"Mwo?"kata Seulgi terkejut dengan tuduhan Yeri padanya

Irene tertawa kecil disela sesegukkannya.

"Anniya Yerim ahh, eonnie baik-baik saja dan oppa selalu menjaga eonnie dengan baik"jelas Irene membuat Seulgi tersenyum puas kemudian mengejek Yeri

"Lalu bagaimana bisa eonnie berakhir disini?"tanya Yeri kini menggenggam tangan Irene dengan wajah khawatirnya

"Hanya terjadi sedikit masalah kecil"jawab Irene yang bingung harus menjawab pertanyaan Yeri yang semakin detail

Yeri hanya menatap Irene mencoba untuk memahami Irene. Ia tak ingin melanjutkan pertanyaannya. Cukup lama dirinya tak bertemu dengan Irene sejak terakhir kali mereka bertemu saat itu.

"Apa sekarang semuanya sudah baik-baik saja?"tanya Yeri lembut

"Heem semuanya baik-baik saja"angguk Irene tersenyum sambil menatap Seulgi yang tersenyum kearahnya.

"Dari mana kau tau kalau eonnie mu ada disini?"tanya Seulgi duduk disamping ranjang Irene kemudian mengusap sisa air mata Irene dengan lembut dan hati-hati seakan ia tak ingin membuat wajah indah itu terluka.

"Heem Joy"jawab Yeri

"Joy? Apa kalian sudah berteman?"tanya Irene penasaran

"Heem bukankah dia datang beberapa kali ke apartemenku untuk mengantar barang pesanan eonnie untukku"jelas Yeri hingga akhirnya Irene mengangguk kepala mengerti dengan penjelasannya

Ia ingat kalau dirinya pernah meminta Joy untuk mengantar keperluan Yeri karena dirinya belum bisa menemui Yeri saat itu. Ia tidak menyangka Joy akan berteman dengan baik Yeri.

"Kau bolos dari kuliahmu?"tanya Seulgi dan mendapat gelengan cepat dari Yeri

"Anni! Saat kelasku selesai aku dengan cepat datang kerumah sakit karena mengkhawatirkan Irene eonnie!"jelas Yeri

"Baguslah. Oppa bekerja keras untuk membuatmu jadi orang hebat jadi jangan sia-siakan itu"kata Seulgi dengan wajah bijaknya membuat Irene terkekeh

"Oppa bahkan bukan kuli bangunan. Cihhh bekerja keras apanya, dia bahkan bolos kerja hari ini"oceh Yeri membuat Seulgi melebarkan mata monolidnya

"Mwo?! Yha Kim Yerimie!"kesal Seulgi

"Eonnie lihatlah suami mu sangat berisik!"adu Yeri sedangkan Irene hanya memperhatikan perdebatan kecil mereka.

Irene menggusak gemas rambutnya kemudian mencubit kecil pipi Yeri.

"Eonnie baik-baik saja. Dan bisakah kalian berhenti bertengkar setiap kali bertemu??"kekeh Irene menatap keduanya

Yeri dan Seulgi hanya memberikan cengiran polos mereka. Yeri menatap Irene dengan tatapan lembutnya kemudian mengusap perut besar Irene.

"Kapan dia akan keluar?"tanya Yeri penasaran

"Kau tidak sabar menunggunya ya?"tanya Irene dan diangguki cepat oleh Yeri

"Dia akan segera keluar. Jadi pastikan aunty menjaganya nanti saat mommy dan daddy ingin berbulan madu kedua"ujar Seulgi membuat Yeri memutar bola matanya malas dan langsung membuat Seulgi tergelak.

"Kalian harus menjaga jarak kelahiran!"balas Yeri membuat Irene dan Seulgi terbahak dengan kekesalan.



Saat ini ruang rawat dipenuhi dengan kehangatan terlebih sejak kehadiran Yeri yang seakan menghangatkan ruang kamar itu. Irene seakan melupakan kesedihan yang ia rasakan beberapa menit yang lalu dan Seulgi sangat mensyukuri itu.

***

Beberapa hari kemudian.

Irene menatap sendi figura nyonya Kang yang ada ditempat ia berdiri sekarang. Tempat peristirahatan terakhir. Ia menatap lamat wajah wanita yang pernah tersenyum ramah padanya dulu meski mereka tidak saling mengenal.

Take It Slow || SEULRENE || END✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora