3 tahun kemudian.
Ruang kamar itu masih terasa hangat dengan penghuni yang masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Irene dan Seulgi masih bersama disana, didalam kamar tempat ternyaman mereka meluapkan kasih sayang mereka disana.
Seperti pagi-pagi sebelumnya Irene akan selalu memeluk tubuh hangat Seulgi yang berbaring dan memeluk tubuh mungilnya dengan nyaman. Suara detak jantung Seulgi selalu saja membuatnya merasa nyaman disaat dirinya bangun lebih dulu dari suaminya itu.
Irene menatap lamat wajah Seulgi yang masih sama seperti hari-hari hingga tahun-tahun sebelumnya. Wajah yang selalu menunjukkan rasa cinta dan sayang pada dirinya setiap waktu. Perlahan tangan mungilnya meraba seluruh wajah Seulgi yang masih terlelap hingga akhirnya berhenti di monolid indah yang sedang tertutup itu.
"Sudah bangun?"tanya Seulgi dengan suara seraknya menahan tangan Irene kemudian meletaknya dipipinya
Ia akan selalu terjaga saat Irene mengusap pelan wajahnya.
"Baru saja"jawab Irene bergerak kecil kemudian memberi kecupan lembut di bibir Seulgi
Chuu~
"Morning with morning kiss to daddy Seul"kata Irene menatap Seulgi yang perlahan membuka matanya dengan senyum lebarnya.
"Princess"panggil Seulgi
"Hmm"
Seulgi menatap lamat wajah istrinya sebelum akhirnya ia membawa tubuh mungil Irene duduk diperutnya.
Panggilan 'princess' akan selalu tersemat untuk istrinya itu.
"Waeyeo?"tanya Irene dengan tatapan polosnya tanpa merasa malu dengan tubuhnya yang terpampang polos tanpa sehelai benang dihadapan Seulgi
"Saranghae~"ucap Seulgi menggenggam tangan Irene lembut
Irene tersenyum lebar mendengar ungkapan suaminya itu sebelum akhirnya ia menunduk kemudian melumat pelan bibir ranum Seulgi.
"Nado saranghae~"balas Irene disela ciuman mereka.
Beberapa detik ciuman itu berlangsung Irene dengan cepat melepas ciuman mereka saat ia merasakan sesuatu akan terjadi jika ciuman itu terus berlangsung.
"Wae?"tanya Seulgi bingung
"Kita tidak bisa melanjutkannya lagi"kata Irene dengan tatapan tajamnya
"Ahhh waeyeooo?"tanya Seulgi dengan wajahnya yang terlihat mulai merengek.
"Kau lupa apa yang kita lakukan semalam hmm? Kau membuatku kelelahan"kata Irene mengingatkan sambil mengapit pelan hidung mancung Seulgi yang kini terkekeh
"Hahahah mian. Kau menggodaku dan ya aku tidak bisa menahan diriku chagiaa"tawa Seulgi
"Daddy Seul dan alasan klasiknya!"desis Irene membuat Seulgi tertawa kemudian memeluk tubuh mungilnya erat dan melimpahkan banyak ciuman diwajah Irene hingga istri mungilnya itu tertawa geli.
Dughh... dughh... dughh!
Mereka terdiam saat mendengar suara ketukan keras pada pintu kamar mereka. Irene segera mengambil bathrobe nya yang ada diatas meja kecil yang ada disamping ranjang mereka. Ia tau siapa yang mengetuk keras pintu kamar mereka.
"Chagia cepat pakai pakaianmu seperti Yubin sudah bangun!"titah Irene dan diangguki cepat oleh Seulgi yang dengan cepat mengambil celana dalamnya dan memakai semua pakaiannya.
"Mommy! Daddy!"panggil Yubin berteriak sambil terus mengetuk pintu kamar mereka yang terkunci.
"See!"senyum Irene menatap Seulgi yang terkekeh kemudian bergerak membuka pintu kamar mereka. Benar saja Yubin berdiri dengan wajah bantalnya sambil menggendong boneka beruang dan botol susunya.
BINABASA MO ANG
Take It Slow || SEULRENE || END✔️
FanfictionSeulRene Area Disclaimer!⚠️ Cerita ini hanya fiktif belaka hasil dari kehaluan penulis tanpa ada sangkut paut dengan real life visual yang dipakai didalam cerita. Jika terdapat beberapa kesamaan dalam penulisan itu murni kebetulan belaka tanpa ada u...
