#10 Superstition

4.3K 231 8
                                    

Hyemin POV

Baru saja aku melangkah masuk ke resort, lututku yang sudah bergetar hebat akhirnya melemas. Membuat tubuhku ambruk di atas tempat tidur dengan seketika.

Aku memegangi dadaku. Kenapa begitu sesak? Bukannya ketika namja itu mengatakan hal-hal manis seperti itu isinya hanya bunga-bunga? Lalu kenapa bunganya berganti duri ketika kata itu diucapkannya?

Kim Hyemin… taukah kau seberapa bodohnya dirimu? Tidak… bahkan orang bodoh sekalipun tidak akan terjerumus jatuh pada lubang yang sama berkali-kali. Mereka pasti memilih untuk menghindari, atau memilih jalan lain. Tapi dirimu…?

Apa kau ini? Lebih dari yang paling bodoh!

Pletak!

 Aku bangkit mengusap kepala. Ternyata Minji.

“Kau… “ Minji terlihat berapi-api, tapi langsung padam sekejap mata, “Kau menangis?”

“Hanya mengantuk.” Bohongku. “Wae?”

“Ani… hanya saja… kenapa kau tadi langsung pergi?”

“Lalu untuk apa? Aku tidak ada kepentingan dengan mereka.”

Minji melipat tangannya. Jika dia ingin ceramah kumohon ini bukan saatnya. Aku sedang malas mendengarkan.

“Dengar ya, kau itu sangat beruntung! Semua orang ingin sekali bertemu dengan Super Junior, apalagi jika mengenalnya secara pribadi! Kau melakukannya! Kau melakukan hal yang diinginkan banyak orang! Tapi sekarang kau malah berkata kau tidak ada kepentingan dengan mereka?! Aish… dibanding itu, mereka yang lebih pantas dikatakan tidak ada kepentingan denganmu!”

Aku mendesah berat. “Kau benar. Jadi lebih baik kalau aku tidak mengganggu mereka.”

Mwo? Bukan itu maksudku…” Minji berdesis.

Terlihat ia berfikir beberapa saat sebelum mengeluarkan argumennya lagi, “Begini… kau itu sangat beruntung! Dan aku tidak ingin sahabatku ini melepaskan kesempatan paling langka ini! Mengerti, maksudku?”

“Kalau begitu mungkin kau bisa menggantikanku mengambil kesempatan yang katamu langka lagi beruntung ini? Hmm?”

“Yha! Kau ini!”

“Minji-ya… aku pulang saja ya?” Ujarku mengganti topik.

Minji termenung. “Kau aneh. Padahal aku memukul dan membentakmu tapi kau malah tidak bereaksi apa-apa. Dan sekarang kau ingin pulang. Wae geurae?”

“Aku hanya ingin pulang…. Aku merindukan eomma.”

“Apa tidak bisa besok sekalian ya? Tanggung kan kita semua juga juga akan pulang besok.”

Aku tersenyum setulus yang aku bisa. “Arasseo. Aku tidak ingin memaksakanmu.”

“Hyemin-ah…. kau ini kenapa?”

Aku menggeleng pelan. Lagi-lagi senyum palsu mengembang.

***

Author POV

Sandara seakan terkunci di tempatnya berdiri. Begitu pun matanya yang tak henti menatap ke satu titik. Setiap gerakan yang dipilih namja itu ketika blitz camera bersinar terang, selalu membuat jantung Sandara berdegup-degup.

“Yak bagus!” puji sang fotografer sambil mengeker kameranya. Dan…. blazt! Gambar berisikan Sungmin, Donghae, dan Yesung langsung terpampang di laptop. Fotografer terlihat puas akan hasilnya. “Semuanya, mari istirahat! Kita lanjutkan saat sore!”

Dorm in LoveWhere stories live. Discover now