Seorang gadis, dengan segala rasa sakitnya. Berjuang sendiri melawan trauma dan terus berdiri tanpa tumpuan untuk sang adik yang jatuh sakit dirumah sakit. Hingga pada akhirnya ia diusir dari rumah keluarga angkatnya.
~~~~~~~~~~~
Tengah malam yang...
"Gk deh, nanti gk ada yang jaga kalian" celetuk Vino.
"Lah, kan bisa dilihat dari jauh. Lagian siapa yang mau nyelakain ditempat ramai kek gini"
"Udah sono lu pada main sono, kami mau selfie-selfie"
"Sini biar gue bantu" Gibran berdiri dan memfoto mereka berdua.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ilustrasi by pinterest.
Senyuman keduanya yang cantik dan pemandangan yang indah. Membuat momen indah yang pastinya tak terlupakan.
"Kalian sendiri napa gk berenang?"
"Nanti kami mah, ngumpulin tenaga dulu" jawab Ruby.
Thea segera memposting foto mereka di ig tak lupa meng tag akun sahabatnya. Setelah nya mereka duduk kembali di atas karpet dan ngemil lagi.
"Pftt tengok itu Rehan, bisa-bisanya nyari kesempatan dipantai" kata Thea.
Ruby menggeleng-gelengkan kepalanya, tak heran lagi jika pria memang buaya.
"Berenang yuk by, udah gk terlalu panas nih" ajak Thea.
Ruby menengadahkan kepalanya, awan-awan putih berjejer banyak membuat sinar matahari tertutupi.
Ruby melepas outer jaring-jaring bajunya, dan melepaskan celana panjangnya. Tak lupa topinya juga ia lepas.
"Kak, gk ada yang lebih panjang celana renang nya?" Tanya Vino. Ia dari tadi memperhatikan kakaknya dan sahabat kakaknya yang melepas pakaian luar mereka.
"Gk ada, cuma ini yang ada di lemari ku" jawab Ruby.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ilustrasi by pinterest.
"Yesshh baby, ayok renang!" Semangat Thea.
"Kak, aku ikut renang kak" panik Vino.
"Uhh?? Katanya gk mau renang"
"Kakak renang aku juga ikut lah, kakak kan gk bisa berenang"
"Terserah dah"
Vino dengan panik mengikuti Ruby dan Thea yang berjalan bergandengan tangan.
"Pftt.. panik si Vino kakaknya pake baju renang pendek banget"
"Iya, gue ikut lah" Gibran berlari menyusul Vino, Ruby dan Thea.
"Lo gk ikut?" Tanya Adnan.
"Ikut" Regan beranjak meninggalkan Adnan sendiri.
"Yahh masa gue sendiri, gue ikut lah" Adnan berlari kecil menyusul Regan.
"Hahahaha... Hati-hati woi!" Teriak Ruby.
Thea mulai berjongkok menenggelamkan tubuhnya kedalam air, Diikuti Ruby.
Ruby pun tertawa ngakak, memang menjahili Vino adalah kesukaan mereka.
"Kerjain yuk" tiba-tiba muncul ide gila dari Thea. Seakan ini asik Ruby mengangguk setuju.
Thea membisikkan rencana mereka lalu dengan tawa jahat mereka saling menganggukkan kepala.
Dengan aba-aba jari, Thea dan Ruby mulai menenggelamkan diri mereka. Vino yang memalingkan wajahnya sesaat semakin panik saat tak melihat wujud kakaknya atau pun Thea lagi di manapun.
"Kak!! Kak!! Jangan gitu kak!!" Teriak Vino panik, ia berjalan dengan panik ketengah pantai. Tepat dititik dimana Ruby dan Thea berada tadi.
"Kak!!" Panik Vino. Ia mengedarkan pandangannya dengan wajah pucat pasinya.
Teman-teman nya yang melihat Vino panik pun juga ikut panik. Mereka mendekat ke arah Vino dan bertanya apa yang terjadi.
"Kenapa Vin? Lo panik banget"
"Kakak gue anjing!! Kakak gue sama kak Thea gk ada babi!!" Panik Vino.
"Lo pada ada yang merhatiin kakak gue sama kak Thea gk tadi?" Tanya Vino.
Mereka semua sontak menggelengkan kepalanya. Hal itu karena kan dari awal mereka segan buat lihat Ruby atau Thea karena pelototot an mata Vino pada mereka. Itu semakin membuat Vino lebih panik lagi.
"Kakak lo bisa renang kan? Kak Thea juga?"
"Kak Ruby gk bisa berenang kalo kak Thea bisa, tapi gue juga gk yakin benar-benar bisa atau gk soalnya itu cuman katanya" melas Vino.
"Yaudah kita berpencar sekarang, cari kak Ruby dan kak Thea di berbagai daerah pantai ini" ucap Adnan.
Mereka semua setuju dan mulai berpencar. Mencari Thea dan Ruby.
Sedangkan kedua pelaku utama terkekeh-kekeh dibalik batu karang besar. Rencana mereka berhasil, mereka mulai bermain-main biasa karena jarak mereka cukup jauh.
"Akhirnya lega juga, gk di awasin kek gini jadi bebas" lega Ruby.
"Xixixi... Pasti mereka lagi panik"
Thea mengintip dibalik batu karang itu.
"Ehh.. iya dong mereka mulai berpencar sambil teriak-teriak gk jelas" kata Thea.
"Yaudahlah biarin, yang penting kita bisa asik main berenang disini" ucap Ruby.