Namun kata-kata itu justru membuat Gita naik pitam. Ia melangkah maju, berdiri berhadapan dengan Khatrina dan berkata:

"tak perlu nunggu saya buat lupain Eli! Karena, sampai kapan pun... dia enggak akan pernah hilang dari ingatan saya!"

Gita mulai terbawa emosi, suaranya meninggi.

"Dan kamu tahu? Kenapa saya deket sama kamu waktu itu? Karena saya lagi kangen sama Eli! saya nunggu Eli balik! Dan kamu datang... kamu datang pas saya lagi nunggu dia!"

Khatrina hanya bisa menatap Gita, tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Jadi kalau kamu mau saya selalu nurutin kamu... lebih baik kamu gak usah sama saya sekalian! Perasaan saya sekarang masih campur aduk! Antara kamu... dan Eli!"

Hening kembali menyelimuti pekarangan. Kali ini bukan karena kebingungan, tapi karena luka. Dua hati yang saling menyayangi, kini terbelah oleh masa lalu yang belum usai.

"kak kamu tau? kamu jahat , jahat banget kak , kamu emng pintar , selalu berfikir cerdik tapi kamu bodoh bodoh banget dalam hal perasaan. tanpa kaka sadari kaka sudah nyakitin aku semalam mungkin" ucap Khatrina yang akhirnya pecah dalam tangis nya sambil memandang kearah gita yang masih terdiam .

"kamu tau sifat saya dari awal seperti apa , dan kenapa kamu malah mengejar saya? kenapa kmu mencari tau tentang saya? jika kamu tak ingin seperti ini kenapa kamu berusaha agar kamu dekat sama saya" ucap gita dengan begitu santai namun sinis .

Khatrina yang mendengar itu pun sontak melayangkan telapak tangannya kearah pipi kanan gita dengan begitu keras karena terbawa emosi yang membuat gita tertampar dan memiringkan kepalanya, gita kembali menatap Khatrina dengan ekspresi tak percaya .

kini gita berjalan masuk kedalam rumah Khatrina.

"Khatrina itu cantik ya sama seperti ibunya dan murah senyum sama seperti ayahnya" ucap gracia di atas sofa bersama dengan indah san oniel .

"ah bisa aja pak , oh ya gita itu mirip sekali ya sama ibunya ya" ucap oniel yang membuat gracia tersenyum mengangguk pelan .

tiba tiba gita masuk kedalam rumah dengan ekspresi datarnya namun penuh amarah ia kemudian mendekat gracia dan mengambil tas gracia .

"mah ayo pulang sekarang" ucap gita dengan datar . gracia yang mendengar itu terdiam dan berdiri kaget.

"loh kenapa buru buru? tunggu makan malam aja yaa" ucap indah dengan ramah namun di gelengkan kepala oleh gita .

"kebetulan saya lagi ada tugas buat bikin proposal tante " ucap gita tersenyum paksa .

gracia menatap gita dengan curiga ia begitu tahu bagaimana gita ketika lagi mengalami masalah dan tidak .

"yaudah pak oniel dan bu indah kami permisi dulu ya" ucap gracia sopan lalu di iyakan oleh kedua orang tua Khatrina.

mereka berdua pun berjabat tangan untuk mengucapkan selamat tinggal di situ lah gita melihat samar samar Khatrina masuk kedalam rumah menuju ke kamar .

***
di dalam mobil gracia menatap gita dengan ekspresi begitu curiga dengan anaknya yang tiba tiba meminta pulang .

"ada apa? ada masalah sama Khatrina ya?" ucap gracia namun digelengkan senyum oleh gita .

"gaada kok pah, cuman lagi ada tugas aja"

"udah lah git, papah tau kamu, ada masalah soal eli kan?" ucap gracia yang membuat gita menghela nafas panjang hingga akhirnya mengangguk .

"papah kasih tau kamu ya sebelum semuanya kamu sesali" ucap gracia lalu menghela nafas panjang dan gita pun terdiam menunggu ucapan selanjutnya dari gracia .

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 04 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Move On Or Move In [GitKhat]Where stories live. Discover now