orang lain—cukup dengerin dan hormati cara mereka mendefinisikan diri mereka sendiri.
YOU ARE READING
MPREG & Around Slash Insight
Non-FictionIPM ; Ilmu Pengetahuan MPREG Mostly lovely arts ©2022, nanahachi-78
