[1] The Madison Sisters

65.9K 2.6K 98
                                    

The most important thing is to enjoy your life - to be happy - it's all that matters.

-Audrey Hepburn-

Wanita separuh baya, memiliki tubuh yang ramping, rambut sebahu berwarna cokelat gelap, serta sepasang mata berwarna cokelat terang itu melirik sekilas ke arah jarum jam yang bertengger di dinding ruang tamu rumahnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 di pagi hari. Sang raja langit bahkan telah menampakkan dirinya tinggi-tinggi, cahaya terang nan-hangat nya mulai menyeruak masuk melalui celah-celah jendela di ruang tamu, kicauan burung mulai memenuhi seluruh komplek perumahan yang asri dan terlihat menyejukkan itu. Komplek perumahan itu selalu terlihat sejuk, karena banyak sekali pepohonan besar yang sengaja ditanamkan membuat udara semakin sejuk kala di pagi hari.

Wanita itu kini berjalan melewati satu per-satu anak tangga yang menjulang, langkah demi langkah ia ambil, hingga kini ia berdiri tepat di depan pintu kayu yang di cat dengan warna putih susu, dengan sebuah papan nama yang tergantung dengan kuat di sana. Sebuah papan nama yang terukir dari kayu, mengukir sebuah nama yang indah. Nama putri bungsu nya. Darah dagingnya.

Jemarinya terulur ke atas, memegang kenop pintu dan membukanya perlahan. Aroma vanilla yang kuat menusuk hidung wanita itu, aroma yang sangat disukai putri bungsunya sejak kecil. Dengan langkah hati-hati, ia berjalan memasuki ruangan, sejenak ia memindai pandangannya ke ruangan itu.

Ruangan yang terlihat tidak terlalu besar, namun tidak kecil. Salah satu bagian dindingnya dilapisi oleh sebuah wallpaper bermotif damask, garis dari motif itu berwarna keemasan, membuat ruangan ber-gaya minimalis itu terlihat semakin elegant, dengan berbagai macam furniture berwarna putih yang menghiasi ruangan itu. Serta beberapa bingkai foto yang tergantung di dinding dan beberapa poster sebuah band yang digemari oleh anak ini.

Pandangannya kemudian mendarat pada seseorang yang tengah terlelap dengan pulas di atas tempat tidurnya. Saking pulasnya, gadis itu sampai tidak menyadari ada orang yang masuk ke dalam kamarnya. Wanita itu tersenyum tipis melihat nya. Kemudian ia berjalan menghampiri sosok itu dan duduk di pinggiran tempat tidur menatap putri bungsunya yang tengah terlelap. Jemarinya terulur mengelus-elus pelan kepala putri bungsunya.

"Caitlyn.." ujarnya pelan membangunkan putri bungsunya yang tidak lain bernama Caitlyn itu.

Ia guncangkan bahu itu dengan pelan agar gadis ini terbangun. "Bangun sweetheart. Ini sudah pagi, kau harus bersiap-siap untuk sekolah."

Caitlyn mengerang, dua detik kemudian ia membuka matanya perlahan. Mengerjapkannya pelan. Matanya menyipit dan dahi nya mengernyit karena melihat cahaya matahari yang menerobos masuk, membanjiri seisi kamarnya lewat jendela.

"Good Morning mom." Sahutnya dengan suara yang sedikit serak.

Wanita itu, Jane tersenyum tipis, menarik lengan itu perlahan dari tempat tidur menjadi posisi duduk agar gadis ini tidak tertidur kembali.

"Bangun dan bersiap-siap lah. Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Dad sudah dibawah menunggu kalian,"

Caitlyn tersenyum. "Okay mom."

Dipeluknya sang ibu sejenak dengan manja. Seulas senyuman lebar pun tersungging di bibirnya, kemudian ia beranjak dari tempat tidur dan bergegas menuju kamar mandi.

Jane menatap putri bungsu nya sambil mendecak pelan, kemudian menggelengkan kepalanya berkali-kali. Namun tidak dapat menahannya, seulas senyuman lebar tersirat di bibirnya.

Jane sangat menyayangi anak ini, putri bungsu nya yang memiliki senyuman temanis di dunia dan keceriaannya setiap saat yang dapat membuat mu tersenyum setiap kali melihatnya. Aura bahagia yang terpancar dari dalam dirinya tanpa sadar dapat menghipnotismu agar selalu terlihat bahagia saat berada di dekatnya.

Our Little Secret [S.M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang