Berperang

3.7K 146 9
                                    

Aku melakukan tes SBMPTN di STIE Malangkucecwara. Tepatnya di gedung L lantai 3. Wow! Itu lumayan jauh dari gerbang utama.

Aku diantar sepupuku dan tiba di sana pukul 8 pagi. Masih ada waktu 2 jam sebelum tes dimulai.

Aku merasa haus karena berkeliling kampus kemudian mengajak sepupuku ke Indomar*t terdekat untuk membeli minunan dan roti.
Setelah itu sepupuku pulang.

Aku memutuskan naik ke lantai 3 gedung L untuk standby di depan ruang ujian. Aku tidak punya teman. Aku duduk di kursi dan membuka kembali buku rangkumanku, sekadar memantapkan apa yang sudah kupelajari. Tidak bisa berkonsentrasi, aku pun memasukkan lagi bukuku ke dalam tas dan duduk menunggu waktu berlalu.

Aku merasa mataku berat. Kantuk menyerangku. Menunggu itu menyebalkan. Waktu terasa bergerak lambat sekali.

Pukul 09.45

Akhirnya kami diperbolehkan masuk ruangan. Panitia meminta kami menyimpan alat elektronik termasuk jam tangan. Iya, jam tangan! Keterlaluan. Jam tangan saja tidak boleh dipakai. Padahal aku butuh jam untuk memperhitungkan waktu.

TKPA.(Tes Kemampuan dan Potensi Akademik)
Aku memulai tes TKPA dengan baik. Hampir semua soal TPA bisa kujawab. Aku mulai percaya diri.

Matematika dasar menurutku tidak terlalu sulit. Namun karena malas menghitung, aku hanya menjawab 4 soal kemudian melewatinya.

Soal bahasa Indonesia bacaannya begitu panjang sehingga memakan banyak waktu. Aku harus mengulang-ulang bacaan untuk menjawab soal.

Saat mulai membaca soal bahasa Inggris aku mendengar azan dhuhur. Itu menandakan waktu sekitar pukul setengah 12 siang. Aku mulai was-was dikejar waktu.

Tak lama kemudian pengawas mengumumkan bahwa waktu tersisa 10 menit. What?! Aku belum mengerjakan soal bahasa Inggris sama sekali dan soal matematika hanya terisi 4. Masih kurang banyak! Aku mulai panik dan tak bisa fokus. Bukan hanya aku, sepertinya semua peserta merasakan hal yang sama. Akhirnya kuputuskan untuk mengerjakan soal bahasa Inggris sebisaku. Matdas tak tersentuh lagi.

Bel pun berbunyi. Ada sekitar 15 dari 90 soal yang tidak kujawab. Aku berjalan keluar ruang ujian dengan lunglai.

Setelah ini aku akan menghadapi TKD Soshum (Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora). Aku tidak membuka buku lagi. Malas, lebih baik melihat pemandangan kampus yang asri.

Aku tidak bernafsu untuk makan siang. Roti yang tadi kubeli hanya kucicipi sedikit.

Masuk ruang ujian lagi

Sejarah.
Aku bisa menjawab sebagian. Materi yang kubaca banyak yang keluar. Terima kasih, ya Allah.

Geografi
Emm. Aku tidak begitu yakin. Banyak yang tidak kumengerti. Aku hanya menjawab memakai ilmu kira-kira.

Sosiologi
Aku bisa menjawab lumayan banyak walaupun sebagian kujawab dengan logika.

Ekonomi
Karena aku dari SMK Akuntansi yang merupakan cabang dari ilmu ekonomi, menurutku soal-soal ini bukan masalah. Aku senang sekali tatkala menjumpai soal akuntansi.

Masih banyak waktu, aku mengecek ulang jawabanku. Aku berhasil menjawab 56 dari 60 soal.

Selesai ujian aku janjian bertemu temanku di masjid Sabilillah untuk pulang bersama. Saat itu aku baru menyadari jika penyakit maagku kambuh. Ini akibatnya kalau telat makan.

Aku sampai di rumah pukul 7 malam. Terlalu malam karena angkutan umumnya leley.
Aku lelah, lelah sekali. Malam itu aku tidur lebih awal. Aku tekmlah berusaha semampuku  Kuserahkan hasil ujian ini kepada Allah. Apapun hasilnya nanti, aku akan menerimanya.

Kampus ImpianOnde histórias criam vida. Descubra agora