Suapan besar ia ladenin agar dapat merasakan makanan Thea.
"Besok kan masih sekolah" kata Thea.
"Bukan, pulang sekolah loh"
"Mau kemana emangnya?"
"Mau ke pantai, enak kan nengok senja sore di pantai" kata Ruby.
"Boleh, ajak Vino juga" saran Thea.
Ruby mengangguk setuju, "besok aku bilang, kalo temennya mau ikut juga boleh".
Thea mengangguk setuju. Mereka melanjutkan makan mereka dengan khidmat.
Kadang kala, Ruby sangat menyukai momen seperti ini. Momen kedekatan antara ia dan sahabatnya.
Jika diingat sebelumnya, sudah lama sekali mereka selalu bersama. Dan ia sendiri tidak tau dari mana asalnya persahabatan yang panjang ini.
Semua nya mengalir begitu saja, dan ia menikmati kebahagiaan ini seutuhnya. Tak urung, ia juga terkadang merasakan kasih sayang ibunya dari Thea.
Itulah sebabnya baginya, Thea adalah segalanya. Segala tentang kehidupan, kerinduan dan kehangatan. Ada pada nya.
"Thea kamu duluan aja, aku mau ke perpus dulu"
"Mau ngapain?"
"Mau minjem buku bentar" Thea mengangguk.
Ia dan Ruby berpisah jalan. Ruby menikmati pemandangan sekolah ini selama perjalanan ke perpus. Lumayan jauh karena gedung nya ada di paling pojok.
Setelah sampai, ia mulai melangkah ke rak-rak yang penuh akan buku pengetahuan. Melihat-lihat apakah ada sesuatu yang menarik baginya.
Ia menyipit kan matanya saat melihat sesuatu yang menurutnya aneh. Buku tipis kecil didepannya.
"Bunny" bisik seseorang.
Ia menoleh kebelakang dengan wajah kagetnya. Saat telah mengetahui siapa sang empu ia kembali mendatarkan wajahnya.
"Tumben ke perpus" kata Aiden.
Ruby memutar bola mata malas, enggan meladeni pria itu.
Aiden yang dicuekin semakin gencar mengganggu Ruby. Membuat wajah Ruby semakin tidak suka.
"Apasih, ganggu aja" kesal Ruby.
"Kamu ngapain ke perpus?"
"Menurut kamu aku ngapain ke perpus? Cipokan gitu?"
Ruby menyentak tangan besar Aiden yang menahan nya.
"Kamu mau? Aku bisa" kata Aiden dengan pandangan berbinar.
"Gk, menjauh dariku. Ganggu banget" kesal Ruby.
"Aku juga udah lama gk rasain bibir kamu Bunny" suara Aiden semakin berat dan serak.
Seakan mendapat peringatan lampu merah, Ruby segera berusaha melangkah ketempat yang ada orang.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Never Stop Obsessing
RastgeleSeorang gadis, dengan segala rasa sakitnya. Berjuang sendiri melawan trauma dan terus berdiri tanpa tumpuan untuk sang adik yang jatuh sakit dirumah sakit. Hingga pada akhirnya ia diusir dari rumah keluarga angkatnya. ~~~~~~~~~~~ Tengah malam yang...
~~••••••19•••••~~
En başından başla
