Seorang gadis, dengan segala rasa sakitnya. Berjuang sendiri melawan trauma dan terus berdiri tanpa tumpuan untuk sang adik yang jatuh sakit dirumah sakit. Hingga pada akhirnya ia diusir dari rumah keluarga angkatnya.
~~~~~~~~~~~
Tengah malam yang...
"Hmm... Baiklah, aku akan mengirimkan 5 Córbin untuk menjaga kedua anak mu"
"Limaa!! Kenapa kau pelit sekali!"
"Lalu berapa yang kau mau!!?"
"Setidaknya berikan 10 atau 15 Córbin untuk menjaga anak ku, gilaa!"
"Kau yang gila!! Córbin itu pasukan elit khusus. Satu Córbin saja bisa membunuh 10 tentara elit"
"Aku tetap gak mau!! 10 Córbin atau 15 Córbin! Atau!....
"Kau mau aku mengebom rumah elit yang baru kau beli di pulau baru itu huh??"
"Dasar bajingan duda ini!!" Umpat Arion kesal.
"Baiklah, 10 Córbin. Tapi seperti kesepakatan. Aku menunggu senjata baru mu itu"
"Ya" elfio berdiri sembari berjabat tangan pada Arion. Kesepakatan selesai dibuat. Walaupun dari pihak Arion merasakan sedikit kerugian.
Elfio berjalan keluar dari ruangan mencekam itu. Hatinya sedikit tenang saat mendapatkan apa yang ia rencanakan.
"Bau ruangan itu tak pernah berubah. Dia masih menyukai bau menjijikan itu" kesak Elfio menggosok hidungnya yang gatal.
Tringg kringgg...
Elfio mengangkat panggilan telepon tersebut. Panggilan dari anak sulungnya. Ia harap mereka sudah menemukan anak gadis satu-satunya.
"Ayah, aku menemukan adikku. Dia berada disekolah nya hari ini. Dia tampak sehat dan tenang"
Elfio tersenyum tipis mendengar kabar anak gadisnya yang telah ditemukan setelah 4 hari menghilang.
"Dimana kamu berada sekarang Xio?"
"Aku berada di sekolahnya Chelsy, aku akan melamar menjadi guru nya"
"Baiklah, jaga dia ya. Setelah pulang sekolah cobalah bujuk dia untuk tinggal dirumah kita"
"Baik ayah"
Telepon dimatikan, hatinya sedikit tenang setelah mendapat kabar dari anak gadisnya. Setelah kemarin ia bertengkar hebat dengan anak bungsunya.
Namun ia tak pernah menyerah untuk mendapatkan kembali hati kedua anaknya.
~~~<•>~~~
Gadis cantik itu bergumam tak jelas saat ia telah menemukan sang protagonis.
"Cih, masih kalah cantik ama gue" kesal Ruby.
Gadis itu tanpa sengaja membuat kontak mata dengan Aurelie. Sang protagonis yang digambarkan sangat cantik hingga membuat seluruh pria takluk:v gk canda.. Aurelie digambarkan seorang gadis cantik yang mempesona.
Banyak yang jatuh hati dengan sikap dan sifat dia yang indah. Saingan berat sang MC.
"Cantik ya" celetuk Thea disamping Ruby.
"Iya, tapi sayang jahat dia" balas Ruby.
"Kok tau"
"Hmm... Instingku mengatakan seperti itu hehehe"
Thea terkekeh, ia sudah mencari tau juga tentang anak baru itu. Dan yap, memang benar kata sahabatnya yang imut itu.
Gadis baru itu memang licik dan jahat. Tentunya topeng cantiknya itu hanyalah tipu daya untuk menarik mangsanya.
Thea menggelengkan kepalanya prihatin. Jika ia memiliki wajah secantik itu pasti ia sudah tebar pesona disekitar crushnya:v.
"Yuk lah makan, nanti keburu bel" intrupsi Ruby.
Mereka mulai makan dengan khidmat dan tenang walau sekali-kali bercanda dan tertawa.
Tak jauh dari mereka sepasang mata menatap penuh kobaran. Seringai tipis dengan rencana-rencana yang sudah tersusun dalam otaknya.
Ia akan memulai permainannya, siapa yang akan menang. Ia tak sabar untuk mengetahui nya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aurelie Citra Scholastika (by: Pinterest)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ruby
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.