Aku ingin begini, aku ingin begitu
Ingin ingin ini itu banyak sekali~
Semua semua semua dapat dikabulkan
Dapat dikabulkan dengan kantong ajaib~
"HIKS HIKS! AKU MAU OTAKKU JADI GAK LEMOT LAGI! DORAEMON DIMANA KAU SAAT KUBUTUHKAN?!". Gadis bersurai ungu ini berteriak dengan nada frustasi. Mengingat dirinya yang tidak tahu apa maksud si ID kemarin.
Ia sudah tanya ke ibu, ayah bahkan teman-teman sekolah. Kakek dan juga nenek tapi tidak ada yang tahu dan hanya membalasnya.
'Hobimu menyanyi ya?'
IYA!
HOBINYA MENYANYI!
Tapi bukan itu jawabannya!
"ーAku merasa diphp-in sama mereka". Ia menulis-nulis di atas lantai dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.
Ibunya yang melihat itu hanya menghela napas, berpikir 'ternyata dia sudah masuk masa pubertas'.
Salah buー
Anakmu sedang mencari cara agar bisa mengatasi teka teki sialan dari program dunia sana.
Tidak lama kemudian comcon-nya mengeluarkan cahaya dan memperlihatkan sosok yang sangat dikenalnya
"Aku tidak tahu jawabannya!". Ucapnya langsung dengan nada frustasi
Kai memiringkan kepalanya. "Kau memang bodoh, salah ya si ID memberikan teka teki pada orang yang bahkan tidak bisa membuat software". Ejek lelaki bermanik mata biru langit ini
"Maaf ya kalau aku bodoh". Gadis ini sweatdrop. "Kau tahu jawabannya tidak?"
Program lelaki ini mengangguk. "Tapi aku tidak mau membantumu"
Sudah jelas- perang dunia kelima kalau sampai diberitahu
"......Lalu aku harus bagaimana?"
Sang program memutar bola matanya
"Come in"
"Eh?"
"Cepat ke ComNet"
Mia mengangguk pelan. Segera ia menjentikkan jarinya kemudian menghentakkan kakinya sekali, ketika membuka mata ia sudah berada di dunia lain yang disebut ComNet
Matanya bergeser pada kedua sosok yang sangat dikenalnya
"Ahooyy, Mia!". Sapa program bernama ID
"......."
Mia mengeluarkan sebuah benda yang belum sempat dikeluarkan dari kantongnya sejak kemarin malam. Sebuah bakpao
ID dan Kai melihatnya dengan tatapan 'WTF'
"Apa? Aku makan jika aku kesal". Langsung dimasukkan bulat-bulat bakpao tersebut. Dikeluarkan lagi bakpao yang lain dari saku dan dimakan lagi
Mereka jadi bertanya apa sakunya Mia adalah kantong Doraemon?
Oke. Abaikan itu
"Hoi". Kai menghentikkan aksi gadis yang satu ini dengan cara memegang tangannya sebelum makanan berbentuk bulat segera ditelan olehnya. "Jangan makan itu. Nanti kau jadi gemuk"
"Aku makan jika kesal"
"Kau tidak akan tahu jawabannya jika terus begini"
"Aku akan tahu cepat atau lambat, Kai!"
"Aku- Kami butuh yang cepat". Ujar Kai saambil melahap bakpao milik gadis ini. Mia ternganga karena bapkao terakhirnya dilahap oleh orang- program ini,
Masih ternganga sampai ID harus memukul punggungnya. "Sudahlah, nanti kau makan lagi. Kita harus cepat-cepat ke daerah fortune teller, kau tahu"
Mia mengangguk. Ia mengucapkan password dan mengubah pakaiannya jadi original suits, begitupula dengan Kai.
ID menghela napas lega setelah makhluk bersurai ungu ini berubah juga walau sebenarnya tidak terlalu keren seperti yang di sebelahnya tapi ya sudahlah
"Memang siapa yang akan diramal?"
"Bukan. Disana banyak data manusia yang dikunci sehingga saat akan menstransfer data ke tubuh asli manusia akan mengalami error dan manusia itu akan terkurung disini sampai maut datang". Jelas ID, itu terdengar mengerikan
Raut wajah Mia dan Kai langsung berubah tapi tentu Kai dapat mengatur ekspresi wajahnya jadi biasa lagi. Tidak seperti Mia yang sudah termakan kata mengerikan dan ketakutan,
ID bertaruh pasti dia sedang memikirkan masalah teka-teku yang belum ia pecahkan.
"Hei, Mia". Panggil ID
"Iya..?"
"Bernyanyilah"
"Eh?"
Mia diam sebentar sebelum mulutnya menguraikan lirik-lirik indah sebuah lagu
"Enbizaka no katasumi ni aru shitateya no wakaki onna shujin
Kidate no yosa to tashika na ude de kinjo demo hyouban no musume
Sonna kanojo no nayami-goto wa ai suru ano hito no uwakishou
'Watashi to iu mono ga ari nagara ie ni kaette kiyashinai'
Dakedo shigoto wa ganbaranakya hasami wo katate ni isshoukenmei
Haha no katami no saihou hasami togeba togu hodo yoku kireru"
Mia menyanyikan lagu itu tanpa sadar ComCon nya bersinar sedari tadi. Perlahan suitsnya berganti menjadi kimono berwarna merah dan rambutnya diikat dengan hiasan bunga lily disana,
Tangan kanannya memegang gunting dan tangan kirinya bahan-bahan pakaian.
ID membelalakan matanya. Tidak menyangka akan menjadi seperti ini
"Itulah maksudnya-". Gumam Kai
Mia sepertinya mulai mengerti. "Menyanyi berarti menceritakan sesuatu. Di dalam sesuatu terdapat makna dan di dalam maknan terdapat kekuatan"
ID tersenyum. "Yah, kau bernyanyi tentang tukang jahit jadi kau akan menyerang dengan pakaian seperti ini. Kau bisa mengganti suits mu tapi itu akan memakan waktu ketika berhadapan dengan musuh"
Walaupun begitu, Mia senang bisa tahu kekuatannya. "Kai, coba tembak aku"
"Hah?"
"Coba saja"
Kai memutar bola matanya. Gadis ini memang bodoh, ia mengacungkan moncong pistolnya pada gadis bersurai ungu tersebut dan tanpa ragu menarik pelatuknya.
Mia sudah siap untuk ini, dengan guntingnya ia dapat menangkis tembakan dari kawannya itu,
Kini Kai menyeringai. Gadis ini boleh juga, pikirnya
"Nah, ayo kita pergi". Ucap ID dengan perasaan sangat lega sekarang
Petualangan dimulai!
[To be Continued]
YOU ARE READING
Virtual Net
ActionComNet adalah dunia virtual yang sempat terkenal, tapi ketika itu 'Grosser' mengacaukan dunia virtual dengan mengirimkan virus-virus untuk mengacaukan manusia Para Corrector berusaha melindungi dunia virtual ini, namun satu persatu dari mereka pergi...
