Suasana makan malam pun berlangsung hangat. Tawa dan obrolan ringan terus mengisi ruang makan. Sesekali, terdengar gurauan dari Oniel atau komentar tajam Gracia yang disambut dengan tawa lepas dari Gita dan Khatrina. Momen itu terasa begitu akrab, seperti keluarga yang sudah lama saling mengenal.
Namun, tawa mereka perlahan terhenti saat terdengar suara pintu dibuka. Keheningan mulai menyelimuti ruangan saat Kinan masuk ke dalam rumah, diikuti oleh seorang wanita yang menggandeng lengannya dengan begitu akrab.
Gita menoleh dan sontak matanya membelalak. wanita itu adalah Eli, mantan kekasih yang pernah mengisi hari-harinya. Tatapan Gita langsung membeku ketika melihat Eli menggenggam erat lengan Kinan. Hatinya seketika terasa ditusuk sesuatu yang dingin.
Khatrina yang duduk di sebelah Gita ikut kaget dan menatap Gita dengan panik. Ia sadar bahwa dirinya belum sempat memberi tahu tentang kedekatan kakaknya dengan Eli.
Tatapan antara Eli dan Gita berlangsung lama. Tak ada kata-kata yang keluar, hanya saling menatap dengan berjuta rasa yang membuncah di dalam dada masing-masing. Gita kemudian menoleh ke arah Khatrina dengan ekspresi bingung dan kecewa.
"why?... apa ini?" bisik Gita pelan tapi penuh tekanan.
Belum sempat Khatrina membuka mulutnya untuk menjawab, Oniel pun berdiri dari kursinya dan menghampiri Kinan serta Eli.
"Gracia, kenalin... ini Kinan, anak sulung saya... dan ini calon Istrinya, Eli. Mereka akan segera menikah," ucap Oniel dengan bangga.
Gracia yang mendengarnya sontak terdiam mematung. Tatapannya kosong tertuju pada Gita yang kini menunduk dalam. Ia tahu betul kisah cinta Gita dan Eli—betapa mendalam hubungan mereka dulu.
Suasana ruang makan pun mendadak sunyi. Tak ada yang berani bicara. Hanya suara detak jam dinding yang terdengar, mengiringi suasana yang perlahan berubah menjadi tegang dan penuh teka-teki.
**
Langit mulai gelap. Angin malam berembus pelan menyapu dedaunan di pekarangan rumah Khatrina. Di sana, Gita duduk diam di bangku kayu yang menghadap ke taman kecil. Tatapannya kosong, sesekali menarik napas panjang, seolah mencoba mengurai pikiran yang menumpuk di kepalanya. Khatrina hanya berdiri di dekat pagar, memperhatikan Gita dengan tatapan khawatir, tapi enggan bicara lebih dulu.
Beberapa menit berlalu tanpa suara.
Akhirnya, Gita berdiri. Ia menatap Khatrina tajam dengan mata yang mulai memerah. Dengan suara yang bergetar, ia berbicara:
"Jelaskan semuanya sekarang, saya pengen tahu semuanya. Saat ini juga."
Khatrina sempat terdiam, matanya menatap Gita tak percaya. Tapi bukannya menjelaskan, Khatrina malah mendengus kesal dan membalas dengan nada tinggi.
"Kenapa kamu pengen tahu, kak? Emangnya kamu siapa? Kamu tuh kenapa sih kepo banget soal kak Eli?!"
Gita mengerutkan keningnya, tapi belum sempat menjawab, Khatrina kembali melanjutkan dengan suara yang lebih keras, penuh emosi:
"Eli bebas pilih pasangan siapa aja, termasuk kakakku! Kamu tuh kenapa sih harus ikut campur? Jangan-jangan... kamu engga pernah suka sama aku ya, kak? Kamu cuma... masih suka sama Eli?"
Pertanyaan itu menghentak hati Gita. Ia terdiam beberapa saat. Tatapannya menusuk balik ke arah Khatrina, tapi bibirnya tak langsung mengeluarkan kata.
Kini Khatrina pun tak bisa menahan dirinya lagi. Ia menghela napas berat, dan dengan suara rendah namun penuh rasa lelah, ia berkata:
"Aku capek, kak... Aku capek banget nunggu kamu bisa lupain kak Eli. Tapi kenyataannya, kamu masih stuck di masa lalu... dan aku di sini, nungguin kamu sadar kalau aku ada."
YOU ARE READING
Move On Or Move In [GitKhat]
General FictionGita Sekar Danendra adalah seorang Dosen beserta Bos yang menciptakan kampus unggul dengan sifat yang dingin , tak banyak orang tau tentang sifatnya yang dingin dan ga enakan itu , suatu hari ada seorang mahasiswi baru di kampus milik gita, ia pun j...
![Move On Or Move In [GitKhat]](https://img.wattpad.com/cover/386608697-64-k339568.jpg)