SeulRene Area
Disclaimer!⚠️
Cerita ini hanya fiktif belaka hasil dari kehaluan penulis tanpa ada sangkut paut dengan real life visual yang dipakai didalam cerita. Jika terdapat beberapa kesamaan dalam penulisan itu murni kebetulan belaka tanpa ada u...
"A-apa yang anda lakukan?"tanya Seulgi berdiri dari posisinya
"Maafkan aku"lirih Seo Joon membuat Seulgi tertegun.
"Seharusnya aku menjelaskan semuanya padamu."kata Seo Joon
"Apa semua ini karena rasa cintamu pada putrimu?"tanya Seulgi
Seo Joon menunduk dengan air matanya yang perlahan mengalir.
"Aku tak bisa menjadi appa yang baik untuk uri Irene. Saat aku tau Irene menyukaimu yang ternyata anak dari orang mengakhiri hidupnya karena istriku saat itu. Aku menutup mataku---"
"Aku menutup mataku karena bagiku kebahagian Irene segalanya bagiku. Bagiku jika putriku tak pernah bisa merasakan kasih sayang dan pengakuan dari eomma nya sendiri. Setidaknya---setidaknya aku tak ingin dia terluka karena tak bisa memiliki orang yang ia cintai"jelas Seo Joon
"Didunia yang hanya sekali ini setelah apa yang dilewati putriku. Setidaknya biarkan sekali saja aku membiarkannya bahagia dengan orang yang ia cintai"isak Seo Joon membuat Seulgi memalingkan wajahnya tak sanggup menahan air matanya yang kembali mengalir.
**
Disinilah Seulgi dan Seo Joon sekarang duduk ditaman rumah sakit dengan segelas kopi panas ditangan mereka.
"Kau memaafkanku?"tanya Seo Joon menatap menantunya itu.
"Setidaknya saya harus memaafkan anda karena meski begitu anda telah banyak membantu saya hingga sampai ketahap ini. Disaat saya dicampakkan oleh keluarga saya setelah kematian uri eomma"ucap Seulgi
"Kau datang dari keluarga keparat itu tapi tetap saja kau selalu berbeda dari mereka"ungkap Seo Joon.
"Saya hanya di didik oleh uri eomma"jawab Seulgi
Seo Joon terkekeh.
"Kau bisa berbicara santai denganku nak karena biar bagaimanapun aku adalah ayah mertuamu"ucap Seo Joon membuat Seulgi hanya tersenyum kecil
"Apa yang terjadi dengan Irene eomma?"tanya Seulgi
"Aku hanya dia hidup dengan dosa yang telah ia perbuat"kata Seo Joon
"Abeonim"panggil Seulgi akhirnya membuat Seo Joon sedikit gugup karena ini adalah kali pertama mereka.
"Hemm"
"Setelah ini aku tidak tau apakah Irene masih ingin bertemu dengan eomma nya atau tidak."
"Selama ini aku selalu melarang Soojin datang menemui Irene."jujur Seo Joon membuat Seulgi menatapnya
"Dan kalaupun akhirnya mereka bertemu. Biarkan dia tersiksa melihat tatapan terluka dan kecewa yang dimiliki oleh putrinya sendiri selama ini"lanjut Seo Joon.
***
Keesokan harinya.
Seulgi baru saja keluar dari kamar mandi setelah mengganti pakaiannya namun ia dikejutkan dengan Irene yang duduk sambil terisak memanggil namanya.
"Hei! Kau baik-baik saja?"panik Seulgi segera menghampiri Irene
"A-aku pikir k-kau meninggalkanku~"isak Irene
"Ne?"bingung Seulgi sebelum akhirnya ia tersenyum dan memeluk Irene sebentar kemudian mengusap air mata istrinya itu.
"Aku disini dan tak akan kemana-mana hmm? Jadi jangan menangis. Kau sudah terlalu banyak menangis chagiaa~"ucap Seulgi namun Irene masih mencembrutkan bibirnya.
"Yaksok?"kata Irene memberi kelingkingnya kehadapan Seulgi
Seulgi terkekeh kecil sebelum akhirnya ia mengaitkan jarinya dan jari Irene.
"Yaksok!"
1 jam kemudian.
"Ingin makan sesuatu?"tanya Seulgi sedari tadi menggenggam tangan Irene
Irene menggeleng.
"Kau hanya makan sedikit. Itu bisa membuat uri aegi lapar didalam sana"kata Seulgi membuat Irene mengelus perutnya.
"Berikan saja aku biskuit susu. Setidaknya aegi pasti kenyang dengan itu"cicit Irene
"Arraseo~"kekeh Seulgi membuka bungkus biskuit susu yang ia beli untuk Irene.
"Seulgi ya"
"Hmm?"
"Apa aku boleh menemui eomma mu untuk meminta maaf atas apa yang terjadi?"tanya Irene sendu
"Irene ahh ini semua bukan---"
"Arra~"
"Tapi setidaknya aku putri dari wanita yang sudah membuat eommamu tersiksa saat itu"lirih Irene merasa bersalah.