"Aku merindukan abang"
"Aku juga merindukan ayahku" sendu nya.
Ruby menghela nafas berusaha tegar. "bangun kan aku besok. Dan tetap perhatikan mereka. Perang akan dimulai besok juga, malam-malam aku pastiin aku udah sembuh"
Chelsea menganggukkan kepalanya. Ia melanjutkan memotong apelnya, dengan pikiran yang berantakan.
~~~••••|••••~~~
Suasana mencekam di antara kedua pria paruh baya yang salin melemparkan tatapan tajam.
"Sudah lama tidak bertemu, Arion"
"Yaa sudah lama tidak bertemu semenjak kematian mendiang istrimu" ucap Arion.
Elfio, pria itu menghela nafas kasar. Ia tak percaya harus berurusan dengan pria menyebalkan didepannya lagi.
"Aku membutuhkan bantuan mu" to the point.
Arion menaikkan sebelah alisnya. Seolah tak percaya dengan kata yang baru ia dengar barusan.
"Bantuan apa?" Tapi tak ayal ia penasaran, hal apa yang membuat pria didepannya hingga minta bantuan kepadanya secara langsung.
"Perang yang diundur kemarin akan dimulai besok"
Arion tersentak, apa dipercepat. Tapi mengapa harus secepat ini.
"Darimana kau bisa mendapatkan informasi nya??"
"Sudah kuduga kau masih lambat seperti dulu"
Brakk!!
"Katakan saja darimana kau mendapatkan informasi nya" emosi Arion.
"Ya ampun, anak buah tak memberitahu mu kah. Bahkan pihak musuh udah menyiapkan cadangan mereka di daerah distrik D"
Arion berdiri hendak meninggalkan ruangan tersebut. Tapi terhenti dengan suara yang mengintrupsinya lagi.
"Kau lupa dengan kesepakatan kita huh?"
Dengan jengkel Arion berbalik dan menaikkan sebelah alisnya. Ia terlihat seperti pria yang buru-buru.
"Pertarungan pertama di bulan pertama kemarin benar-benar tak membuahkan hasil kan. Oleh karena itu pertarungan kedua ini 'mereka' harus rugi banyak"
"Katakan saja apa mau mu" kesal Arion. Ia tak suka berbasa-basi saat mendapatkan informasi yang mengejutkan.
Elfio tersenyum tipis. Ini akan lebih mudah.
"Aku hanya minta Córbin untuk menjaga anakku"
"Anak mu? Bukan kah anak mu lebih terlatih dari pada Córbin milikku"
"Ya ya ya memang seperti itu, tapi aku ingin mereka menjaga anak bungsu ku dan anak gadis ku" pinta Elfio.
"Oh wahhh... Kau sudah bertemu dengan mereka. Bagaimana? Apa mereka membencimu? Pfftt.." Seringai Arion.
"This Bastard!!" Umpat Elfio kesal.
"Katakan saja iya, kau tak perlu tau tentang keluarga ku"
YOU ARE READING
Never Stop Obsessing
RandomSeorang gadis, dengan segala rasa sakitnya. Berjuang sendiri melawan trauma dan terus berdiri tanpa tumpuan untuk sang adik yang jatuh sakit dirumah sakit. Hingga pada akhirnya ia diusir dari rumah keluarga angkatnya. ~~~~~~~~~~~ Tengah malam yang...
~~••••24••••~~
Start from the beginning
